KOMPAS.com – Aria Naizar Syahputra, anak berusia 12 tahun yang berprofesi sebagai penjual tahu bulat asal Tasikmalaya kini tidak harus bersedih lagi. Sebab, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum memastikan dia tidak akan putus sekolah.
"Hal ini sebagai bentuk responsif pemerintah datang kepada masyarakat yang memang butuh perhatian," ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/7/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Uu saat menyambangi kediaman Aria Naizar di Kampung Mekarsari, Desa Manggungjaya, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (25/7/2023).
Kehadiran Uu tersebut bertujuan untuk memberikan bantuan sekaligus memastikan bahwa Aria telah kembali bersekolah.
Aria berhasil dibujuk oleh pihak kecamatan dan desa setempat agar yang bersangkutan mau sekolah lagi di bangku kelas VI sekolah dasar (SD).
Sebelumnya, Aria sementara waktu berhenti sekolah karena menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.
"Emaknya sakit, ia juga punya adik dan emaknya harus berobat. Dia mungkin berpikir bagaimana caranya bangkit untuk mencari uang karena berobat butuh uang hingga dia memutuskan berhenti sekolah," tutur Uu.
Uu mengaku tersentuh dengan perjuangan Aria yang merupakan tulang punggung keluarganya. Terlebih, Aria selalu berjualan dari pagi hingga petang dengan menyusuri rute yang jauh setiap harinya.
"Pak Camat, Pak Kepala Desa (kades) sudah membujuk (Aria untuk melanjutkan sekolah) dan sekarang Aria sudah sekolah lagi di kelas VI. Dia ingin jadi tentara, itu (cita-cita) bagus," imbuh Uu.
Ia berharap, sekolah Aria tidak terganggu lagi karena kebutuhan keluarga.
Apalagi, Kementerian Sosial (Kemensos), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya hingga kecamatan dan desa telah menyalurkan program dan bantuan untuk keluarga Aria.
"Mudah- mudahan ini semua memudahkan Aria untuk dapat terus belajar dan sekolah serta ekonominya terbantu," jelas Uu.
Baru-baru ini, Aria tengah viral karena berjualan tahu bulat keliling dengan berjalan kaki hingga demi membiayai kebutuhan keluarganya. Bahkan, Aria yang di usia wajib sekolah harus berhenti mengenyam pendidikan dasar.
Kerja keras Aria tersebut dilatarbelakangi sang ayah yang pergi meninggalkan keluarga setelah ibu Aria, Susan, mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah satu minggu dua kali dan adik perempuannya yang masih bersekolah di kelas III SD.
Semenjak Susan rutin cuci darah, Aria mulai berjualan tahu bulat keliling. Sebelum berjualan, ia mengambil tahu bulat dari produsen.
Baca juga: Kisah Aria Bocah 12 Tahun, Jalan Kaki Berkilo-kilo Jual Tahu Bulat demi Obat Ibunya
Rute yang biasa dilalui Aria, antara lain Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Puskesmas Jamanis, Puskesmas Panembong, dilanjutkan hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soekardjo di Kota Tasikmalaya.
Dengan penghasilan kotor Aria kurang lebih Rp 100.000 per hari, Aria bersikukuh tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan keluarga, sekolah adik perempuannya, serta obat-obatan ibunya yang tidak ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.