KOMPAS.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menjelaskan bahwa perlombaan layang-layang tradisional diadakan sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan di wilayahnya.
Syamsuar berharap agar anak-anak tetap terlibat dalam melestarikan budaya setempat, sehingga generasi muda Riau dapat mempertahankan warisan budaya mereka.
"Anak-anak kita akan mengikuti beberapa cabang pertandingan olahraga tradisional. Ini dalam rangka melestarikan budaya yang ada di negeri ini, sekaligus memastikan agar anak muda di generasi yang akan datang tetap tahu dengan budayanya, serta melestarikan dan menyayangi budayanya," jelas Syamsuar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Baca juga: Saat Para Bocah Curi Start Perlombaan dan Ramai-Ramai Berenang di Kalimalang...
Pernyataan tersebut disampaikan Syamsuar saat secara resmi membuka perlombaan tradisional layang-layang di Halaman Rumah Dinas Gubernur Riau, Rabu (2/8/2023).
Peresmian perlombaan tradisional tersebut ditandai dengan dinaikkannya layangan oleh Syamsuar yang didampingi Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zen.
Perlombaan yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Hari Jadi ke-66 Provinsi Riau.
Selain perlombaan layang-layang, Pemprov Riau melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Riau juga menggelar berbagai perlombaan olahraga tradisional, seperti lari balok, lari batok, egrang, dan hadang.
Baca juga: Manfaat Mengenalkan Olahraga Pada Anak Sejak Dini, Apa Saja?
Sementara itu, perlombaan olahraga tradisional diikuti oleh siswa-siswi sekolah menengah pertama (SMP) se-Provinsi Riau.
"Perlombaan layang-layang ini memperebutkan piala gubernur. Adapun penilaiannya melibatkan aspek keindahan, dengung, dan lenggoknya," tutur Yoserizal.