KOMPAS.com – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat ( Jabar) Arifin Soedjayana mengatakan, minat masyarakat dalam melakukan pemotongan hewan kurban Idul Adha 1443 Hijriah di rumah potong hewan (RPH) mengalami penurunan.
"Jadi untuk laporan dan pemantauan petugas kami, itu kemarin (pelaksanaan penyembelihan hewan kurban) di RPH secara kuantitatif jumlahnya menurun dibandingkan tahun kemarin (2020-2021)," ujar Arifin, dikutip dari keterangan persnya, Selasa (12/7/2022).
Meski begitu, Arifin mengatakan, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan hewan kurban pada hari H Idul Adha.
DKPP juga mengecek kesehatan hewan kurban untuk memastikan hewan kurban di Jabar layak disembelih.
"Tapi kalau untuk PMK sendiri, kemarin itu setelah dilakukan pemeriksaan semuanya (hewan kurban di Jabar) tidak ditemukan," kata Arifin.
Baca juga: Transisi ke Endemi, Pemprov Jabar Akan Terus Kampayekan Budaya Kebiasaan Adaptasi Baru
Dia juga menyampaikan, DKPP Jabar menemukan hewan kurban jenis sapi tidak layak konsumsi di dua kabupaten atau kota. Hewan kurban sapi ini diketahui memiliki cacing di bagian hati.
"Jadi ada di Kota Bandung dan di Kabupaten Majalengka. Kemarin saat kurban Idul Adha ditemukan ada cacing hati pada hewan kurban sapi," jelasnya.
Arifin menyebutkan, kondisi hewan sapi yang ditemukan cacing hati tersebut ditemukan saat tim DKPP Jabar melakukan pemeriksaan pada pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di kabupaten atau kota di Jabar.
"DKPP Jabar menurunkan 12 tim pemeriksa untuk melakukan monitoring ke seluruh kabupaten kota di Jabar dan menemukan beberapa hewan ada cacing hati," katanya.
DKPP Jabar juga menemukan hewan kurban jenis sapi tidak layak konsumsi di dua kabupaten atau kota. Hewan kurban itu diketahui terdapat cacing di bagian hati.
Baca juga: Pemprov Jabar Berharap Bantuan Sapi Seberat 1 Ton Diterima Masyarakat yang Berhak
"Jadi ada di Kota Bandung dan di Kabupaten Majalengka. Kemarin saat kurban Idul Adha ditemukan ada cacing hati pada hewan kurban sapi," ujarnya.
Adapun penurunan pemotongan hewan di RPH dipicu kebijakan pemerintah yang melakukan pelonggaran kegiatan masyarakat selama pandemi.
Meski begitu, DKPP belum mendapatkan data secara keseluruhan berapa jumlah pasti penurunan dari RPH.
Arifin menyampaikan, saat ini masyarakat melakukan pemotongan hewan kurban di lapangan dan tempat lainnya yang sudah diatur pemerintah.
"Untuk data masih dalam proses rekap, tapi untuk laporan sementara seperti di RPH Ciroyom, itu kemarin jumlahnya sangat menurun," ungkapnya.