SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah ulama dan kiai lintas organisasi dari Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur menemui Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Mereka menitipkan surat guna mendukung upaya pembebasan Yerusalem.
"Kami sengaja mendatangi Gus Ipul karena beliau ini yang saya lihat mulai awal aktif mengawal suara-suara pro Yerusalem dan Palestina," kata Koordinator Ulama Bangil, KH Fahrurrozi, Sabtu (23/12/2017) lalu.
Gus Fahrur menilai Gus Ipul berpotensi menjadi Gubernur Jawa Timur, sehingga mengirimkan surat ke Gus Ipul dinilai efektif. "Saya minta surat ini kemudian disampaikan ke Pak Jokowi sehingga suara kita benar-benar bisa didengar," ujarnya.
Surat dari para ulama Bangil yang dititipkan pada Gus Ipul ini setidaknya berisi enam pesan utama. Isi surat itu antara lain meminta Presiden Donald Trump menarik keputusan mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel.
Baca: Terkait Yerusalem, Ada 10 Negara yang Disebut Siap Ikuti Jejak AS
Jika Amerika tidak mengindahkan permintaan itu, para ulama Bangil mendesak Pemerintah Indonesia untuk memulangkan Duta Besar Amerika Serikat yang bertugas di Indonesia dan menutup Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Jawa Timur.
Para ulama berharap seluruh negara segera mengakui kemerdekaan penuh bagi Palestina. "Kami juga menyerukan seluruh umat Islam membacakan doa Qunut Nazilah untuk Palestina," kata Gus Fahrur.
Sebelum bertemu Gus Ipul, para ulama Bangil mendatangi Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya guna menyuarakan hal yang sama.
Saifullah Yusuf menegaskan segera menyampaikan surat tersebut ke pemerintah pusat. "Kami tidak ingin lagi terjadi kekerasan di Palestina, terutama di Yerusalem," katanya
Ia mengapresiasi aksi damai yang dilakukan para ulama Bangil dalam menyampaikan pendapat.
"Banyak masyarakat yang saat ini tergerak. Mereka membiayai sendiri aksinya dan banyak berdoa. Saya kira cara-cara seperti ini dengan menyuarakan kedamaian dan doa bisa ditiru," kata dia. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ ACHMAD FAIZAL)