Gelar Sarasehan Sejarah Gajah Mada, Bupati Lamongan: Literasi Budaya Penting untuk Masa Depan

Kompas.com - 05/07/2023, 16:47 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka kegiatan Sarasehan Sejarah Gajah Mada bertema Kebangkitan Nusantara Dari Bumi Lamongan di Pendopo Lokatantra, Lamongan, Selasa (4/7/2023).
DOK. Humas Pemkab Lamongan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka kegiatan Sarasehan Sejarah Gajah Mada bertema Kebangkitan Nusantara Dari Bumi Lamongan di Pendopo Lokatantra, Lamongan, Selasa (4/7/2023).

KOMPAS.comBupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, budaya merupakan jati diri dan kekayaan lokal yang harus dipahami dan dijadikan spirit oleh masyarakat dalam merekonstruksi kejayaan yang sudah ada sejak masa lampau.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan berkomitmen melestarikan budaya, sejarah, dan adat istiadat yang sudah ada sejak zaman dahulu kepada masyarakat melalui literasi budaya.

" Literasi budaya khususnya tentang sejarah yang berkembang di Lamongan sangat penting untuk literasi pada masa depan,” ungkapnya saat membuka kegiatan Sarasehan Sejarah Gajah Mada bertema "Kebangkitan Nusantara Dari Bumi Lamongan" di Pendopo Lokatantra, Lamongan, Selasa (4/7/2023).

Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu mengatakan, peradaban dunia yang terus berubah, juga akan membuat pola kehidupan sosial berubah.

Baca juga: Komitmen Bangun Ketahanan Keluarga, Pemkab Lamongan Raih Juara I iBangga Award 2023

“Jadi, literasi budaya harus dijadikan pedoman karena di dalamnya lekat jati diri dan spirit kejayaan yang sudah ada sejak dulu," katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Pada sesi tanggap sabda atau tanya jawab, Pak Yes mengungkapkan, Pemkab Lamongan akan terus memelihara budaya, situs, dan adat istiadat yang ada di Lamongan.

Selain untuk melestarikan peninggalan bersejarah juga diintegrasikan dengan pariwisata, kata dia, keberadaan situs-situs Hindu, Buddha, dan Islam di Lamongan juga mampu mendatangkan  4,7 juta wisatawan pada 2022.

Adapun sarasehan tersebut digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan dengan mendatangkan arkeolog dari (UM) Dwi Cahyono.

Dwi menerangkan, Kabupaten Lamongan, tepatnya di wilayah selatan, merupakan pusat peradaban Hindu dan Buddha sehingga banyak ditemukan prasasti, candi, arca, dan situs lainnya.

Baca juga: Tradisi Warga Sedayulawas Lamongan, Gelar Kupatan di Gunung Menjuluk

"Tentu banyak sekali situs bersejarah di sana (Lamongan Selatan). (Adapun) penemuan situs yang tidak utuh sulit diidentifikasikan sehingga dari situ lahir cerita lisan atau cerita rakyat yang melekat dengan situs disana," terang Dwi.

Kegiatan Sarasehan Sejarah Gajah Mada bertema Kebangkitan Nusantara Dari Bumi Lamongan di Pendopo Lokatantra, Lamongan, Selasa (4/7/2023).
DOK. Humas Pemkab Lamongan Kegiatan Sarasehan Sejarah Gajah Mada bertema Kebangkitan Nusantara Dari Bumi Lamongan di Pendopo Lokatantra, Lamongan, Selasa (4/7/2023).

Salah satu warisan tersebut ditemui di situs Gunung Ratu, Dusun Cancing, Kecamatan Ngimbang yang memiliki cerita rakyat tentang Dewi Andongsari.

Cerita rakyat tersebut dituangkan dalam buku "Dewi Andongsari Ratu Wilwatikta". Buku ini disusun oleh Paguyuban Wilwatikta yang merupakan gabungan dari 12 kelompok penghayat budaya,

Baca juga: Kisah Pasukan Bhayangkara dari Majapahit, Pasukan Elit yang Dipimpin Gajah Mada

Buku tersebut memuat isi Prasasti Sukamerta 1296 Masehi (M) dan Balawi 1305 M yang memiliki persamaan isi atau sama-sama menjelaskan keberadaan empat putri Raja Kertanegara yang diperistri Raden Wijaya.

