KOMPAS.com - Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan bahwa Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, siap memproduksi berkualitas tinggi sesuai standar pasar.
“Dengan adanya pabrik ini, masyarakat tidak akan lagi menemukan beras yang berkutu atau memiliki kualitas di bawah standar,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (23/9/2024).
Pernyataan tersebut disampaikan Tamba dalam acara Soft Launching SPBT di Subak Tibu Beleng, Minggu (22/9/2024).
SPBT dibangun atas bantuan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Baca juga: KPK Ungkap Akal-akalan Penyelewengan Dana CSR BI dan OJK 2023
Fasilitas tersebut diharapkan dapat menopang ketahanan pangan di wilayah barat Pulau Bali dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Dalam kesempatan itu, Tamba juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri BUMN Erick Thohir atas dukungan yang diberikan untuk mewujudkan program tersebut sebagai bagian dari persiapan "Jembrana Emas 2026."
“Ini menjadi titik awal beroperasinya pabrik pengolahan beras yang telah melewati proses persiapan lebih dari satu tahun. Harapannya, pabrik ini dapat memproduksi beras premium dan medium sesuai permintaan pasar, dan hasilnya sudah terbukti sukses pada uji coba,” ujarnya.
Bupati dari Desa Kaliakah ini juga menekankan bahwa proses produksi memerlukan ketelitian, karena perubahan kecil dalam penggunaan mesin dapat mempengaruhi hasil akhir.
Baca juga: Jangan Meninggalkan Cucian di Dalam Mesin Cuci, Ini Bahayanya
“Dengan kapasitas produksi yang direncanakan mencapai 60 ton per hari dalam 10 jam kerja, pabrik ini akan kami uji terlebih dahulu. Kami juga telah bekerja sama dengan beberapa subak, badan usaha milik desa (BUMDes), badan usaha milik desa bersama (BUMDesma), dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menampung hasil produksi beras dari SPBT ini,” imbuhnya.
Tamba juga mengungkapkan rencana alokasi anggaran sebesar Rp 60 miliar dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2025 depan untuk pembangunan sistem irigasi di seluruh subak.
“Mesin ini akan meningkatkan nilai produksi petani dan subak, sebagai bagian dari upaya kami menuju Jembrana Emas 2026. Kami berharap tidak ada kekurangan beras, bahkan untuk wisatawan yang datang ke Jembrana,” tuturnya.
Baca juga: Japan Airlines Tawarkan Tiket Gratis Keliling Jepang, Wisatawan Indonesia Bisa Daftar
Sementara itu, Senior Vice President (SVP) Program Pemerintah Bank Mandiri Hendrianto Setiawan menjelaskan bahwa pembangunan SPBT merupakan wujud komitmen Bank Mandiri dalam mendukung kewirausahaan petani.
Ia menambahkan bahwa SPBT di Jembrana adalah salah satu dari tiga proyek serupa yang didukung melalui program CSR, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi petani di Indonesia.
“Kami berharap, dengan dukungan Bapak Bupati Tamba dan masyarakat Jembrana, SPBT ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani lokal,” tuturnya.