KOMPAS.com - Gubernur Riau Syamsuar menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Head of Fundraising Yayasan Putera Sampoerna Ida Bagus Gede Werdhi Putra di Sampoerna Strategic Square, Jakarta.
Syamsuar mengatakan, kerja sama pihaknya dan Yayasan Putera Sampoerna bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat di Riau.
Kerja sama tersebut diimplementasikan melalui pembangunan pendidikan dengan ruang lingkup bantuan pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK) di Provinsi Riau.
“Insya Allah dengan tujuan mulia meningkatkan kualitas SDM dan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan pendidikan ini dapat terselenggara dengan baik,” tutur Syamsuar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Kerek Kualitas Pendidikan, Kampus Indonesia dan Ethiopia Telah Jalin 30 Kerja Sama
Seperti diketahui, Syamsuar sangat peduli akan sektor pendidikan, bahkan ketika masa jabatannya segera berakhir.
Kerja sama Pemprov Riau-Yayasan Putera Sampoerna merupakan salah satu wujud upaya Syamsuar dalam meningkatkan kerja sama pendidikan dengan berbagai pihak agar kualitas SDM di Riau berbanding lurus dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang tersedia.
Syamsuar berharap, berbagai kerja sama tersebut bisa disinergikan dengan program kegiatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Sinergi program tersebut nantinya dapat memotivasi anak-anak Riau untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.
Baca juga: Wujudkan SDM Unggul, Anggaran Pendidikan Indonesia Perlu Ditingkatkan
“Serta (dapat) memberikan multiplier effect, terutama kuantitas dan kualitas tenaga kerja,” ucap Syamsuar.
Untuk diketahui, kesepakatan kerja sama Pemprov Riau-Yayasan Putera Sampoerna memiliki jangka waktu lima tahun.
Dalam kerja sama tersebut, Yayasan Putera Sampoerna menawarkan beberapa program. Pertama, Guru Binar, yaitu platform digital pengembangan karier guru melalui pelatihan daring dan pengembangan profesional lainnya sesuai dengan kebutuhan guru.
Baca juga: Kisah Guru Besar Unja, Waktu SD Pernah Jualan Es Keliling Kampung
Kedua, Professional Development Program. Program ini bertujuan meningkatkan kompetensi kepala sekolah, guru, siswa serta pengembangan sekolah yang disusun sesuai dengan kebutuhan.
Ketiga, Teacher Learning Teacher, yaitu institusi pembelajar yang mandiri, sistematis, terstruktur dan berkesinambungan. Program ini berfungsi sebagai penyedia akses pengembangan profesi bagi guru, oleh guru, dan untuk guru.
Terakhir, Lighthouse School, yaitu sekolah model yang efektif menciptakan lulusan berkualitas untuk mencapai dan atau melampaui standar nasional pendidikan, sehingga dapat menjadi referensi bagi sekolah lainnya.