Sementara itu, Prasasti Gajah Mada 1351 M dan Caitya (makam Singosari) dibuat Raja Gajah Mada sebagai penghormatan kepada Raja Kertanegara.

Prasasti itu menjawab gagasan bahwa Gajah Mada adalah anak Raden Wijaya dan Ratu Tribuana Neswari serta cucu Kertanegara karena bisa menorehkan titahnya dalam prasasti dan membangun candi makam untuk kakeknya.

Pakem cerita rakyat yang dipaparkan juga menerangkan bahwa Gajah Mada saat tua kembali ke pangkuan ibunya sampai akhir hayat dan dimakamkan di Gunung Ratu.

Baca juga: Benarkah Sumpah Palapa Diucapkan Gajah Mada?

Penemuan hamparan bata merah di sebelah timur Gunung Ratu juga memperkuat cerita tersebut.

Terkini Lainnya
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya
Lamongan
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar
Lamongan
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 
Lamongan
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang
Lamongan
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri
Lamongan
Buka Festival Dayung Perahu Tradisional, Wali Kota Lamongan Sebut Penyelenggaraan Event Dapat Buat Desa Mandiri
Buka Festival Dayung Perahu Tradisional, Wali Kota Lamongan Sebut Penyelenggaraan Event Dapat Buat Desa Mandiri
Lamongan
Luncurkan Beasiswa Perintis 2023, Pak Yes: Tak Boleh Ada Lagi Anak Lamongan yang Tak Punya Biaya
Luncurkan Beasiswa Perintis 2023, Pak Yes: Tak Boleh Ada Lagi Anak Lamongan yang Tak Punya Biaya
Lamongan
Stunting di Lamongan Ditargetkan Turun Jadi 14 Persen, Pak Yes Abdikan Diri Jadi Orangtua Asuh Anak Stunting
Stunting di Lamongan Ditargetkan Turun Jadi 14 Persen, Pak Yes Abdikan Diri Jadi Orangtua Asuh Anak Stunting
Lamongan
Pemkab Lamongan Cetak Rekor MURI lewat Tarian dan Sajian Nasi Boran Terbesar di Dunia
Pemkab Lamongan Cetak Rekor MURI lewat Tarian dan Sajian Nasi Boran Terbesar di Dunia
Lamongan
Bertekad Jadi Kabupaten Layak Anak, Lamongan Gencarkan Forum Anak hingga ke Tingkat Desa
Bertekad Jadi Kabupaten Layak Anak, Lamongan Gencarkan Forum Anak hingga ke Tingkat Desa
Lamongan
Gelar Sarasehan Sejarah Gajah Mada, Bupati Lamongan: Literasi Budaya Penting untuk Masa Depan
Gelar Sarasehan Sejarah Gajah Mada, Bupati Lamongan: Literasi Budaya Penting untuk Masa Depan
Lamongan
Jamin Legalitas Kependudukan, Pemkab Lamongan Gelar Isbat Nikah Massal Terpadu untuk 17 Pasangan Pengantin
Jamin Legalitas Kependudukan, Pemkab Lamongan Gelar Isbat Nikah Massal Terpadu untuk 17 Pasangan Pengantin
Lamongan
Komitmen Bangun Ketahanan Keluarga, Pemkab Lamongan Raih Juara I iBangga Award 2023
Komitmen Bangun Ketahanan Keluarga, Pemkab Lamongan Raih Juara I iBangga Award 2023
Lamongan
Pemkab Lamongan Komitmen Jaga Ketahanan Pangan lewat Inovasi Holtikultura
Pemkab Lamongan Komitmen Jaga Ketahanan Pangan lewat Inovasi Holtikultura
Lamongan
Jadi Tuan Rumah HKBN 2023, Lamongan Terima 1 Unit Pompa Mobile dari BNPB
Jadi Tuan Rumah HKBN 2023, Lamongan Terima 1 Unit Pompa Mobile dari BNPB
Lamongan
Bagikan artikel ini melalui
Oke