KOMPAS.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengaku khawatiran dengan efek yang ditimbulkan dari media sosial (medsos), mulai dari isu-isu yang dapat menyebabkan konflik hingga berita bohong, terutama menjelang Pemilihan Umum ( Pemilu) 2024.
"Yang selalu kami khawatirkan adalah efek dari medsos, juga berita hoaks, atau ada orang-orang yang menggunakan agama bagian dari kampanye,” ujarnya.
Dia mengatakan itu saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-2 Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB) Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau tahun 2023 di Pekanbaru, Senin (24/7/2023).
“Jadi, harapan kami dengan adanya kegiatan ini, tokoh-tokoh agama ini dapat meredam sesuatu yang menjadi penyebab konflik dan pertikaian diantara umat," katanya dalam siaran pers, Senin.
Syamsuar berharap, tokoh-tokoh agama dapat menciptakan suasana aman dan kondusif sehingga semua pihak berada dalam suasana kebersamaan.
Baca juga: Penyelundupan 70.800 Benih Lobster ke Luar Negeri Digagalkan, 2 Pelaku Ditangkap di Riau
Dia juga berharap, para tokoh agama nantinya dapat menjadi solusi terhadap orang-orang yang akan memecah belah.
“Lalu, kami berharap tidak ada tokoh-tokoh agama yang membuat suasana tidak kondusif, apalagi kita sudah memasuki tahapan pemilu," harapnya.
Syamsuar juga mengapresiasi acara yang digelar FKUB untuk membangun komunikasi antartokoh agama. Hal ini bertujuan meredam gejolak yang muncul dalam memasuki tahun politik.
"Orang-orang akan cepat terpancing dalam urusan agama. Oleh karena itu, kami harapkan tokoh-tokoh agama bisa meredam suasana ini agar Pemilu berjalan dalam keadaan aman dan damai," ujarnya.
Dia mengatakan, dukungan pemerintah dan seluruh pihak perlu dibina bersama agar setiap persoalan yang timbul dapat dilakukan mediasi sesegera mungkin dan berujung pada suasana perdamaian bukan pertikaian.
Baca juga: Kementerian Investasi Rilis Realisasi PMDN Triwulan II 2023, Pemprov Riau Raih Peringkat 2
“Berkenaan dengan itu, pemerintah mendukung agar peran-peran FKUB semakin optimal dalam menyamai moderasi beragama," imbuhnya.
Syamsuar juga menyebutkan, moderasi beragama merupakan pilihan yang tepat dan selaras dengan jiwa pancasila ditengah adanya gelombang ekstrim di berbagai belahan dunia.
Menurutnya, hal itu penting demi terciptanya toleransi dan kerukunan baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Syamsuar juga mengajak semua pihak agar tidak terpecah belah terhadap isu-isu yang akan meretakkan persatuan. Sebab, situasi pemilu menurutnya sangat sensitif.
Oleh karena itu, mantan Bupati Siak dua periode itu berharap, kerukunan akan selalu dapat dijaga.
"Dengan kesadaran kita semua, semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Saya ingin Riau ini aman dan damai, bagaimana mempertahankan suasana kondusif ini untuk terus kondusif,” ujarnya.
Baca juga: Provinsi Riau Raih Penghargaan Provila pada KLA 2023
Apalagi, kata dia, kondisi ekonomi Riau tengah meningkat sehingga dapat menyebabkan kesejahteraan masyarakat.