KOMPAS.com – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat (Jabar) meluncurkan program Smart Nakertrans Jabar guna sebagai jembatan antara perusahaan dengan Badan Urusan Logistik ( Bulog) untuk mendapat kebutuhan pangan murah bagi para buruh.
Kepala Disnakertrans Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan, kebutuhan pokok seperti beras dan minyak goreng yang disalurkan kepada para pekerja perusahaan akan jauh lebih murah dari harga di pasaran. Nantinya penyaluran dilakukan melalui koperasi pekerja atau menggandeng pihak lain.
“Kebutuhan yang diberikan atau diambil dari Bulog ini akan diuji coba ke lima perusahaan di Kabupaten Bandung dan satu di Sumedang. Kemudian dari asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Karawang akan menggagas perusahaan di Karawang dan begitu juga di Kabupaten Sukabumi,” jelas Rachmat dalam keterangan persnya, Selasa (11/10/2022).
Baca juga: Disnakertrans Jabar Terima 367 Laporan Soal Perusahaan Belum Bayar THR
Hal tersebut disampaikan oleh Rachmat pada saat menghadiri kegiatan Jabar Punya Informasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa.
Rachmat menjelaskan, satu perusahaan bisa memiliki 30.000 pekerja. Oleh karena itu, angka distribusi yang dihasilkan sampai nilai penghematan keuangan pekerja akan sangat besar.
Selain itu, lanjut Rachmat, ia akan menyebarkan informasi program ini ke beberapa perusahaan di Jabar yang hampir berjumlah 90.000. Apabila berhasil tergabung dalam program ini, maka pergerakan ekonominya akan semakin besar.
“Sehingga kita berupaya untuk bisa kurangi beban keluarga buruh. Kita merancang dan perusahaan yang bekerja sama dengan Bulog untuk menyediakan kebutuhan pokok buruh. Sehingga harga bisa jauh lebih terjangkau dan dapat menekan inflasi,” ujar Rachmat.
Baca juga: Pemprov Jabar Apresiasi Film Horor “Pamali” yang Kenalkan Budaya Masyarakat Sunda
Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia ( Korwil KSBSI) Provinsi Jabar Baharuddin Simbolong mengatakan, program yang diinisiasi oleh Disnakertrans tersebut akan sangat berguna bagi masyarakat pekerja.
“Saya harap edukasi dan sosialisasi program ini harus masif dilakukan. Kalau bagi kami, apabila harga kebutuhan yang bisa didapat Rp 8.300 dan di pasaran Rp 10.000 itu akan sangat besar manfaatnya bagi kami,” ujar Baharuddin.
Menyambut baik program tersebut, perwakilan buruh asal Garut Kridayuda mengatakan, program Smart Nakertrans akan berguna bagi 12.000 karyawan produksi yang sudah delapan tahun bekerja.
Selain itu, ia juga mengapresiasi program lainnya, seperti kredit perumahan rakyat dan renovasi rumah dari Bank BJB.
“Program-program seperti ini yang begitu kami butuhkan. Sudah delapan tahun operasional dan karyawan sudah punya masa kerja. Tidak hanya kebutuhan rutin sembako, tapi kami pun membutuhkan perumahan,” ujar Kridayuda.