Pengentasan Kemiskinan di Jatim Tertinggi Nasional, Khofifah: Berkat Kemandirian Desa

Kompas.com - 19/07/2022, 09:42 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Pemprov Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan mencapai angka 391.400 jiwa pada periode Maret 2021-Maret 2022, atau tertinggi nasional.DOK. Humas Pemprov Jatim Pemprov Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan mencapai angka 391.400 jiwa pada periode Maret 2021-Maret 2022, atau tertinggi nasional.

KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur ( Jatim) berhasil menurunkan tingkat kemiskinan secara signifikan dan menjadi yang tertinggi secara nasional.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, penurunan angka kemiskinan di Jatim tertinggi selama dua periode berturut.

Pada periode Maret 2021-September 2021, penurunan angka kemiskinan di Jatim mencapai 313.130 jiwa.

Kemudian, pada periode Maret 2021-Maret 2022, penurunan angka kemiskinan berhasil mencapai angka 391.400 jiwa.

Tidak hanya turun signifikan, Jatim juga berhasil menjadi kontributor terbesar dalam penurunan angka kemiskinan secara nasional sebesar 28,3 persen.

Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penurunan kemiskinan beriringan dengan keberhasilan Pemprov Jatim meningkatkan status kemandirian desa.

Baca juga: Gubernur Khofifah Sebut Kompetensi ASN Jadi Kunci Perbaikan Kualitas Birokrasi

Pada 2021, jumlah desa mandiri sebesar 697, lalu menjadi 1.490 pada 2022 atau meningkat 113,77 persen.

Peningkatan desa mandiri tersebut pun menjadi capaian tertinggi secara nasional.

"Dengan meningkatnya status desa menjadi mandiri, kami terus berharap akan terjadi peningkatan kesejahteraan dan penurunan kemiskinan di pedesaan,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (16/7/2022).

Khofifah menjelaskan, penurunan kemiskinan di pedesaan dalam satu tahun terakhir atau periode Maret 2021-Maret 2022 mencapai 1,36 persen atau dari 15,05 persen menjadi 13,69 persen,

Di wilayah perkotaan, angka kemiskinan juga mengalami penurunan signifikan, di antaranya dari Maret 2021 sebesar 8,38 persen menjadi 7,71 persen pada Maret 2022.

" Kemiskinan di desa berhasil ditekan begitu juga di perkotaan sehingga disparitas angka kemiskinan wilayah perkotaan dan desa juga semakin turun,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Gubernur Khofifah Optimistis Gelaran SPE 2022 Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Jatim

Pada Maret 2021 BPS mencatat disparitas kemiskinan desa kota sebesar 6,67 persen, kemudian turun pada Maret 2022 menjadi 5,98 persen.

Kendati penurunan angka kemiskinan ini cukup signifikan, Khofifah mengajak seluruh elemen strategis di Jatim tetap berupaya lebih keras untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat Jatim.

"Pencapaian kita sudah sangat luar biasa. Namun, kita tidak ingin cepat puas karena masih ada penduduk miskin di Jatim yang membutuhkan intervensi lebih signifikan lagi agar mereka dapat tumbuh dan lepas dari kemiskinan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut pun mengungkapkan rasa syukurnya atas data pengentasan kemiskinan di Jatim yang kembali turun signifikan.

“Ini artinya ikhtiar dan sinergi yang dilakukan seluruh stakeholder Jatim di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 telah berjalan efektif,” ungkapnya.

Baca juga: Khofifah Lepas Ekspor Al Rihla, Bola Resmi Piala Dunia Qatar 2022

Khofifah pun mengapresiasi seluruh elemen strategis di Jatim atas kerja kerasnya dalam menurunkan kemiskinan.

“Kami sampaikan terima kasih setinggi-tingginya atas setiap upaya yang telah dilakukan dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Jatim," ujarnya.

Dia juga berterima kasih kepada para bupati/wali kota, camat, kepala desa, pendamping desa, dan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) yang mendorong berbagai program untuk pemberdayaan masyarakat desa.

“Tidak kalah pentingnya semangat masyarakat untuk bangkit dan lepas dari garis kemiskinan," terang Khofifah.

Sementara itu, Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan menjelaskan, penurunan kemiskinan di Jatim dipengaruhi kondisi makro ekonomi Jatim yang terus membaik, pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat, percepatan penyaluran dana desa, penyaluran bansos, dan pelaksanaan program-program pemerintah daerah lainnya.

Baca juga: Emil Dardak: Industri Manufaktur Lokal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jatim Pascapandemi

"Pada Maret 2022 di Jatim terjadi puncak panen padi sehingga Nilai Tukar Petani (NTP) juga mengalami kenaikan, lalu diikuti pertumbuhan industri dan perdagangan," katanya.

