KOMPAS.com – Pemeritnah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) tengah mengembangkan kawasan Rebana sebagai motor pertumbuhan ekonomi wilayah Jabar.
Kawasan Rebana berada di tujuh kabupaten/kota, yakni Kabupaten Cirebon, Subang, Majalengka, Indramayu, Kuningan, Sumedang, dan Kota Cirebon.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Iendra Sofyan mengatakan, pengembangan kawasan Rebana perlu disertai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal supaya tidak hanya menjadi penonton.
Oleh karenanya, peningkatan SDM vokasi sangat berperan dalam menyiapkan tenaga kerja lokal yang mumpuni. Peningkatan ini perlu difasilitasi dengan hadirnya kampus, politeknik, maupun sekolah menengah atas (SMA)/sekolah menengah kejuruan (SMK).
"Dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jabar Bagian Selatan, sudah ada rencana, seperti politeknik manufaktur, akademi maritim, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) Kampus Cirebon," katanya, Senin (15/5/2023).
Baca juga: Pemerintah Optimistis Rebana Jadi Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Baru di Jabar
Iendra berharap, perguruan tinggi tersebut dapat menjadi wadah mencetak SDM unggul untuk pengembangan kawasan Rebana.
Kehadiran perguruan tinggi pun dapat menghadirkan kerja sama kawasan industri yang akan masuk Rebana.
"Bisa saja dengan hadirnya perguruan tinggi atau politeknik ini membuat kerja sama dengan kawasan industri yang akan masuk ke dalam kawasan Rebana," tuturnya.
Dia juga mengatakan, penguatan SMK berada di kawasan Rebana perlu dilakukan. Saat ini, terdapat 13 SMK di kawasan tersebut.
Iendra menyebutkan, selain pembenahan sarana dan prasarana, penyelarasan kompetensi keahlian dengan pemetaan industri kawasan Rebana tidak kalah penting untuk digencarkan.
"Menurut hasil kajian Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP2D) masih kurang sarana dan prasarana pendidikan seperti perbaikan ruang kelas dan media pembelajaran," ucapnya.
Baca juga: Bernardus Djonoputro Dilantik Jadi Kepala BP Metropolitan Rebana
Kemudian, kata dia, harus ada penyelarasan beberapa bidang kompetensi keahlian yang belum sesuai sehingga perlu ada pemetaan industri apa saja yang akan masuk di kawasan Rebana dan penambahan jumlah guru SMK dalam mendukung peningkatan kualitas SMK.
Lebih lanjut, Iendra mengatakan, kesiapan kabupaten/kota dalam pengembangan kawasan Rebana terus berproses.
Hal itu terlihat dari gerak cepat Pemprov Jabar, mulai dari menyesuaikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sampai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
Iendra menyatakan, kolaborasi Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten (pemkab)/ pemerintah kota (pemkot) penting dalam pengembangan kawasan Rebana.
"Setelah hadirnya pengembangan kawasan Rebana, kabupaten/kota menyiapkan mulai dari sisi infrastruktur, SDM, maupun regulasi. Misalnya, pemerintah kabupaten/kota mulai menyesuaikan RTRW, lalu menyusun RDTR," ucapnya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Akan Hadir 13 Kota Baru dan 4,5 Juta Lapangan Pekerjaan di Metropolitan Rebana
Dia menyebutkan, dari segi infrastruktur, pemkab/pemkot mengusulkan beberapa program dalam Perpres 87 Tahun 2021.
“Dalam menyiapkan Rebana ini memang perlu kolaborasi antara Pemprov dan pemkab/pemkot," imbuhnya.