KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melakukan pengecekan dua proyek nasional dry dam atau bendungan kering, yaitu Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Senin (25/7/2022).
Pengecekan tersebut ia lakukan untuk memastikan persiapan sudah layak dan sebagai bentuk laporan kepada masyarakat dalam tahap perampungan proyek bendungan yang digagas Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).
"Insya Allah dalam waktu dekat tahun ini akan selesai sekaligus diresmikan oleh Pak Presiden Jokowi. Kalau dua bendungan ini beres, maka akan mengurangi volume air yang biasa mengalir begitu saja ke Ciliwung yang melintasi Jakarta," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Selasa (26/7/2022).
Ia berharap, dua proyek nasional tersebut menjadi contoh serius pemerintah dalam mengurangi potensi bencana air.
Seperti diketahui, dua proyek nasional itu merupakan bagian dari sembilan bendungan yang dibangun di Jabar dalam kepemimpinan Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin.
Baca juga: Fokus Garap Proyek Nasional, KCN Ingin Persoalan PKPU Segera Tuntas
"Mudah-mudahan secepatnya, sisanya bisa selesai. Dengan begitu, manajemen air di Jabar yang merupakan provinsi dengan paling banyak sungainya ini bisa kami kelola dengan baik," kata Kang Emil.
Pada kesempatan tersebut, Kang Emil mengungkapkan bahwa bendungan tidak selalu berkaitan dengan hal teknis, tetapi juga bisa visual.
Dengan visual yang baik, sebut Kang Emil, bendungan bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata lokal. Untuk itu, ia membuat sketsa yang dapat menjadi nilai plus dua bendungan ini.
"Tadi saya menghadiahkan sketsa sebuah objek yang akan membuat tempat ini instagramable, kira-kira begitu ya," ucapnya.
Dengan melihat pemandangan di tempat itu saja, lanjut Kang Emil, istilahnya sudah healing.
Baca juga: Perbedaan Healing dan Liburan yang Perlu Diketahui
Menurutnya, orang-orang yang datang tak hanya sekadar menikmati pemandangan, tetapi juga pasti mencari makanan.
“Maka apa yang kami lihat potensi di sini mungkin ada tempat makan atau apapun sehingga saat pengunjung pulang juga senang ada memori positif," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Heri Mulyono mengatakan, proses pembangunan dua bendungan kering tersebut sudah hampir rampung 90 persen.
"Jadi untuk sekarang prosesnya sudah 87 persen dan rencana ini akan segera diselesaikan dalam waktu satu sampai dua bulan ke depan," jelasnya.
Meski demikian, Bambang mengaku bahwa pihaknya mengalami kendala dalam proses finishing.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, BPBD Cianjur Ingatkan Potensi Banjir Bandang
Kendala tersebut utamanya pada curah hujan tinggi yang membuat sebagian bangunan dam kering tertimbun tanah, sehingga pihaknya harus mengontrol kadar air secara ketat.
"Kami selalu berkoordinasi untuk berbagai macam masalah yang ada di sini, termasuk untuk lahan terbuka sebagai penggunaan jalan akses di depan. Kami selalu koordinasi dengan warga sekitar dan tentunya dengan pemerintah setempat," imbuh Bambang.
Sebagai informasi, bendungan kering adalah bendungan yang dibangun khusus untuk mengontrol banjir.
Bendungan tersebut biasanya dibangun tanpa turbin dan pintu air untuk membiarkan air sungai mengalir dengan bebas selama kondisi normal.
Pada saat curah hujan tinggi, bendungan akan menahan kelebihan air dan mengalirkannya secara terkontrol.