KOMPAS.com - Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Pelaksana Jabatan (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya bertemu dengan Kelompok Pengelola Perhutanan Sosial di wilayah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Barat oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Pulukan, Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Minggu (19/11/2023).
Tamba mengatakan, PJ Gubernur Bali hadir di wilayah UPTD KPH Bali Barat untuk melihat secara langsung hasil pengelolaan hutan dari kelompok tani, sebagaimana telah ditetapkan bersama.
Pada acara tersebut, Mahendra Jaya disuguhkan berbagai hasil perkebunan dan pengelolaan lahan perhutanan oleh kelompok tani Hutan Jembrana.
Setelah melihat secara langsung, baik Tamba maupun Mahendra Jaya merasa bangga akan budi daya lahan hutan lantaran menghasilkan buah-buahan yang dapat mendukung komoditas di Jembrana.
Tamba pun berpesan kepada para petai untuk mempertahankan kinerja yang telah dihasilkan selama ini.
"Beberapa buah sudah sangat luar biasa. Tinggal ditambah variannya. Ini nanti merupakan bagian untuk mendukung visi Jembrana Emas yang kita dambakan pada 2026,” ujar tamba dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.
Baca juga: Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Jembrana Laksanakan Program BAAS
Pada kesempatan tersebut, Tamba juga meminta kepada pihak berwenang yang ada di wilayah itu untuk bisa menjaga dan melindungi Hutan Jembrana.
"Kami tidak mau lagi hutan ini tercela dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," terangnya.
Sebagai informasi, KPH Bali Barat mengelola hutan seluas 37.000 hektare. Dalam pengelolaan lahan tersebut, KPH Bali Barat mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana.
Dukungan itu pun tercantum pada Surat Keputusan (SK) Bupati dan bertujuan untuk membangun ruang kolaborasi lintas sektor sekaligus mendampingi masyarakat yang dipercaya negara untuk mengelola hutan.
Pada kesempatan itu, Mahendra Jaya menjelaskan bahwa hutan punya peran penting bagi lingkungan karena memiliki segudang manfaat, mulai dari serapan air hingga mengurangi emisi karbon.
Hutan juga bisa membuat masyarakatnya sejahtera melalui komoditas yang memiliki nilai ekonomi.
"Saya sangat bersyukur diajak Pak Bupati bertemu di tempat yang luar biasa ini dan bertemu orang-orang hebat yang mau merawat dan menjaga Bumi biar tetap lestari. Saya akan terus mendukung kegiatan KTH. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali juga siap memfasilitasi bibit untuk meningkatkan hasil dan nilai jual produk bagi petani hutan,” kata Mahendra Jaya.
Baca juga: Bupati Jembrana Minta Jajarannya Jadi Orangtua Asuh Anak Stunting
Terkait masalah bibit, Mahendra akan meminta kepada Kepala Dinas (Kadis) KLH untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut.
Ia pun berharap, bibit yang akan diberikan bukanlah bibit biasa, melainkan bibit-bibit unggul ataupun bibit-bibit dengan kualitas ekspor sehingga hasilnya dapat memiliki nilai jual tinggi.
Mahendra Jaya melanjutkan, mengenai pengelolaan hutan Bali Barat, KPH Bali Barat merupakan satu-satunya KPH yang selama dua tahun berturut-turut mampu melaksanakan kewajiban pembayaran penerimaan negara bukan pajak dari sektor hasil hutan bukan kayu.
KPH Bali Barat pun pernah dinobatkan sebagai KPH efektif versi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dengan capaian outcome tertinggi nasional pada awal 2023.
Penobatan itu diberikan lantaran KPH Bali Barat bersama masyarakat mampu mengelola hilirisasi produk hasil hutan bukan kayu.
Baca juga: Kunjungi Sejumlah Desa, Bupati Tamba Serap Aspirasi Masyarakat Jembrana