KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Wali Kota (Walkot) Pekanbaru Muflihun secara intens mengingatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR) Pekanbaru untuk segera mempercepat memperbaiki jalan rusak.
Merespons itu, Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah atau biasa disapa Edu mengatakan bahwa PUPR secara bertahap melakukan perbaikan ruas jalan meskipun anggarannya terbatas.
"Sejak 2023 sampai 2024 ini, PUPR secara bertahap telah memperbaiki beberapa ruas yang kondisinya memprihatinkan dan banyak dikeluhkan oleh masyarakat," ujar Edu melalui siaran persnya, Kamis (25/4/2024).
Edu menyebut, total jalan rusak di Pekanbaru mencapai 363,69 kilometer (km) atau sekitar 28 persen lebih dari total panjang jalan dalam kota.
Baca juga: Festival Budaya Lampu Colok Jadi Warisan Budaya, Pj Walkot Pekanbaru: Ayo Lestarikan
“Rinciannya, rusak ringan 254,284 km, rusak sedang 96,795 km, serta rusak berat sepanjang 109,406 km,” ucapnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Edu menyebut ada dua upaya penanganan yang dilakukan oleh Dinas PUPR Pekanbaru, yakni penanganan jangka pendek dan penanganan jangka panjang.
"Untuk jangka pendek, kami melakukan perbaikan secara bertahap dengan cara menambal atau patching terhadap lubang-lubang di jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru. Ini sesuai anggaran yang tersedia," ucap Edu.
Edu mengatakan, penambalan merupakan langkah cepat untuk menangani kerusakan jalan. Menurutnya, penanganan ini sebagai langkah awal untuk menunggu anggaran turun seperti anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), bantuan provinsi, dan pusat guna melakukan pelapisan aspal ulang atau overlay dan rekonstruksi.
Baca juga: Silaturahmi bersama Kepsek, Pj Walkot Pekanbaru Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru
Sementara itu, untuk perbaikan jangka panjang, PUPR melakukan overlay jalan-jalan yang telah lama dibangun. Termasuk memperbaiki dan membangun drainase jalan untuk menjaga dan mengembalikan kondisi jalan dengan memperhatikan pendanaan yang tersedia.
"Pelapisan aspal ulang dilakukan terhadap jalan yang mengalami rusak berat. Untuk kerusakan kurang dari 10 persen, untuk efektifitas dan efisiensi dilakukan dengan penambalan sesuai dengan pengamatan dan penilaian terhadap kondisi ruas jalan secara menyeluruh," katanya.
Sebagai informasi, pada 2024, Edu mengatakan, instansi yang dipimpinnya mendapat alokasi anggaran penyelenggaraan jalan sekitar Rp 45 miliar.
Dana tersebut dipakai untuk pembangunan jalan sebesar Rp 5,279 miliar, pemeliharaan berkala Rp 27,977 miliar, dan pemeliharaan rutin Rp 11,241 miliar.
Baca juga: Pj Walkot Pekanbaru Luncurkan Mobil Layanan Cepat LPJU dan Bus TMP Gratis bagi ASN
"Anggaran yang tersedia memang tidak cukup untuk memperbaiki kondisi kerusakan yang sekarang. Idealnya untuk mempercepat memperbaiki secara bertahap kerusakan jalan yang terjadi membutuhkan anggaran Rp 60 miliar untuk pemeliharaan berkala dan rekonstruksi jalan per tahun," paparnya. (ADV)