Pemprov Jateng Terima Penghargaan Implementasi Industri Hijau, Taj Yasin: Modal untuk Gaet Investor

Kompas.com - 20/08/2025, 18:53 WIB
DWN

Penulis

KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) meraih penghargaan Implementasi Industri Hijau Terbaik ketiga dari Kementerian Perindustrian.

Penghargaan tersebut diterima langsung Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dalam acara Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) di Plenary Hall, Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2025).

Taj Yasin menegaskan, capaian itu menjadi modal penting untuk menggaet minat investor, baik dari dalam maupun luar negeri, berinvestasi di Jawa Tengah.

“Penghargaan ini menjadi kepercayaan sekaligus ajakan bagi investor. Kami berkomitmen membangun Jawa Tengah yang ramah lingkungan bersama industri,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu.

Taj Yasin mencontohkan, sebagian kantor pemerintahan di Jateng sudah menggunakan panel surya sebagai sumber energi terbarukan.

Langkah itu, kata dia, bukan sekadar efisiensi, tetapi juga sinyal keseriusan Pemprov dalam mengedepankan prinsip industri hijau.

Baca juga: Industri Hijau Tak Cukup Patuh Regulasi, Harus Proaktif

“Ketika investor masuk ke Jawa Tengah, kami ingin mereka benar-benar memperhatikan aspek ini (industri hijau),” ucap Taj Yasin.

Dorong investasi dan kembangkan kawasan industri

Menurut Taj Yasin, saat ini Jateng tengah gencar menggaet investasi untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.

Sejumlah kawasan ekonomi khusus (KEK) pun telah disiapkan, antara lain KEK Industropolis Batang, KEK Kendal, Kawasan Industri Wijaya Kusuma Semarang, dan kawasan lainnya.

Selain itu, Pemprov Jateng juga menjalin kerja sama sister province dengan Malaka (Malaysia) dan Fujian (China) guna memperluas peluang investasi.

“Kami juga ingin menggarap potensi pertanian, perkebunan, dan perikanan di wilayah pantai selatan (Pansela) menjadi agroindustri,” kata Taj Yasin.

Baca juga: BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

Industri hijau sebagai investasi masa depan

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menuturkan, sektor industri menjadi penopang utama perekonomian nasional. Bahkan, sektor manufaktur berkontribusi signifikan terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

Akan tetapi, lanjut Agus, industri manufaktur juga menghadapi tantangan berat yang berkaitan erat dengan dinamika geopolitik dan geoekonomi.

“Salah satunya termasuk tuntutan global dari pasar yang mengharuskan setiap produk dihasilkan melalui upaya penurunan emisi gas rumah kaca,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Agus, transformasi menuju industri hijau tidak boleh dipandang sebagai beban biaya (cost), melainkan sebagai investasi strategis.

Pemerintah, kata dia, harus hadir untuk mendukung langkah tersebut.

Dalam kesempatan itu, Agus juga mengajak seluruh pihak meninggalkan pandangan yang memperhadapkan kepentingan pertumbuhan ekonomi dengan upaya menjaga lingkungan hidup.

Baca juga: Lestarikan Tradisi, Pacu Jalur 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Riau

“Transformasi menuju industri hijau adalah perjalanan panjang yang membutuhkan visi, inovasi, dan kolaborasi. Pelaku industri perlu melihat agenda dekarbonisasi, mulai dari efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan, inovasi teknologi, hingga penerapan prinsip ekonomi sirkular,” ucapnya.

Ia menegaskan, agenda itu bukanlah beban, melainkan peluang emas untuk meningkatkan daya saing di pasar global, mendukung pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Agus menambahkan, peran pemerintah daerah juga sangat penting dalam pengelolaan limbah atau sampah (waste management), terutama pada aspek pengumpulan (waste collection).

“Kami ingin mewariskan kepada generasi penerus sebuah masa depan yang sehat, dimulai dari lingkungan,” pungkasnya.

Terkini Lainnya
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Jateng Gayeng
Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Jateng Gayeng
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Jateng Gayeng
Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Jateng Gayeng
Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Jateng Gayeng
Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Jateng Gayeng
Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Jateng Gayeng
Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Gayeng
Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Jateng Gayeng
Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Jateng Gayeng
Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Jateng Gayeng
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com