Selain itu, lanjut Dadang, aktivitas masyarakat sudah kembali pulih dan mengalami peningkatan, baik aktivitas di pusat perbelanjaan, taman, perkantoran, perdagangan, hingga rekreasi.

Dalam catatan BPS, terdapat 10 provinsi dengan penurunan angka kemiskinan tertinggi selama periode Maret 2021-Maret 2022.

10 provinsi tersebut, di antaranya Jatim dengan penurunan kemiskinan sebanyak 391.400 jiwa, Jawa Tengah turun sebanyak 278.300 jiwa, Jawa Barat turun sebanyak 124,400 jiwa, Lampung turun 81.500 jiwa, dan Sumatera Utara turun 75.700 jiwa.

Selain itu, penurunan tertinggi juga dialami Banten sebesar 53.200 jiwa, Sumatera Selatan turun 69.100 jiwa, Daerah Istimewa Yogyakarta turun 51.700 jiwa, Nusa Tenggara Timur (NTT) turun 37.700 jiwa, dan Sumatera Barat turun 35.500 jiwa.

Baca juga: Khofifah: Akhir Juli atau Awal Agustus, Vaksin PMK yang Diproduksi Pusvetma Bisa Digunakan

Terkini Lainnya
Pimpin Apel Terakhir, Khofifah Minta Jajarannya Jaga Kinerja dan Rampungkan PR Pemprov Jatim
Pimpin Apel Terakhir, Khofifah Minta Jajarannya Jaga Kinerja dan Rampungkan PR Pemprov Jatim
Jatim Hebat
 Jatim Raih
Jatim Raih "Provinsi Terinovatif" di IGA 2023, Khofifah: Bukti ASN Kerja Tingkatkan Layanan Publik
Jatim Hebat
Dua Unit Kerja Pemprov Jatim Raih Penghargaan Zona Integritas Predikat WBK
Dua Unit Kerja Pemprov Jatim Raih Penghargaan Zona Integritas Predikat WBK
Jatim Hebat
Jatim Raih SAKIP Predikat A 10 Kali, Khofifah: Bukti Pemprov Terapkan Akuntabilitas
Jatim Raih SAKIP Predikat A 10 Kali, Khofifah: Bukti Pemprov Terapkan Akuntabilitas
Jatim Hebat
Salurkan 20.000 WP PLTS Atap di Jember, Khofifah: Lompatan dari Green Energy ke Blue Energy
Salurkan 20.000 WP PLTS Atap di Jember, Khofifah: Lompatan dari Green Energy ke Blue Energy
Jatim Hebat
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 
IPM Jatim di Atas Nasional, Ini Strategi Gubernur Khofifah 
Jatim Hebat
Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim
Gubernur Khofifah Launching ATM Samsat QRIS pada HUT Ke-61 Bapenda Jatim
Jatim Hebat
Teken Kesepakatan Kelola PI 10 Persen untuk WK Migas di Jatim, Gubernur Khofifah Optimistis PAD Meningkat
Teken Kesepakatan Kelola PI 10 Persen untuk WK Migas di Jatim, Gubernur Khofifah Optimistis PAD Meningkat
Jatim Hebat
UMP Jatim 2024 Naik Rp 125.000, Khofifah: Pertimbangkan Rasa Keadilan
UMP Jatim 2024 Naik Rp 125.000, Khofifah: Pertimbangkan Rasa Keadilan
Jatim Hebat
Di Bawah Kepemimpinan Khofifah, Kemiskinan Ekstrem di Jatim Turun 3,58 Persen 
Di Bawah Kepemimpinan Khofifah, Kemiskinan Ekstrem di Jatim Turun 3,58 Persen 
Jatim Hebat
Ikut Aksi Bela Palestina, Gubernur Jatim Ajak Masyarakat Berdoa dan Berdonasi
Ikut Aksi Bela Palestina, Gubernur Jatim Ajak Masyarakat Berdoa dan Berdonasi
Jatim Hebat
Jatim Juara Umum Anugerah DEN 2023, Khofifah: Bukti Komitmen Wujudkan NZE 2060
Jatim Juara Umum Anugerah DEN 2023, Khofifah: Bukti Komitmen Wujudkan NZE 2060
Jatim Hebat
Raih Penghargaan Jatim Bangkit Awards 2023, Khofifah: Berkat Kerja Keras Semua Pihak
Raih Penghargaan Jatim Bangkit Awards 2023, Khofifah: Berkat Kerja Keras Semua Pihak
Jatim Hebat
Wujudkan Pemilu 2024 Damai, Khofifah: Hindari Politik Identitas
Wujudkan Pemilu 2024 Damai, Khofifah: Hindari Politik Identitas
Jatim Hebat
Gubernur Jatim Raih Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Ekonomi dari FEB Unair
Gubernur Jatim Raih Gelar Doktor Honoris Causa Bidang Ilmu Ekonomi dari FEB Unair
Jatim Hebat
Bagikan artikel ini melalui
Oke