KOMPAS.com – Dikabarkan terjadi silang pendapat antara Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam penanganan Covid-19 di Kota Pahlawan.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menyatakan kabar tersebut tidaklah benar. Menurutnya mereka tetap bekerja sama untuk menangani Covid-19 di Surabaya.
“Bu Khofifah sebagai Gubernur yang memberikan motivasi dan mengayomi kepala-kepala daerah di Jawa Timur untuk ada kejelasan aturan yang detail atasi pandemi ini,” kata dia dalam keterangan tertulis.
Apa yang dilakukan Khofifah, sambung Emil, sama dengan apa yang diminta Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim.
Baca juga: Pesan Risma Setelah PSBB Surabaya Tak Diperpanjang
“Sedangkan Risma juga tetap mengikuti rapat evaluasi itu dengan memperhatikan secara penuh apa yang dikatakan Khofifah, Kapolda, hingga Pangdam,” sambung Emil Dardak.
Menurut dia, wanita yang kini menjabat sebagai Wali Kota Surabaya itu sangat koperatif dalam menyusun peraturan wali kota.
“Ini rancangannya masih ditinjau. Semuanya menurut pandangan kami, semuanya menjadi bagian kerja sama yang relatif baik,” imbuh Wagub Jatim.
Sementara itu, terkait penutupan jalan masuk ke Surabaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap pertama, masalahnya hanya tidak ada konfirmasi ke pemerintah provinsi (Pemprov) Jatim.
Menurut Emil, tidak ada pula larangan mengenai upaya pemkot menutup akses ke Surabaya saat PSBB tahap pertama.
“Namun, menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), jika telah diberlakukan PSBB, prosedur untuk penyekatan wilayah harus dikonsultasikan dengan gubernur,” kata Wagub Jatim.
Baca juga: Wagub Emil: Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan Jadi Kunci Dunia Usaha Lewati Pandemi
Penyekatan wilayah pun bagi Emil dapat menjaga mobilitas penduduk lintas wilayah dari satu daerah ke daerah lain, sehingga wabah tidak menyebar ke daerah lain.
“Saya hanya bisa mengingat ini. Ketika berulang kali dikonfirmasi media soal PSBB, soal lockdown, Bu Khofifah hanya meyampaikan jika (penutupan) itu tidak ada konfirmasi ke kami,” sambung dia.
Selain pembatasan wilayah, menaati protokol kesehatan di satu wilayah saat pandemi Covid-19 bagi Emil Dardak juga menjadi hal penting.
“Keduanya ini jadi perhatian ibu gubernur dan ibu wali kota,” kata Wagub Jatim.