KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendapatkan penghargaan Tokoh Penggerak Koperasi Utama Tahun 2022 dari Dewan Koperasi Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jatim Andromeda Qomariah yang hadir mewakili Khofifah pada puncak acara Hari Koperasi ke-75 di Stadion Baru Kebon Dalem, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (23/7/2022).
Untuk diketahui, Tokoh Penggerak Koperasi Utama merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan Dewan Koperasi Indonesia. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya keras Khofifah yang selama ini aktif menggerakkan pengembangan koperasi di Provinsi Jatim.
Khofifah mengatakan penghargaan tersebut dia persembahkan untuk seluruh gerakan koperasi yang ada di Jawa Timur. Gerakan tersebut dinilai telah mendedikasikan sekaligus melestarikan budaya gotong royong dalam menjalankan sistem perkoperasian.
Menurut dia, koperasi harus bertransformasi dengan menerapkan digitalisasi agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
“Koperasi juga harus mencetak pelaku koperasi dari kalangan milenial. Tujuannya, agar koperasi dapat menjadi agregator bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan semakin banyak pelaku koperasi yang go-global ke depannya," ujar Khofifah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (24/7/2022).
Khofifah menjelaskan bahwa perkembangan koperasi di Jatim mengalami peningkatan signifikan, terutama setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jatim, jumlah koperasi yang didirikan pada 2020 hingga 2022 mengalami peningkatan. Pada periode ini, sebanyak 515 koperasi baru berdiri.
Baca juga: Pengentasan Kemiskinan di Jatim Tertinggi Nasional, Khofifah: Berkat Kemandirian Desa
Jumlah koperasi aktif pun meningkat seiring munculnya banyak koperasi baru. Saat ini, total koperasi yang beroperasi di Provinsi Jatim mencapai 22.965.
"Pesatnya perkembangan koperasi di Jatim menjadi tantangan bagi kami. Pasalnya, Pemprov Jatim harus memastikan koperasi dapat berkembang dan berdaya ekonominya,” tuturnya.
Khofifah menilai koperasi memiliki peran penting dari sisi kinerja keuangan karena turut mendukung pertumbuhan ekonomi di Jatim.
Hal tersebut dapat dilihat dari Online Data System (ODS) koperasi per akhir Juni 2022 yang menunjukkan bahwa ada 3,97 juta orang menjadi anggota dan menjalankan kegiatan koperasi di Jatim.
“Dari jumlah tersebut, koperasi se-Jatim telah memberdayakan sebanyak 144.725 tenaga kerja, memutarkan modal sekitar Rp 32 triliun, serta menghasilkan sisa hasil usaha (SHU) koperasi sebesar Rp 1,33 triliun,” kata Khofifah.
Dukungan untuk koperasi di Jatim
Guna mendukung kemajuan koperasi di Jatim, lanjut Khofifah, Pemprov Jatim telah menjalankan berbagai program. Salah satunya adalah memberi pelatihan manajerial Sertifikat Kerja Kompetensi Nasional Indonesia (SSKNI).
Selain itu, Pemprov Jatim juga menghadirkan aplikasi Si-Jawara Plus. Melalui aplikasi ini, pelaku koperasi dan UMKM di Jatim memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri.
Khofifah menuturkan saat ini Pemprov Jatim juga memfasilitasi pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB), pendaftaran merek produk, sertifikasi halal, serta sertifikasi International Organization for Standardization (ISO).
Baca juga: Hari Ini, Khofifah Akan Lantik Sekda Provinsi Jatim yang Baru
“Program tersebut kami fasilitasi untuk gerakan koperasi dan pelaku UMKM di Jatim,” paparnya.
Dinas Koperasi dan UKM Jatim juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu pengembangan koperasi dan UMKM. Antara lain dengan memfasilitasi pemasaran produk secara offline di gedung galeri serta memberikan pelatihan pemasaran secara online dengan lima marketplace, yaitu Tokopedia, Gojek, Shopee, Blibli, serta Grab.
Tak hanya itu, Dinas Koperasi dan UKM Jatim membantu pembuatan logo dan desain kemasan produk untuk koperasi dan UMKM melalui sinergi dengan talenta muda di Millenial Job Center (MJC).
"Dari segi permodalan, kami aktif memberikan fasilitas pendampingan akses permodalan melalui kredit lunak yang disalurkan melalui Bank Jatim. Kami juga memberikan penyaluran dana bergulir dan pinjaman berbunga rendah, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR)," ujar Khofifah.
Upaya tersebut, lanjut dia, berhasil meningkatkan kontribusi sektor koperasi dan UMKM dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim.
Adapun total PDRB Jatim mencapai Rp 1.418,94 trilliun dengan kontribusi koperasi dan UMKM sebesar Rp 964,91 triliun. Koperasi dan UMKM di Jatim memberikan kontribusi sebesar 57,81 persen dan naik 0,56 persen ketimbang ketimbang PDRB 2020.
Khofifah menegaskan capaian tersebut membuktikan bahwa koperasi dan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Provinsi Jatim.
“Ke depan, kami berharap koperasi di Jatim bisa terus maju dan berkembang menyejahterakan masyarakat. Dengan demikian, koperasi mampu menjadi motor dari perekonomian Jawa Timur," tuturnya.