KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng berkomitmen untuk menjadikan Danau Rawa Pening berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Hal ini disampaikan Nana saat mengikuti acara The 10th World Water Forum (WWF) 2024 di Nusa Dua Bali, Selasa (21/5/2024).
“ Pemprov Jateng memang berkomitmen untuk terus secara berkelanjutan menjadikan Danau Rawa Pening bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Nana dalam keterangan persnya, Selasa (22/5/2024).
Di hadapan peserta dari berbagai negara, Nana menjelaskan, lokasi Danau Rawa Pening yang berada di lokasi strategis, yakni terhubung dengan tol Solo-Semarang.
Baca juga: Musrenbang Jateng Terima 55.000 Usulan, Pj Gubernur Nana: Akan Kami Pelajari dan Kelola
“Danau yang berlokasi di Kabupaten Semarang itu menjadi muara dari 14 anak sungai, dengan luas genangannya mencapai 1.850 hektar (ha), elevasi +463, volume 48,15 juta m3, dan tingkat sedimentasi 778,93 ton per tahun,” ucap Nana.
Menurutnya, Danau Rawa Pening sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena bisa digunakan untuk irigasi, tempat pemenuhan air baku, pembangkit listrik tenaga air (PLTA), reduksi debit banjir, tempat pariwisata, hingga tempat untuk budi daya perikanan darat.
Bahkan, Nana mengatakan, masyarakat memanfaatkan eceng gondok yang tumbuh di danau tersebut sebagai bahan kerajinan dan kompos.
Oleh sebab itu, Pemprov Jateng sangat mendukung upaya penyelamatan danau prioritas nasional tersebut. Komitmen pemprov diwujudkan dengan dibentuknya tim pengelolaan Danau Rawa Pening melalui surat keputusan (SK) Gubernur Jateng.
Baca juga: Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan
“Tim ini diketuai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng. Jadi, ada lima pembentukan kelompok kerja (pokja) yang bekerja dan ini merupakan kelompok yang kegiatannya dilakukan secara kolaborasi,” ujarnya.
Nana menyebut, kelompok kerja tersebut bergerak dalam bidang penataan ruang dan kawasan, pembangunan infrastruktur, kelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan, serta perizinan dan investasi.
Lebih lanjut, Nana menjelaskan, tim yang dibentuk bertugas membangun kolaborasi, integrasi, sinkronisasi dan sinergi secara pentahelix, baik pemerintah pusat, Pemprov Jateng, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, akademisi, pemerhati lingkungan, hingga perusahaan.
Nana mengatakan, banyak kegiatan yang sudah direalisasikan dalam pengelolaan danau tersebut, mulai dari pengendalian pencemaran air, pengendalian sedimentasi, pembersihan eceng gondok, pengembangan desa wisata, pembentukan badan usaha milik desa (BUMDes), dan sebagainya.
Baca juga: Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki
“Komitmen kolaborasi pengelolaan Rawa Pening berkelanjutan ini terus kami lakukan untuk menjaga ekosistem perairan Danau Rawa Pening yang lestari,” tuturnya.
Pengelolaan yang berkelanjutan akan mampu memberikan jaminan terhadap keberlangsungan pemanfaatan Danau Rawa Pening yang bermanfaat terhadap ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap, berbagai pihak bisa memberikan atensi untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian dan kemanfaatan hal tersebut," ungkapnya.
Sebagai informasi, kegiatan WWF 2024 dilaksanakan pada 18-25 Mei 2024. Forum internasional ini dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dihadiri oleh perwakilan dari 60 negara.