KOMPAS.com – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa setelah Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar tidak menerima laporan negatif terkait hewan korban.
Menurutnya, ibadah kurban Idul Adha pada 2022 terpantau aman dan lancar meski penyebaran penyakit mulut dan kaki ( PMK) pada hewan ternak memengaruhi jumlah hewan yang disembelih.
“Saya ucapkan syukur alhamdulillah, di saat Hari Raya Idul Adha tidak ada hal-hal yang mengecewakan. Semuanya berjalan dengan lancar. Sekalipun ada PMK, tapi (pelaksanaan kurban) tetap lancar,” ujar Pak Uu, sapaan Wagub Jabar, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/7/2022).
Baca juga: Menyoal Pernyataan Wagub Jabar yang Sebut Perundungan di Tasikmalaya Hanya Candaan
Berdasarkan laporan yang diterima, terjadi penurunan jumlah hewan kurban sebanyak 24 persen pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun total hewan kurban, termasuk sapi, kerbau, domba, dan kambing, sebanyak 167.145 ekor pada 2022. Sementara, pada 2021, jumlah hewan kurban mencapai 219.536.
Dari jumlah tersebut, hewan sapi yang disembelih sebanyak 46.800 ekor atau menurun 31 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 68.167 ekor.
Sementara itu, untuk hewan kurban domba, kambing, dan kerbau mengalami peningkatan. Rinciannya, domba sebanyak 118.248 ekor atau naik 2 persen, kambing sebanyak 40.718 ekor atau naik 18 persen, dan kerbau sebanyak 631 ekor atau naik 15 persen.
Baca juga: Kementan Sebut PMK Hewan Ternak Ada di 216 Kabupaten/Kota Se-Indonesia
Kelancaran pelaksanaan kurbar di Jabar tidak lepas dari peran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar yang menggalakkan vaksinasi pada hewan ternak.
Pak Uu menambahkan bahwa kasus penyebaran PMK pada hewan ternak di Jabar mengalami penurunan.
“Bahkan, ada satu hari yang tidak ada penambahan kasus,” ujarnya.
Meski mengalami penurunan, Pemprov Jabar tidak menghentikan program vaksinasi yang telah direncanakan. Hingga Jumat (29/7/2022), sebanyak 97.542 ekor atau 80,48 persen hewan ternak telah divaksinasi.
Tak hanya itu, lanjut Pak Uu, upaya menekan penyebaran PMK juga dilakukan dengan skrining hewan ternak yang didatangkan dari luar Jabar.
Baca juga: Jurus Pemerintah Atasi Wabah PMK Hewan Ternak
“Penjagaan terhadap hewan yang datang dari luar daerah Jabar tetap dilaksanakan. Artinya, tim satuan tugas yang dibentuk Pak Gubernur belum dibubarkan, tetap bisa bekerja,” katanya.
Sebagai informasi, hingga Kamis (28/7/2022), PMK telah menyebar di 27 kabupaten kota, 347 kecamatan, dan 808 desa atau kelurahan di Jabar. Adapun jumlah total ternak tertular sebanyak 50.836 ekor.
Dari jumlah tersebut, tersisa 185 kecamatan dan 331 desa yang masih memiliki kasus PMK. Saat ini, 15.156 kasus atau 50 persen kasus aktif PMK di Jabar.