KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mendapatkan Penghargaan Perencanaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2023 terbaik kedua atau peringkat ke-2 dari Pemerintah Provinsi Jawa TImur (Jatim).
Prestasi tersebut merupakan peningkatan dari tahun sebelumnya karena Pemkot Malang menempati peringkat ketiga pada 2022.
Penghargaan itu digelar dengan pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jatim 2024 di Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (13/4/2023).
Penghargaan diserahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada kota dan kabupaten dengan PPD terbaik.
Adapun Pemkot Malang menerima penghargaan PPD Tahun 2023 atas pengelolaan Kayutangan Heritage, yakni kawasan penataan kawasan kumuh menjadi tempat wisata yang bernilai.
Baca juga: 5 Aktivitas Wisata di Kayutangan Malang pada Malam Hari, Jalan-jalan sampai Kulineran
Wali Kota (Walkot) Malang Sutiaji pun bersyukur atas prestasi yang diraih Pemkot Malang karena sesuai dengan fakta.
Sejak dipermak menjadi kawasan heritage, kawasan Kayutangan menjadi destinasi wisata favorit yang banyak menarik perhatian wisatawan. Tidak hanya itu, kawasan Kayutangan juga menjadi ikon branding Kota Malang sebagai kota wisata heritage.
“Pembangunan di Kayutangan memang diharapkan dapat mendongkrak pariwisata di Kota Malang. Arah pembangunan ini sudah tepat, buktinya bisa dilihat sendiri bagaimana Kayutangan sekarang," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (14/4/2023).
Sutiaji menjelaskan, konsep penataan Kayutangan sejalan dengan tujuan yang dimaksud di PPD karena berhasil memberikan banyak dampak positif sehingga memberikan stimulus bagi wilayah tersebut.
Baca juga: Soal Spot Foto Baru di Kayutangan Heritage Malang, Kadis DPUPRPKP: Menambah Daya Tarik
“Insyaallah banyak dampak positifnya, secara sosial, ekonomi, semuanya terukur dan semuanya positif dan baik bagi wilayah tersebut," ungkapnya.
Lebih lanjut, Sutiaji menyebutkan, ke depan penataan kawasan Kayutangan dan sekitarnya akan terus dilakukan, salah satunya dengan menerapkan konsep inklusif dan berkelanjutan.
Menurutnya, adopsi konsep inklusif dan berkelanjutan makin menguatkan Kayutangan menjadi ikon heritage di Kota Malang.
"Penataan suatu wilayah tidak bisa parsial, enggak bisa setengah-setengah, harus inklusif dan berkelanjutan. Hasilnya sudah baik, tapi perlu ditingkatkan lagi,” katanya.
Sutiaji menegaskan, pihaknya akan memaksimalkan penataan lainnya. Saat ini, pihaknya memiliki beberapa rencana pembangunan yang tengah disiapkan untuk mendukung dan menguatkan potensi Kota Malang sebagai kota heritage.
Baca juga: Pemkot Malang Bikin Aplikasi Malpro untuk Berdayakan UMKM
Sebelumnya, Sutiaji menjelaskan konsep penataan kota yang mengusung tema “Aktivasi Malang Heritage” melalui Kayutangan Heritage pada ajang PPD 2023.
Tema itu dia presentasikan dalam tahapan penilaian PPD 2023 di hadapan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim dengan hasil cukup memuaskan.
Pada kesempatan itu, Sutiaji menjelaskan konsep, tahapan dan penyusunan RKPD, hingga inovasi kawasan Kayutangan secara detail, terutama terkait output dan outcome yang dihasilkan dari perubahan kawasan Kayutangan menjadi kawasan heritage, sehingga mampu memenuhi kualifikasi penilaian.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu mengatakan, keberhasilan Kota Malang kembali meraih prestasi pada PPD 2023 berkat kerja sama berbagai pihak.
Dwi mengungkapkan, pemilihan tema “Aktivasi Malang heritage” didasarkan pada perkembangan kawasan Kayutangan yang terukur keberhasilannya.
Baca juga: Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Pemkot Malang Anggarkan Rp 1 Miliar untuk Pengadaan X-Ray
Dia juga membenarkan pernyataan Sutiaji tentang keberlanjutan penataan kawasan kayutangan dan sekitarnya.
Ke depan beberapa rencana yang disiapkan, yaitu pengembangan lanjutan meliputi koridor stasiun, balaikota, Kahuripan, Pecinan, dan Kauman.
Selain itu, Pemkot Malang juga melakukan Kayutangan Metaverse yang bekerja sama dengan akademisi, creative destination, cross selling, serta perlindungan kawasan cagar budaya.
Sebagai informasi, PPD merupakan proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan guna mengoptimalisasi pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu lingkungan wilayah atau daerah.
Pada PPD 2023 di tingkat Jatim, penghargaan diberikan kepada tiga kota dan tiga kabupaten terbaik. Untuk kategori kota terbaik jatuh kepada Kota Pasuruan, disusul Kota Malang dan Kota Kediri.
Baca juga: Pemkot Malang Imbau Pelaku Bisnis Thrifting Beralih ke Usaha Lain
Sementara itu, penghargaan untuk kategori kabupaten, diberikan kepada Kabupaten Lamongan sebagai yang terbaik. Kemudian, juara 2 dan 3 berturut-turut adalah Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Trenggalek.