KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan sejumlah prestasi dan pencapaian pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi Jabar dalam periode lima tahun terakhir.
Jawa Barat berturut-turut menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Pulau Jawa dan realisasi investasi tertinggi di Indonesia. Pencapaian lainnya, surplus beras sekitar 1,3 juta ton per tahun dengan menambah seluas 60 ribu hektare areal panen baru.
Menurut Ridwan Kamil, pencapaian tersebut tidak lepas dari peran Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang mampu menerjemahkan arahan Presiden RI Joko Widodo dengan baik melalui kinerja-kinerjanya.
"Hampir 80 persen ekonomi Jawa Barat adalah perputaran UMKM. Jadi Bapak Ibu, kita dorong terus total UMKM Jabar 1,5 juta usaha yang menggerakkan dan membawa lowongan kerja luar biasa," terang Ridwan Kamil dikutip Minggu (25/6/2023).
Gubernur Ridwan Kamil menuturkan, rumus untuk menyejahterakan masyarakat ada pada tiga tahapan, yang pertama melalui bantuan sosial kepada yang paling rentan.
Kedua, menciptakan lapangan kerja dan mencetak karyawan yang memiliki skill, dan ketiga melalui kemandirian berwiraswasta di UMKM.
Dalam upaya merealisasikan tahapan rumus tersebut total alokasi dana untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah digelontorkan sekitar Rp9,1 triliun.
"Tentunya kita juga harus meningkatkan kapasitasnya, total KUR di Jabar itu sampai awal bulan Juni Rp9,1 triliun yang sudah berputar di masyarakat," kata Ridwan Kamil.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada kesempatan yang sama mengapresiasi penyerapan KUR di wilayah Sumedang hingga lebih dari Rp300 miliar.
"Ada penerima KUR sejumlah Rp70 juta itu tanpa agunan, pengusahanya Ibu-ibu yang salah satunya bergerak di bidang barang konsumsi dan frozen food . Kita minta supaya KUR didorong di wilayah Sumedang," tutur Airlangga.
Pemerintah Pusat menyediakan anggaran Rp450 triliun untuk KUR super mikro dengan pinjaman di bawah Rp10 juta bunga tiga persen dan pinjaman Rp10-100 juta bunganya enam persen tanpa agunan. Sedangkan pinjaman Rp 100-500 juta disertai agunan.