KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menghadiri Festival Gandrung Sewu 2023 di Pantai Boom Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Sabtu (16/9/2023).
Kegiatan ini merupakan salah satu agenda tahunan Kabupaten Banyuwangi yang diikuti oleh 1.200 penari dan 150 orang tim pendukung acara.
Tahun ini, Gandrung Sewu mengangkat tema OMPROG 'The Glory of Art' yang bermakna ungkapan sikap pengendalian diri terhadap ilusi keberadaan atau eksistensi dalam menjalani kehidupan penari Gandrung yang harus terjaga dalam kondisi kesadaran penuh.
Festival Gandrung Sewu 2023 dimeriahkan dengan Tarian Barong, Kucingan dan Jakripah, penampilan 15 penerjun pembawa bendera, flypast empat pesawat tempur EMB-314 Super Tucano, dan flypast tiga pesawat tempur T-50i Golden Eagle.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah mengatakan bahwa dirinya optimistis Festival Gandrung Sewu dapat menjadi pintu masuk untuk mengenalkan pariwisata Banyuwangi ke skala internasional.
"Saya rasa kharisma event nasional Gandrung Sewu kali ini akan menjadi pintu pembuka (wisata), bagaimana budaya Banyuwangi bisa tampil di berbagai pentas-pentas budaya internasional. Selamat kepada seluruh warga kabupaten Banyuwangi," ujar Khofifah seperti dikutip dari rilis resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu.
Khofifah menambahkan bahwa festival ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas masyarakat, baik di sektor seni, budaya, maupun ekonomi. Terbukti, sejak digelar pertama kali pada 17 November 2012, festival ini selalu menarik ribuan pengunjung lokal, nasional, dan internasional.
"Festival ini menjadi penguat kabupaten Banyuwangi dalam berbagai kegiatan. Tidak hanya budaya, tapi juga ekonominya tumbuh, kreativitasnya tumbuh, produktivitasnya juga makin meningkat. Mudah-mudahan, masyarakatnya semakin sejahtera," katanya.
Gandrung Sewu, menurut Khofifah, dapat menjadi sarana melestarikan budaya dan regenerasi pelaku seni, khususnya generasi muda dan seluruh masyarakat Banyuwangi. Agar eksistensi Gandrung Sewu tetap terjaga, ia mengimbau agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi terus mengayomi masyarakat, khususnya para seniman.
"Mudah-mudahan, sentuhan budaya dan seni terus ditumbuh kembangkan di Kabupaten Banyuwangi. Harapannya, upaya ini bisa menjadi bagian dari proses pengembangan Banyuwangi agar terus berkibar," ungkapnya.
Tak hanya festival kebudayaan, agenda juga dimeriahkan dengan atraksi dari Pasukan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Pelangi Nusantara. Atraksi ini menampilkan berbagai tema, mulai dari Jupiter Aerobatic Team, Fly Pass Pesawat Tempur, Joy Flight, serta olahraga dirgantara seperti terjun payung, paramotor, dan trike.
"Hal ini menjadi satu ikhtiar dari Ibu Bupati bisa agar bisa merawuhkan (mendatangkan) Bapak Kepala Staf TNI Angkatan Udara. Selain itu, menghadirkan flying pass juga tidak mudah. Untuk itu, kegiatan ini perlu kita apresiasi," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyampaikan bahwa Gandrung Sewu merupakan bagian dari ratusan gelaran yang ada dalam Banyuwangi Festival. Ia menyebut, Gandrung Sewu adalah ruang bagi anak-anak Banyuwangi untuk mencintai budaya mereka.
"Seni adalah bahasa universal yang mampu memvisualkan nilai-nilai kebaikan dan kebajikan dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi dengan cara yang indah dan menyentuh hati. Kegiatan ini sekaligus mengokohkan persatuan dan membangkitkan semangat kebersamaan," katanya.
Selain dihadiri oleh Gubernur Jatim dan Bupati Banyuwangi, agenda tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, serta Duta Besar Norwegia untuk Indonesia.
Hadir juga Panglima Koops Udara TNI AU, Kepala Arsip Nasional RI (Anri), Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (Sestama LAN), Walikota Blitar, Bupati Konawe Utara, Wakil Bupati Banyuwangi, Wakil Bupati Jembrana, serta jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Jatim.