Program Puspa, Inovasi Dinas Kesehatan Jabar untuk Atasi Covid-19

Kompas.com - 25/11/2022, 08:00 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Program Puspa, inovasi Dinkes Jabar. Dok. Dinkes Jabar Program Puspa, inovasi Dinkes Jabar.

 


KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar melakukan inovasi terkait penguatan pusat kesehatan masyarakat ( puskesmas) dalam rangka penanggulangan Covid-19.

Inovasi tersebut adalah program Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa) yang telah dimulai sejak 2021.

Kepala Dinkes Jabar dr Nina Susana Dewi mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19, Puskesmas berperan dalam kegiatan testing, tracing, dan treatment ( 3T), serta pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Meski begitu, Nina mengatakan, berdasarkan hasil survei Center For Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), menunjukkan bahwa 45 persen dari 647 puskesmas belum mendapatkan pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi Covid-19.

Baca juga: Pemprov Jabar Suplai Oksigen untuk Rumah Sakit di Cianjur

“Selain itu, lebih dari 50 persen puskesmas hanya memiliki satu tenaga promosi kesehatan dan tidak terdapat tenaga epidemiologi yang merupakan tenaga penting dalam penanggulangan wabah," ujar Nina dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/11/2022).

Nina menambahkan bahwa Jabar sendiri memiliki komitmen tinggi dalam percepatan penanggulangan Covid-19. Komitmen ini diwujudkan dengan menetapkan key performance indicator (KPI) untuk mengetahui aspek proses dan faktor pendukung.

“Intervensi dan pemantauan yang menyeluruh dapat membantu pemerintah Jabar merespons dengan cepat dan tepat sasaran,” kata Nina.

Kehadiran adanya program Puspa, sambungnya, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan surveilans tenaga kesehatan di puskesmas dalam melakukan penyelidikan, pengujian, dan pengelolaan kasus Covid-19 sesuai dengan standar pemerintah.

Baca juga: Daftar Alamat Puskesmas di Kabupaten Cianjur

Selain itu, program tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan di puskesmas dalam melakukan modifikasi layanan vaksinasi Covid-19.

Dokter Nina menuturkan, keberhasilan Puspa 2021 terlihat pada saat terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada periode 21 Juni hingga 18 Juli 2021.

“Sebanyak 93 persen puskesmas di 12 kota atau kabupaten (Jabar) mampu melakukan tes 1 per 1.000 penduduk per minggu. Puspa hadir untuk mendorong akses layanan pandemi Covid-19 yang lebih gesit bagi 7,2 juta orang,” kata Nina.

Layanan RDT antigen di Puskesmas Puspa. Dok. Dinkes Jabar Layanan RDT antigen di Puskesmas Puspa.

Tak hanya menangani Covid-19, lanjutnya, program Puspa juga bertujuan untuk peningkatan vaksinasi dan pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) kabupaten atau kota, terutama dalam hal pelayanan kesehatan pada penyakit hipertensi sesuai standar, diabetes mellitus, dan meningkatkan status gizi anak.

Program tersebut juga dapat meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dan kader kesehatan di wilayah kerja puskesmas dalam melakukan komunikasi perubahan perilaku, pemberdayaan masyarakat, serta meningkatkan cakupan layanan kesehatan esensial pada penyakit hipertensi dan diabetes.

Hal tersebut dibuktikan dengan koordinasi pesan dan aktivasi di berbagai saluran komunikasi dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat tanpa kecuali. Misalnya, persentase kepatuhan penerapan protokol kesehatan berupa memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan (3M) di tempat umum berisiko meningkat menjadi 84,8 persen dari target awal sebesar 80 persen.

“Jangkauan promosi kesehatan selama 6 bulan mencapai 769.425 individu dan 1.000 tempat umum berisiko,” ujar Nina.

Kemudian, peningkatan layanan rapid diagnostic test (RDT) antigen selama lima hari dalam seminggu di puskesmas, pos pelayanan terpadu (posyandu), dan pos binaan terpadu (posbindu) mempermudah masyarakat mengakses tes Covid-19. Hal ini juga dapat menurunkan keengganan masyarakat untuk dites saat bergejala influenza-like ilnes (IL).

“Sebanyak 55 persen dari 100 Puskesmas Puspa mencapai rata-rata rasio tes di 1,74 per 1.000 penduduk dalam 7 hari terakhir. Pelacakan minimal 15 kontak erat dari seluruh pasien Covid-19 dalam 72 jam tidak mustahil dilakukan,” kata Nina.

Baca juga: Pemprov Jabar Segera Benahi Jalur ke TPA Sarimukti, DLH: Penyebabnya Melebihi Kapasitas

Keberhasilan program tersebut juga terlihat dari jangkauan promosi kesehatan selama enam bulan terakhir yang mencapai 769.425 individu dan 1.000 tempat umum berisiko. Sebanyak 96 dari 100 puskesmas terpantau telah melibatkan kader dalam pelacakan kontak.

Nina mengatakan bahwa pencapaian tersebut terjadi berkat strategi integrasi promosi kesehatan dengan pelayanan penyakit tidak menular serta kesehatan ibu dan anak.

“Lalu, (pencapaian itu juga diraih berkat) pelibatan kelompok marginal (transgender, penderita HIV, dan disabilitas) dalam surveilans dan promosi kesehatan, serta edukasi dan pemantauan kesehatan dengan komunikasi digital,” ujarnya.

Menurut Nina, pencapaian target program Puspa juga tidak lepas dari keterlibatan dan dukungan dari kelompok masyarakat.

Menjalin hubungan baik dengan pemangku kepentingan, imbuh Nina, dapat membantu dalam upaya persuasi dan mobilisasi masyarakat agar terlibat aktif dalam setiap pelayanan atau kegiatan program Puspa.

Salah satu layanan tumbugh kembang anak di Puskesmas Puspa. Dok. Dirjen Jabar Salah satu layanan tumbugh kembang anak di Puskesmas Puspa.

“Sebagian besar program Puspa memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga integrasi program menjadi poin penting dalam mencapai tujuan. Pemanfaatan data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) untuk penetapan sasaran dan target vaksinasi, skrining penyakit tidak menular (PTM) menjadi beberapa contohnya,” kata Nina.

Adapun target program Puspa yang tercapai di antaranya adalah penurunan angka kematian yang dipengaruhi oleh peningkatan temuan kasus aktif pada populasi berisiko sehingga suspek dapat segera teridentifikasi.

Nina pun berkomitmen untuk meningkatkan penguatan sumber daya manusia (SDM), kebutuhan logistik, penguatan pentaheliks, keberlanjutan program, fokus program dan indikator Puspa 2023-2024, serta penempatan Puspa dan pemilihan lokus serta penempatan Puspa dan pemilihan lokus.

Baca juga: Pemprov Jabar Tawarkan 20 Proyek Investasi Senilai Rp 25,66 Triliun di WJIS 2022

Adapun untuk memenuhi kebutuhan SDM, program Puspa akan merekrut 500 tenaga kesehatan yang terdiri dari 300 orang tenaga baru terbuka untuk publik dan 200 penguatan tenaga exsisting di Puskesmas yang ditunjuk. SDM tersebut akan ditunjuk sebagai petugas lapangan dan ditugaskan di 100 puskesmas di 12 kota atau kabupaten di Jabar.

Sebagai informasi, program Puspa 2022 berlangsung di Kota Depok, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Cirebon.

Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke