KOMPAS.com - Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper Cinta) merupakan salah satu program yang diinisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk memberdayakan perempuan di Jabar.
Banyak perempuan sudah merasakan manfaat Sekoper Cinta. Tercatat, sudah lebih dari 67.000 perempuan di Jabar resmi diwisuda dalam program ini. Para kaum hawa ini dianggap telah memenuhi kompetensi tahap dasar dan tematik.
Ketua Umum (Ketum) Sekoper Cinta Atalia Praratya mengatakan, program Sekoper Cinta berawal dari keresahan dan stereotip perempuan yang berkembang di masyarakat.
Stereotip tersebut bahkan menganggap perempuan tidak mampu berkembang dan turut serta membantu menyejahterakan keluarga.
"Masuk ke dalam sebuah program tidak mudah dan harus meyakinkan semua pihak. Sejak awal bahkan ada penolakan dari dewan. Padahal perempuan tidak bisa keluar dari kubangan lumpur kalau tidak dengan pengetahuan," kata Atalia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (31/5/2023).
Baca juga: Gantikan M Taufik, Bastian Simanjuntak Janji Serap Aspirasi untuk Kesejahteraan Warga Jakarta
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri Diskusi Galang Aspirasi Politik Edisi VII bertajuk "Sekoper Cinta: Cetak Perempuan Jabar Juara," di Hotel Citarum, Bandung, Jabar, Rabu (31/5/2023).
Menurut Atalia, pemberdayaan perempuan hanya bisa dilakukan lewat pendidikan. Pemikiran ini ia dapat setelah membaca 20 jurnal.
Apabila perempuan hanya berdiam diri di rumah, kata dia, mereka akan sulit untuk berpikir dan berkembang.
“Maka (dari itu) saya berjuang keras. Sekoper Cinta ini perjuangan, kita ingin perempuan berpengetahuan. Ketika ada perempuan terdidik, maka akan hadir anak terdidik," ujar Atalia.
Istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil itu mengungkapkan, Sekoper Cinta pada awalnya tidak mengganggu anggaran pemerintah karena masuk dalam program Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Baca juga: Ketua TP-PKK Trenggalek Novita Hardini Serahkan PKH Plus kepada 213 Lansia
Setahun berselang, kata Atalia, mulai ada sedikit anggaran yang masuk dalam Sekoper Cinta. Berkat kolaborasi, sudah ada puluhan ribu alumni Sekoper Cinta di seluruh Jabar.
"Ini besar bukan karena anggaran, tapi kolaborasi dan apresiasi. Bahkan, pemerintah dan Korea Selatan (Korsel) sedang melihat," ucapnya.
Untuk diketahui, dukungan Sekoper Cinta sejauh ini sudah datang dari Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korea Selatan termasuk juga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) dan juga Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Atalia mengungkapkan bahwa program Sekoper Cinta sudah berkembang tidak hanya di tataran dasar dan tematik, tetapi pada tahap vokasional.
"Kami juga berjejaring dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, setiap sekolah menengah kejuruan (SMK) memiliki lima vokasi, di antaranya menjahit, memasak, kecantikan, termasuk teknologi informasi (IT) dan e-commerce agar bisa bekerja sama dengan kita. (Dengan kerja sama) ini akan lebih banyak lagi perempuan berdaya diberi keteladanan khusus," katanya.
Baca juga: Program Kartu Prakerja Banyak Diminati Peserta Perempuan
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sri Rahayu Agustina menganggap program Sekoper Cinta sudah bisa menjawab kebutuhan perempuan Jabar untuk berdaya.
Pada awalnya, Rahayu sempat mengkritik Sekoper Cinta. Ia menilai bahwa program ini dibuat hanya untuk mengejar target Rekor MURI saja.
Namun, pandangan tersebut nyatanya salah. Sri justru mengimbau sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mendukung program Sekoper Cinta.
Adapun OPD yang dimaksud, mulai dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinas Koperasi dan UKM Jabar), hingga Disdik Jabar.
"Misal Dinas Koperasi dan UKM Jabar ada outlet, bisa dipasarkan di sana. Memberikan pelatihan dan permodalan, harus memberikan efek, bagaimana meningkatkan penghasilan sendiri," ujar Sri.
Baca juga: 5 Manfaat Pemasaran di Media Sosial, Salah Satunya Publikasi Gratis
begitu pula dengan Diskominfo Jabar bisa mengajarkan tata cara pemasaran online dan Dinas Koperasi dan UKM Jabar bertindak memberikan bantuan perizinan, packaging yang bagus, dan mendapatkan sertifikasi halal.
Sementara itu, alumni terbaik Sekoper Cinta 2022, Shendy Septiana menceritakan awal mula terlibat dalam program ini.
Sebagai salah satu dari 99 peserta yang terpilih tingkat kelurahan, ia menjelaskan, dari 100 peserta dibagi dalam 10 kelompok.
Kemudian dimulai pada Juni 2022, Sekoper Cinta memberikan materi sebanyak seminggu tiga kali di rumah salah satu peserta.
"Materi yang didapat dari mulai pola asuh anak, kemandirian anak, perempuan berketerampilan, kesetaraan gender. Ada juga pelatihan untuk beberapa orang, seperti menjahit, memasak, e-commerce, tata rias," kata Shendy.
Baca juga: Dosen UMM: Cara Memasak Mie Instan agar Lebih Sehat
Ia menilai, ada banyak materi dan pelatihan yang didapat dari Sekoper Cinta. Setelah menerima pelatihan, lantas Shendy berani untuk membuka usaha.
"Saya ingin membantu perekonomian keluarga, suami honorer guru olahraga. Berjualan makanan dari rumah. Semua didapat dari pengetahuan dan pelatihan dari Sekoper Cinta," ucap Shendy.