KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendapatkan calon investor untuk pembangunan Jembatan Pulau Bengkalis ke Sungai Pakning Bukit Batu (Pulau Sumatera), Provinsi Riau.
Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri) SF Hariyanto mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan calon investor pembangunan jembatan sepanjang 6,1 kilometer (km) tersebut.
Pembangunan infrastruktur yang digadang-gadang akan menjadi jembatan terpanjang di Republik Indonesia (RI) itu akan didesain istimewa dengan sistem buka tutup seperti di luar negeri.
“Semoga mimpi pengembangan infrastruktur fenomenal itu dapat terealisasi seperti yang kita harapkan," katanya dalam siaran pers, Senin (18/3/2024).
Hariyanto menjelaskan, pengembangan infrastruktur tersebut akan melibatkan sharing program.
Baca juga: Antisipasi Karhutla, Pj Gubernur Riau Minta Bantuan Helikopter dan Pesawat dari Berbagai Pihak
Dalam hal ini, pola yang digunakan adalah pengembangan pola ruas jalan ke Bengkalis menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis. Sementara itu, ruas jalan ke Bukit Batu menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Kemudian, fisik jembatan akan dibangun investor China State Construction Engineering Corporation (CSCEC), yakni Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari china.
”Investor ini dari BUMN China. Mereka sudah banyak membangun infrastruktur di Indonesia. Jadi nanti mereka sudah memberikan komitmen. Mereka yang akan mengerjakan pembangunan jembatan itu sampai selesai," ujarnya.
Meski demikian, kata Hariyanto, sebelum jembatan tersebut dibangun investor, pihaknya akan mengurus izin ke pemerintah pusat, yakni Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Baca juga: Usai Dilantik, Pj Gubernur Riau Prioritaskan Perbaikan Jalan Rusak di Pekanbaru
Perizinan itu dimaksudkan agar mega proyek tersebut bisa menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Kami berharap jembatan ini dibangun secepat mungkin, tetapi kita harus ikuti aturan yang ada. Kami harap bisa dapat izin PSN,” ujarnya.
Hariyanto mengatakan, semua pendanaan pembangunan berasal dari investor, tetapi beberapa anggaran yang dibutuhkan sedang mereka hitung.
“Kami sedang menyiapkan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED)-nya. Yang penting sudah ada peminatnya," paparnya.
Beberapa proyek proyek yg sudah dijalani CSCEC, antara lain Shanghai World Financial Center, Shanghai; Kedutaan Besar Malaysia, Beijing; Bandar Udara Internasional Baiyun Guangzhou, Guangzhou hingga Nanyang Technological University, Singapura.
Baca juga: Pemprov Riau Tingkatkan Kinerja Pelayanan Publik, dari Kategori C Jadi Kategori A
Selain itu, mega proyek internasional yang pernah dibangun mereka, antara lain Jembatan Rama di Bangkok, Thailand; Menara Federation, Moscow; Stadium Jinnah di Islamabad, Pakistan; Cairo International Conference Center, Mesir; hingga Burj Doha, Qatar.
Selain itu, CSCEC juga pernah membangun Trump International Golf Club, Dubai; Jalan Raya Bebas Hambatan, Argentina; hingga renovasi Jembatan Alexander Hamilton, New York, Amerika Serikat.