KOMPAS.com – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak mengungkapkan, Jalan Middle East Ring Road (MERR)-Pondok Tjandra akan dibuka pada 15 Februari 2020.
Namun, sebelum dibuka, akan dilakukan pengecekan terlebih dulu mulai dari lampu merah sampai kondisi aspal pada 12 Februari 2020 nanti.
"Tentunya dengan monitoring dari polisi juga," ujarnya.
Pembukaan itu terjadi setelah Dinas Perhubungan ( Dishub) Sidoardjo dan Surabaya bersama Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim menyepakati rekayasa lalu lintas di Jalan MERR-Pondok Tjandra, Kamis (6/2/2020).
"Sesuai arahan Ibu Gubernur, saya bersama Dishub Sidoarjo, Dishub Surabaya, dan Dirlantas Polda Jatim telah bertemu untuk berusaha mencari solusi perihal Jalan MERR-Pondok Tjandra," kata Emil.
Baca juga: Wagub Jatim Gandeng Kampus Wujudkan Jember Jadi Center Of Gravity
Emil pun berharap, dengan dibukanya jalan tersebut maka bisa bermanfaat bagi masyarakat.
"Semoga bermanfaat bagi semua karena Surabaya dan Sidoarjo bagian penting dari jalur distribusi Gerbangkertasusila," tuturnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini telah membuka Jalan MERR II C yang menghubungkan daerah Kedung Baruk sampai ke Pondok Candra dan Tol Juanda pada 30 Mei 2019 lalu.
Jalan yang menyempurnakan rangkaian MERR ini membentang dari Kenjeran melewati Kertajaya Indah hingga Rungkut dan tembus kawasan Pondok Candra.
Baca juga: Jalan MERR Gunung Anyar Sisi Timur Menuju Sidoarjo Diuji Coba
Namun, sisi barat atau dari Pondok Chandra ke Gunung Anyar belum bisa dibuka meski seluruh jalan sudah mulus.
Saat itu, Dishub Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo belum menemui kata sepakat terkait kajian lalu lintas di jalan Merr-Pondok Chandra.
Perdebatan alot antara Dishub Sidoarjo dan Surabaya pun terjadi akibat keduanya memiliki argumentasi rekayasa lalu lintas yang menurut masing-masing paling rasional.
Maka, rencana pembukaan jalan yang menghubungkan Sidoarjo-Surabaya itu pun harus ditunda.
Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat mengatakan, pihaknya berharap jalan MERR sisi barat bisa dilalui pengendara dari Surabaya yang langsung bisa masuk tol tanpa harus lurus dulu untuk putar balik di Perumahan Pondok Chandra.
Baca juga: Pembangunan Jalan MERR II C Segera Rampung, Kemacetan di Surabaya Diprediksi Berkurang
"Masih koordinasi. Karena dalam rapat bukan Oktober lalu di kantor Dishub Sidoarjo, kami mengharapkan dari MERR bisa ke tol langsung, tidak lewat jalan perumahan," ujarnya.
Menurutnya, pengaturan dengan traffic light di simpang empat bawah tol elevated itu lebih efektif dan optimal untuk langsung belok kanan menuju tol Waru-Juanda.
"Ya kalau ada traffic kan lebih optimal langsung belok kanan dari Merr. Fungsi traffic light adalah memperpendek jarak dan mengurangi u-turn," katanya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kabupaten Sidoarjo Bahrul Amiq juga punya kajian lalu lintas tentang jalan MERR-Pondok Chandra.
Baca juga: Pipa PDAM Malang Pecah, Emil: Pemprov Jatim Bantu Pemkot Malang Upayakan Perbaikan
Dia mengatakan pihaknya yakin putar balik di Perumahan Pondok Chandra bisa mengantisipasi ekor antrean kendaraan agar tidak menyandera jalan simpang saat terjadi kemacetan.
"Kondisi existing di sana, saran saya diuji coba dulu. Nanti butuh rapat koordinasi lagi. Mana yang ditutup dulu, kalau lancar baru dibuka," katanya.
Dengan begitu, lanjut Bahrul, kalau tidak efektif bisa dibuatkan crossing lebih dekat yang di kawasan Perumahan Pondok Chandra.
"Kalau terjadi kemacetan, paling tidak ekornya tidak menyandera jalan simpang 4 MERR-Pondok Chandra," katanya.
Baca juga: Ini Cara Pemprov Jatim Raih Predikat A dari SAKIP 6 Kali Berturut-turut