JEMBRANA, KOMPAS.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jembrana Candrawati mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana bekerja sama memberikan bantuan untuk penyandang disabilitas, anak terlantar, dan perempuan rawan sosial ekonomi.
Candrawati mengatakan, pemberian bantuan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dan HUT ke-127 Kota Negara.
“Kami memberikan bantuan sosial 15,1 ton beras untuk disabilitas dan anak terlantar, sembako sebanyak 83 paket untuk perempuan rawan sosial ekonomi, dan 110 paket peralatan sekolah untuk SD, SMP, dan, SMA," ucap Candrawati, saat wawancara bersama Kompas.com di restoran Lesehan Kreteg Nyirang, di Nagara, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (15/8/2022).
Dia mengatakan itu usai membagikan bantuan berupa beras bagi penyandang disabilitas, peralatan sekolah bagi anak sekolah, beras untuk anak terlantar di luar panti, dan sembako untuk perempuan rawan sosial ekonomi (janda kurang mampu) di lima desa yang ada di Kecamatan Melaya, Senin (15/8/2022).
Baca juga: Di Negaroa Bahagia Wisata Rally 2022, Pereli sekaligus Wabup Jembrana Masuk 10 Besar Seeded B
Candrawati berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat.
"Jangan dilihat dari nilainya, harapan titiang semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi penyandang disabilitas, anak terlantar, dan perempuan rawan sosial ekonomi, minimal dapat meringankan beban keluarga," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata menambahkan, pendistribusian bantuan dilaksanakan dua hari di setiap kecamatan.
"Kegiatan itu dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana. Hari ini (15/8/2022) kami mulai dari Kecamatan Melaya mendistribusikan bantuan di lima desa dan panti asuhan yang ada. Besok kami lanjutkan," ujarnya.
Gusti berharap, pemberian bantuan tersebut bisa membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan dan merasakan kehadiran Pemkab Jembrana.
Baca juga: Paramount Theme Park Bali Bakal Dibangun, Bupati Tamba: Akan Bawa Perubahan Bagi Jembrana
"Harapannya dari pemberian bantuan ini, kami di Pemkab Jembrana minimal ada di tengah masyarakat, terutama yang membutuhkan, walaupun tidak bisa memberikan bantuan seluruhnya," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Candrawati juga sempat berbincang dengan penyandang disabilitas dan janda. Beberapa di antara mereka menginginkan bantuan kursi roda dan bantuan lainnya.
Untuk mendukung pemberdayaan perempuan, Candrawati menyebutkan, pihaknya telah memiliki program pelatihan tata rias wajah dan rambut. Program ini untuk mengurangi biaya salon, mempercantik diri, dan me time atau meluangkan waktu untuk diri sendiri.
“Kami kan sering ada upacara-upacara. Biar tidak sedikit-sedikit ke salon untuk menyanggul atau rias kebaya, bisa pakai pelatihan ini. Paling tidak mereka bisa walaupun tidak seperti salon. Dari pada ke salon sedikit Rp 100.000,” ujar Candrawati.
Baca juga: Penuhi Janji Kampanye, Bupati Jembrana Mulai Program Makan Gratis untuk 367 Lansia Miskin
Selain itu, PKK Jembrana juga memiliki program Hatinya PKK, yakni Halaman Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman. Program ini merupakan gerakan masyarakat untuk memanfaatkan halaman di sekitar agar memiliki tambah.
“Kalau ada halaman yang kosong, apalagi kemarin pandemi, bisa ditanami sayuran yang bermanfaat. Jadi tidak perlu pagi-pagi pergi ke warung atau ke pasar beli sayur. Jadi itu bisa menghemat,” sebutnya.
Candrawati mengatakan, pihaknya memang berkeinginan membuat program yang bisa menambah penghasilan di level rumah tangga.
“Kami ada Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), pelatihan memasak, dan membuat kue. Kalau enak dia bisa jual online biar menambah penghasilan rumah tangga. Termasuk kalau serius dalam pelatihan rias mereka juga bisa jadi profesional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Candrawati menyebutkan, Jembrana memiliki banyak sekali tukang tenun dan songket karena menjadi bagian dari program Gubernur Bali.
Baca juga: Bupati Tamba Berharap Gedung Sentra Tenun Bisa Jadi Wadah Promosi Kerajinan UMKM Jembrana
Bahkan, dia juga berharap suatu saat orang bisa datang ke Jembrana dan membeli endek (kain tenun) di toko, memilih desain yang disukai, dan membawa pulang kain yang sudah jadi keesokan harinya.
“Biar kalau nginep di sini, pulang sudah bawa. Karena usaha ini masih baru ya kewalahan tukang tenunnya sampai tidak ada endek-nya. Karena kita buat sendiri homemade,bukan cetak. Itu juga memberdayakan janda, anak yang tidak sekolah,” katanya.