BPS: Ekonomi Jateng Tumbuh 5,28 Persen, Ahmad Luthfi Paparkan Faktor Pengungkitnya

Kompas.com - 05/08/2025, 20:27 WIB
I Jalaludin S,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik ( BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) naik sebesar 5,28 persen pada triwulan II-2025 secara year-on-year (YoY) atau tumbuh dari 4,93 persen pada triwulan II-2024.

Capaian itu juga menempatkan pertumbuhan ekonomi Jateng di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan, peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan hasil dari kerja kolaboratif dari berbagai pihak.

"Kami lakukan collaborative government. Kami sudah menumbuhkan ekonomi baru di masing-masing eks karesidenan. Ekonomi baru itu kami tumbuhkan secara bersama-sama," katanya dalam siaran pers.  

Dia mengatakan itu usai mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng pada Selasa (5/8/2025).

Baca juga: Penolakan Peternakan Babi di Jepara, DPD RI Jateng: Produk Nonhalal Boleh Beredar Asal Ada Label

Untuk itu, Luthfi meminta collaborative government terus digalakkan agar dapat mempertahankan dan menggenjot pertumbuhan ekonomi di Jateng.

Dia memaparkan, salah satu upaya yang ditempuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah penguatan kerja sama sister province dan sister city dengan negara lain. 

Penguatan kerja sama itu menjadi jalan untuk membuka dan menambah nilai investasi yang masuk ke Jateng.

"Sister province dan sister city, di antaranya dengan China, Malaka, dan Singapura. Kami jadikan investasi di wilayah kita itu betul-betul menarik bagi negara lain," jelasnya.

Selain itu, Pemprov Jateng juga menggulirkan kerja kolaboratif dengan menciptakan aglomerasi wilayah. Hal ini dibuktikan dengan gelaran Soloraya Great Sale 2025. 

Baca juga: MUI Haramkan Peternakan Babi di Jepara, Wagub Jateng: Kita Cari Tempat Lain Kalau Memungkinkan...

Selama Juli 2025, kata Luthi, wilayah Soloraya atau Solo dan sekitarnya mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 10,7 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyak 5,4 juta.

"Nanti akan kita putar di daerah lain," terangnya.

Meningkatnya lapangan kerja

Data BPS yang dirilis kali ini juga menyebutkan lapangan usaha di Jateng mengalami pertumbuhan signifikan. 

Pertumbuhan itu, yakni 9,97 persen di sektor informasi dan komunikasi, 9,86 persen di sektor jasa lainnya, dan 9,42 persen di sektor penyediaan akomodasi dan makan minum.

Kemudian, lapangan usaha yang memiliki peran dominan dan mencatatkan pertumbuhan positif, di antaranya industri pengolahan tumbuh sebesar 4,47 persen; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh sebesar 4,56 persen; pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 1,14 persen; dan konstruksi tumbuh sebesar 8,90 persen.

Baca juga: Pemprov Jateng Minta Pengusaha Laporkan Premanisme: Gubernur Kita Jenderal, Pasti Aman

Lapangan usaha lainnya yang tumbuh positif, di antaranya jasa perusahaan sebesar 7,95 persen; jasa pendidikan sebesar 7,33 persen; dan transportasi dan pergudangan sebesar 7,29 persen.

Dengan capaian itu, Luthfi mengatakan, banyak sektor yang perlu ditingkatkan. Terlebih, Jateng memiliki industri padat karya terbanyak karena wilayah yang luas, aman, dan tenaga kerja kompetitif.

“Para investor lebih banyak tertarik Jateng karena sangat kondusif sekali. Tentu masih banyak yang perlu dieksplorasi lagi di wilayah kita," jelasnya.

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Luthfi juga mengatakan, sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu tumpuan ekonomi Jateng. 

Baca juga: Tarif Trump 19 Persen Pukul Industri Tekstil di Jateng

Tercatat, ada sekitar 4,2 juta UMKM di Jateng. Oleh karena itu, ia juga mendorong seluruh stakeholder terkait termasuk pemerintah kabupaten/kota untuk menaruh perhatian lebih pada sektor UMKM agar dapat baik kelas.

Terkini Lainnya
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Jateng Gayeng
Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Jateng Gayeng
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Jateng Gayeng
Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Jateng Gayeng
Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Jateng Gayeng
Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Jateng Gayeng
Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Jateng Gayeng
Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Gayeng
Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Jateng Gayeng
Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Jateng Gayeng
Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Jateng Gayeng
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com