KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil memaparkan program Ojek Makanan Balita (Omaba) sebagai upaya jitu dalam mencegah permasalahan tengkes atau stunting di Indonesia, terutama di Jabar.
Omaba merupakan ojek yang khusus membagikan makanan sehat gratis untuk bayi usia dibawah lima tahun (balita) yang berasal dari keluarga kurang mampu. Program ini menjadi salah satu strategi unggulan dalam pengentasan masalah gizi buruk dan tengkes.
"Masalah stunting di antaranya terkait jumlah pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang terbatas di Jabar dan Indonesia, rumah dengan kondisi air tidak higienis, pengasuhan yang kurang ilmu, plus gizi buruk," kata pria yang akrab disapa Kang Emil dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (13/5/2022).
Baca juga: Moeldoko Yakin Angka Stunting di Bawah 14 Persen pada 2024
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri apel siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) Nusantara Bergerak Tingkat Nasional, di Alun-Alun Kabupaten Subang, Kamis (12/5/2022).
Kang Emil mengungkapkan, Omaba merupakan salah satu program yang diapresiasi dunia.
Bagi masyarakat kurang mampu, ia bersama Pemprov Jabar berinovasi menyediakan makanan yang dimasak oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kelurahan (TP-PKK).
Dari TP-PKK, makanan tersebut akan dikirim ojek, yaitu para ibu, sebanyak dua porsi sehari.
Pada kesempatan tersebut, Kang Emil mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menargetkan jumlah balita tengkes pada 2024 tersisa sekitar 13 persen.
"Ini salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat menekan stunting dari 24 persen menjadi 13 persen," ujarnya.
Kang Emil menyebutkan bahwa Kabupaten Subang menjadi daerah terbaik dalam penanganan tengkes, baik di Jabar maupun Indonesia.
Oleh karenanya, ia memberikan apresiasi atas terpilihnya Subang sebagai kabupaten pencegahan stunting terbaik di Indonesia, khususnya Jabar.
Baca juga: Keluarga Berisiko Stunting di Indonesia 21,9 Juta, Calon Pengantin hingga Ibu Hamil Diedukasi
Tak hanya itu, menurut Kang Emil, kebijakan Bupati Subang Ruhimat yang membagikan motor kepada pendamping keluarga di seluruh desa di Subang patut menjadi contoh untuk kabupaten atau kota se-Indonesia.
"Saya apresiasi Bupati Subang kasih motor jumlahnya 253 motor untuk percepatan penanganan stunting. Ini menjadi inspirasi bagi kepala daerah di Indonesia untuk percepatan penanganan stunting," jelasnya.
Sebagai informasi, apel siaga TPK Nusantara Bergerak Tingkat Nasional dihadiri oleh beberapa pihak terkait, di antaranya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang diwakili oleh Deputi III Agus Suprapto.
Kemudian, hadir pula Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo, Ketua TP-PKK Atalia Praratya Kamil, serta 514 kota dan kabupaten seluruh Indonesia yang mengikuti secara virtual.
Baca juga: Data Pusat dan Daerah Timpang, Pemkab Garut Klaim Angka Stunting Daerahnya 7 Persen
Dalam kegiatan tersebut juga dihadirkan berbagai demonstrasi yang dilakukan oleh TPK seperti Dashboard Keluarga Berisiko Stunting, Kelompok Kegiatan (Poktan) Generasi Berencana (GenRe), bazar, hingga pelayanan vaksinasi.
Adapun diadakannya kegiatan tersebut diharapkan dapat menurunkan angka tengkes di Kabupaten Subang khususnya dan umumnya di Indonesia hingga di bawah 13 persen.