KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku bangga dengan inovasi aplikasi "Anti-Fraud" yang diluncurkan Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) Margono Soekarjo, Purwokerto.
Menurutnya, tim RSUD Margono masih konsisten berpikir terkait inovasi pelayanan publik meski di tengah pandemi Covid-19.
"Saya senang, karena ini sudah jadi tradisi di RSUD Margono. Tak hanya di sini, di tempat-tempat lain dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kami, inovasi itu sudah menjadi budaya,” ujar Ganjar dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (3/6/2021).
Gubernur berambut putih itu berharap, inovasi dari RSUD Margono bisa menambah perbaikan pada layanan kesehatan di Jateng. Pasalnya, RSUD ini dinilai sangat produktif terkait inovasi.
Baca juga: RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Punya Laboratorium untuk Uji Covid-19
Seperti diketahui, RSUD Margono Soekarjo Purwokerto kembali meluncurkan inovasi di bidang layanan kesehatan. Inovasi yang diluncurkan ini berkaitan dengan digitalisasi sistem administrasi dan registrasi online Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menurut Ganjar, inovasi tersebut merupakan wujud integritas pada masyarakat.
"Oleh karena itu, inovasi ini penting untuk ditiru oleh rumah sakit (rs) lain. Kalau ada pasien yang ingin mengklaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS), datanya benar,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Ganjar, pelayanannya pun jauh lebih cepat. Terlebih, saat ini pelayanan dilakukan dengan sistem digital, sehingga tidak akan ditemukan makelar.
Baca juga: Begini Cara Cek Status Kepesertaan BPJS Kesehatan
Melalui sistem digital, pelayanan BPJS Kesehatan di RSUD itu dipastikan bisa berjalan secara cepat, akurat, dan transparan.
Tak hanya mempermudah layanan administrasi, aplikasi itu juga akan mencegah kecurangan-kecurangan yang bisa ditimbulkan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RSUD Margono Tri Kuncoro mengatakan, pengurusan klaim BPJS Kesehatan akan semakin cepat dengan menggunakan aplikasi Anti-Fraud.
Baca juga: Kebakaran di Cideng, Warga Diberi Bantuan Makanan hingga Layanan Administrasi
"Jika dulu masyarakat harus melalui dua antrean, kali ini hanya butuh satu antrean saja.
Sekarang, masyarakat bisa langsung dilayani. Jadi, tidak perlu lama-lama mengantre," jelasnya.
Tri mengaku, pihaknya sedang menggenjot pelayanan berbasis inovasi digital yang tengah dikembangkan saat ini.
Aplikasi itu adalah Electronic Validation cara cepat dan akurat jamin lancarkan klaim BPJS (E-VA Centil).
Lewat aplikasi itu, klaim BPJS dari masyarakat dilakukan dengan teknologi digital, sehingga kecepatan dan akurasi data bisa ditingkatkan.
Baca juga: Kembangkan Inovasi Digital, BPJS Kesehatan Gelar Kompetisi BPJS Visualthon 2020
"Sistem dilakukan secara online, sehingga mencegah munculnya potensi berbagai praktek kecurangan (anti-fraud) yang menyertai dalam pengurusan klaim BPJS," kata dia.
Sementara itu, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Lily Kresnowati mengatakan, inovasi dari RSUD Margono selaras dengan tujuan BPJS Kesehatan.
Tujuan yang dimaksud yaitu meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan memperpendek masa antrean.
"Dengan begitu, maka peserta BPJS lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan serta kepuasan masyarakat pada layanan JKN," imbuhnya.
Baca juga: Data Diduga Bocor, BPJS Kesehatan Siapkan Langkah Pengamanan
Tak lupa, Lily turut memberikan apresiasi atas inovasi yang dilakukan RSUD Margono.
Menurutnya, digitalisasi sistem administrasi dan registrasi JKN yang dilakukan RSUD tersebut patut dicontoh dan dijadikan role model.
"Kami harap inovasi itu dicontoh oleh rumah sakit lain. Kami juga ingin hal ini dijadikan role model untuk mengembangkan layanan rumah sakit di seluruh Indonesia," ucap Lily.