SURABAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berharap Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) mampu menghadirkan pengusaha-pengusaha muda yang bisa bersaing di era perekonomian global.
"Kita ingin pengusaha muda, pengusaha kita sendiri yang menjadi pemenang di negeri ini. Kita tidak ingin melihat pengusaha negara lain menang di negeri kita," kata Gus Ipul ketika menghadiri pembukaan Musyawarah Daerah XIII Hipmi Jawa Timur di Surabaya, Selasa (12/12/2017).
Jumlah pengusaha di Indonesia saat ini masih cukup jauh jika dibandingkan dengan negara tetangga. Di Indonesia jumlah pengusaha saat ini baru 3,1 persen dari total jumlah penduduk, padahal Malaysia saat ini sudah memiliki pengusaha 6-7 persen.
"Kita hanya 3,1 persen. Artinya jumlah pengusaha muda lebih kecil lagi. Kita punya PR besar untuk menghadirkan pengusaha-pengusaha baru," kata Gus Ipul.
Semakin banyak pengusaha, kata dia, lapangan pekerjaan juga akan semakin terbuka. Sebuah produk pasti akan memiliki produk turunan sehingga sebuah lapangan usaha akan menciptakan lapangan usaha turunan baru.
"Bikin TV misalnya, maka tetap butuh kardus, juga butuh tembaga dan lainnya. Jadi kalau muncul satu usaha baru akan memunculkan usaha-usaha turunan lainnya," ujarnya.
Gus Ipul berharap Hipmi bisa menjadi wadah untuk menelurkan pengusaha-pengusaha baru yang kuat dan tangguh. "Hipmi juga tempat membangun ekonomi kolaborasi. Saat ini siapa yang bisa bekerja sama yang bertahan. Siapa yang bersama yang menang," ucapnya.
Gus Ipul juga berharap bisa bersama-sama dengan Hipmi dalam mewujudkan hadirnya pengusaha baru sehingga kesejahteraan di Jawa Timur bisa semakin terjaga. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang selalu stabil di atas rata-rata nasional juga harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Ketua Hipmi, Bahlil Lahadalia berharap Jawa Timur bisa menjadi lumbung pengusaha muda. Saat ini, pelaku UMKM di Indonesia telah mencapai 53 juta yang sebagian besar diantaranya berada di Jawa Timur.
"Lewat HIPMI ini, Jatim harus jadi lumbung pengusaha. HIPMI juga harus menjadi pusat penggemblengan pengusaha-pengusaha baru," kata Bahlil. (KONTRIBUTOR JAWA TIMUR/ACHMAD FAIZAL)