Pemotongan Hewan Kurban di RPH Menurun, DKPP Jabar Pastikan Tetap Aman dari PMK

Kompas.com - 12/07/2022, 19:22 WIB
I Jalaludin S,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat ( Jabar) Arifin Soedjayana mengatakan, minat masyarakat dalam melakukan pemotongan hewan kurban Idul Adha 1443 Hijriah di rumah potong hewan (RPH) mengalami penurunan.

"Jadi untuk laporan dan pemantauan petugas kami, itu kemarin (pelaksanaan penyembelihan hewan kurban) di RPH secara kuantitatif jumlahnya menurun dibandingkan tahun kemarin (2020-2021)," ujar Arifin, dikutip dari keterangan persnya, Selasa (12/7/2022).

Meski begitu, Arifin mengatakan, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan hewan kurban pada hari H Idul Adha.

DKPP juga mengecek kesehatan hewan kurban untuk memastikan hewan kurban di Jabar layak disembelih.

"Tapi kalau untuk PMK sendiri, kemarin itu setelah dilakukan pemeriksaan semuanya (hewan kurban di Jabar) tidak ditemukan," kata Arifin.

Baca juga: Transisi ke Endemi, Pemprov Jabar Akan Terus Kampayekan Budaya Kebiasaan Adaptasi Baru

Dia juga menyampaikan, DKPP Jabar menemukan hewan kurban jenis sapi tidak layak konsumsi di dua kabupaten atau kota. Hewan kurban sapi ini diketahui memiliki cacing di bagian hati.

"Jadi ada di Kota Bandung dan di Kabupaten Majalengka. Kemarin saat kurban Idul Adha ditemukan ada cacing hati pada hewan kurban sapi," jelasnya.

Arifin menyebutkan, kondisi hewan sapi yang ditemukan cacing hati tersebut ditemukan saat tim DKPP Jabar melakukan pemeriksaan pada pelaksanaan penyembelihan hewan kurban di kabupaten atau kota di Jabar.

"DKPP Jabar menurunkan 12 tim pemeriksa untuk melakukan monitoring ke seluruh kabupaten kota di Jabar dan menemukan beberapa hewan ada cacing hati," katanya.

DKPP Jabar juga menemukan hewan kurban jenis sapi tidak layak konsumsi di dua kabupaten atau kota. Hewan kurban itu diketahui terdapat cacing di bagian hati.

Baca juga: Pemprov Jabar Berharap Bantuan Sapi Seberat 1 Ton Diterima Masyarakat yang Berhak

"Jadi ada di Kota Bandung dan di Kabupaten Majalengka. Kemarin saat kurban Idul Adha ditemukan ada cacing hati pada hewan kurban sapi," ujarnya.

Adapun penurunan pemotongan hewan di RPH dipicu kebijakan pemerintah yang melakukan pelonggaran kegiatan masyarakat selama pandemi.

Meski begitu, DKPP belum mendapatkan data secara keseluruhan berapa jumlah pasti penurunan dari RPH.

Arifin menyampaikan, saat ini masyarakat melakukan pemotongan hewan kurban di lapangan dan tempat lainnya yang sudah diatur pemerintah.

"Untuk data masih dalam proses rekap, tapi untuk laporan sementara seperti di RPH Ciroyom, itu kemarin jumlahnya sangat menurun," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Andi, Anak Sopir Angkot yang Jadi Lulusan Terbaik SPN Polda Jabar, Kini Bercita-cita Menjadi Perwira

Terkini Lainnya
Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

jawa barat
Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

jawa barat
Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

jawa barat
Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

jawa barat
Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

jawa barat
Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

jawa barat
Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

jawa barat
Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

jawa barat
Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

jawa barat
BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

jawa barat
Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

jawa barat
Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

jawa barat
Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

jawa barat
Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

jawa barat
Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com