Cegah Omicron di Jateng, Ganjar: Tolong Prokes Dijaga Ketat

Kompas.com - 12/01/2022, 11:56 WIB
DWN,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah ( Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya akan tetap siaga dengan memberlakukan beberapa aturan dalam mencegah kasus Covid-19 varian Omicron.

Kesiapsiagaan tersebut tetap dilakukan meski pintu keluar-masuk orang ke Pulau Jawa melalui Jawa Timur (Jatim) dan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta. Aturan pertama, kata dia, melakukan upaya sosialisasi.

“Sosialisasi tak boleh kendor. Nggak usah panik dengan Omicron, tapi tolong protokol kesehatan (prokes) dijaga ketat. Hal ini selalu kami berikan evaluasi terus menerus,” kata Ganjar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Untuk aturan kedua, lanjut dia, percepatan vaksinasi. Fungsi vaksinasi ini untuk memberikan proteksi dan menjamin daya tahan tubuh masyarakat dari dalam.

Baca juga: Vaksinasi Booster Perdana di Kota Tangerang Digelar di Puskesmas Panunggangan Barat

Pernyataan tersebut Ganjar sampaikan saat mengikuti rapat yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Kemaritiman) Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual di Desa Gunungsari, Karanggayam, Kebumen, Jateng, Selasa (11/1/2021).

Dalam kesempatan itu, sejumlah perwakilan dari daerah menyampaikan kesiapan mereka menghadapi Omicron kepada Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan.

“Kami semua diminta untuk waspada terkait dengan Omicron. Tadi juga di data satu per satu bupati seluruh Jawa yang merepresentasikan beberapa wilayah Jateng, Jatim, Jawa Barat (Jabar) untuk siaga termasuk DKI Jakarta tentu saja,” kata Ganjar usai rapat.

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, bahwa sampai hari ini, Selasa (11/1/2021), belum ditemukan varian Omicron pada angka penambahan kasus Covid-19 di Jateng.

“Nampaknya banyak yang terpapar Covid-19 tetapi belum kami temukan varian Omicron. Dengan alat Whole Genome Sequence (WGS), kami selalu melakukan testing terus menerus dan belum ditemukan varian ini,” ujarnya.

Baca juga: Epidemiolog: Testing, Tracing, dan Tracking Kunci Putus Penularan Covid-19 Varian Apa Pun

Tak hanya testing WGS, Ganjar meminta kepada forum terkait agar pelaksanaan ibadah umroh yang akan kembali digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) diawasi secara ketat.

Sebab, kata dia, varian Omicron seringkali ditemukan dari pelaku perjalanan luar negeri.

“Saya usul karena banyak yang akan keluar masuk Indonesia. Terlebih bagi yang umroh untuk betul-betul dikawal. Dengan begitu kondisi mereka saat berangkat hingga pulang tetap sehat. Itu traffic yang menurut saya mesti diwaspadai bersama,” ucap Ganjar.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga memberikan apresiasi kepada desa-desa di wilayah Karanggayam dan Kebumen atas capaian vaksinasi Covid-19 yang sudah dilaksanakan.

“Desa di Karanggayam dan Kebumen ini ternyata keren karena vaksinasi bisa mencapai 86 persen. Cukup bagus lah mereka mengejar itu,” ucapnya.

Menurut Ganjar, vaksinasi Covid-19 merupakan bagian dari pencegahan kasus Covid-19 yang mesti dipercepat.

 

Sekitar pukul 19.30 Waktu Indonesia Barat (WIB), ia berangkat dari rumah warga menuju Balai Desa Gunungsari karena sinyal di rumah warga tempatnya menginap tidak mendukung.

Terkini Lainnya
Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Pemprov Jateng Pulangkan 100 Warga Terdampak Banjir Sumatera, Dapat Bantuan Modal Usaha

Jateng Gayeng
Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Polemik Tambang Gunung Slamet, Gubernur Luthfi Utamakan Keselamatan Lingkungan dan Warga

Jateng Gayeng
Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Perantau Asal Jateng Bangun Kampung Halaman

Jateng Gayeng
Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Peringati Hari Antikorupsi Sedunia, Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Jajaran Perkuat Budaya Integritas

Jateng Gayeng
Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Survei Litbang Kompas: 95,8 Persen Warga Jateng Nilai Program Kesehatan Perlu Dilanjutkan, Bukti Kesadaran Kesehatan Meningkat

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Pemprov Jateng Raih Penghargaan Layanan Kesehatan Terbaik, Hasil Kolaborasi Program Speling

Jateng Gayeng
Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Litbang Kompas: 73,2 Persen Warga Jateng Optimistis dengan Kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jadi Modal Akselerasi Pembangunan

Jateng Gayeng
Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Operasi Kemanusiaan di Sumbar, Pemprov Jateng Kirim Bantuan Rp 1,3 Miliar dan 40 Relawan

Jateng Gayeng
Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Surplus Padi, Gubernur Ahmad Luthfi Dinobatkan Sebagai Kepala Daerah Swasembada Pangan

Jateng Gayeng
Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Gubernur Jateng: Malaysia dan China Bakal Investasi Rp 62,3 Triliun di Jawa Tengah

Jateng Gayeng
Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Pemprov Jateng Pertahankan Capaian TPID Terbaik Tingkat Provinsi

Jateng Gayeng
Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Kebijakan Sarung Batik ASN Jateng Dongkrak UMKM, Menuai Apresiasi Publik

Jateng Gayeng
Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Kualitas Data Diakui Nasional, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga

Jateng Gayeng
Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Tanah Longsor di Banjarnegara, Gubernur Jateng Pastikan 886 Warga Aman di Hunian Sementara

Jateng Gayeng
Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Borobudur Marathon Naik Kelas, Jawa Tengah Bidik Ikon Marathon Dunia

Jateng Gayeng
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com