KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, tahun ini terdapat sekitar 261.000 hewan kurban yang akan disembelih pada Hari Raya Idul Adha di Jabar.
"Diprediksi ada peningkatan hewan kurban dari tahun ke tahun, menandakan yang akil balig semakin naik, yang mampu makin naik. Diperkirakan 261.000 hewan kurban akan disembelih atas nama Allah SWT dalam rangka kurban di Idul Adha," katanya.
Gubernur yang arkab disapa Kang Emil itu mengatakan hal tersebut saat melepas Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban Provinsi Jawa Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis (22/6/2023).
Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mengirimkan tim pemeriksa hewan kurban ke 27 kota/kabupaten guna memastikan aktivitas jual beli berlangsung aman serta kesehatan hewan kurban baik dan halal.
"Alhamdulillah dengan bahagia saya melepas Tim Monitoring Hewan Kurban di 27 kota/kabupaten untuk memastikan jual beli berlangsung dengan baik, halal, tidak ada hal- hal negatif, tentunya hewan yang disembelih sehat sesuai dengan syariat," ujarnya.
Baca juga: Cegah Stunting di Jabar, Atalia Praratya Terapkan Aplikasi Elsimil Versi 2.0
Kang Emil juga mengapresiasi tim yang akan bekerja sampai hari H, hari tasyrik, dan berharap seterusnya ada peningkatan penyelenggaraan kurban.
Tim tersebut terdiri dari unsur pemerintahan, akademisi dari beberapa perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan (SMK) peternakan, asosiasi juru sembelih hewan (juleha), asosiasi obat hewan, paramedik veteriner, dan unsur-unsur lain.
Dia juga mengatakan, Pemprov Jabar telah mengantisipasi penyakit cacar sapi atau lumpy skin disease (LSD) serta penyakit kuku mulut (PMK) sebaik mungkin.
"Kami sudah mengantisipasi dalam bentuk obat gratis, pemeriksaan, vaksin juga. Pengalaman PMK luar biasa sehingga menjadi pembelajaran kalau ada penyakit yang bukan PMK,” terangnya.
Kang Emil mengatakan, metode pertahanan Pemprov Jabar terhadap ketahanan hewan sudah sangat baik. Pihaknya juga memastikan bahwa hewan-hewan kurban yang akan disembelih berada dalam kondisi sehat.
Mantan Wali Kota (Walkot) Bandung itu menambahkan, Pemprov Jabar menyambut baik keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.
“Artinya, situasi sudah normal, monitoring ekonomi baik, maka daya beli masyarakat dalam membeli kambing, domba, kerbau, sapi juga meningkat," tuturnya.
Baca juga: Pemprov Jabar Luncurkan Mekanisme Kerja Dinamis untuk Dukung Kinerja ASN Lebih Efisien
Dengan adanya ritual Idul Adha setiap tahun, Kang Emil berharap sektor peternakan hewan berkuku belah, seperti sapi, domba, kambing, dan kerbau semakin berkembang, sehingga Jabar bisa swasembada protein pada masa mendatang.
"Hari ini masih swasembada karbohidrat, yakni beras. Protein masih belum. Semoga suatu hari nanti negeri ini bisa swasembada protein, dari sapi salah satunya," harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Mohamad Arifin Soedjayana memberikan tips membeli hewan kurban kepada masyarakat.
Pertama, kata dia, datang ke tempat penjualan hewan kurban yang sudah diberi izin perdagangan oleh pemerintah kota/kabupaten.
"Kedua, belilah hewan ternak yangan ear tag. Kalau sapi ada ear tag (label di kuping), kalau domba memang tidak di-ear tag, tapi dikalungkan tanda sehat," ucapnya.
Baca juga: Kang Emil Optimistis RS Internasional Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Jabar
Arifin menyebutkan, jika hewan kurban tidak memiliki ear tag atau tanda sehat, masyarakat dapat meminta surat keterangan sehat hewan. Saat ini, suart keterangan sehat hewan dipastikan aman dan bisa diberikan kepada pihak yang meminta.
"Kalau tidak bisa dibuktikan, jangan beli karena sudah banyak sekarang yang ear tag, tanda sehat, dan surat keterangan kesehatan hewan," tegasnya.