Antisipasi Lonjakan Kunjungan Wisatawan, Pemprov Jabar Perketat Akses Masuk Obyek Wisata

Kompas.com - 07/05/2022, 09:18 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jawa Barat ( Jabar) Benny Bachtiar mengatakan, pemerintah dan pengelola obyek wisata sudah berupaya untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wisatawan.

Adapun upaya tersebut dilakukan dengan cara memperketat akses masuk. Hal ini dilakukan agar prediksi kenaikan kasus Covid-19 pascalebaran bisa diatasi.

"Kami memperketat pintu masuk, pengunjung boleh masuk jika sudah vaksin dan muncul di PeduliLindungi. Cleanliness, health, safety, environment sustainability (CHSE) di hotel juga coba kami dorong kembali melakukan itu," ujar Benny, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (7/5/2022).

Ia memprediksi, jumlah wisatawan akan membludak hingga akhir pekan nanti. Terutama di tiga aglomerasi, yaitu Bogor Raya, Bandung Raya, dan Priangan Timur khususnya Pangandaran.

Baca juga: Jalur Gentong Tasikmalaya Macet, Warga: Keluar dari Pangandaran sampai 22 Jam

Agar tak terpusat pada tiga aglomerasi tersebut, Benny mengungkapkan, pihaknya telah berupaya memecah tujuan wisata masyarakat ke aglomerasi Cirebon Raya dan Priangan Timur.

Menurutnya, obyek wisata di Cirebon Raya dan Priangan Timur tak kalah menarik dengan daerah lain.

"Kami masih berupaya untuk sebagian besar wisatawan dialihkan ke Priangan Timur maupun Cirebon Raya. Kami gencarkan promosi bahwa obyek wisata di Cirebon Raya pun menjanjikan," jelas Benny.

Sebagai upaya lebih lanjut, Benny pun sudah melakukan survei ke Jabar Selatan. Bahkan obyek wisata di daerah ini sudah dipromosikan lewat Instagram Gubernur Ridwan Kamil, sehingga masyarakat bisa melihat potensi alam di selatan.

Baca juga: Lewat 5 Prioritas Pembangunan Ini, Wagub Uu Paparkan Cara Dongkrak Perekonomian Jabar Selatan

Benny mengungkapkan, selama dua tahun pandemi Covid-19 telah banyak muncul obyek wisata terbaru dengan konsep outdoor. Hal ini dinilai positif untuk mendongkrak ekonomi daerah.

"Dua tahun ini mengajarkan kami bahwa wisata outdoor itu lebih aman (selama Covid-19). Makanya kami berupaya memperbanyak destinasi wisata seperti glamping, camper van atau camping ground. Kemarin sudah ada beberapa kabupaten dan kota yang mau mengembangkan destinasi seperti itu," imbuhnya.

Lebaran 2022, lanjut Benny, akan menjadi momen bagi daerah untuk meningkatkan perekonomian. Apalagi pariwisata merupakan tulang punggung ekonomi Jabar.

Meski demikian, kata dia, potensi kenaikan kasus Covid-19 pascalebaran tak bisa dipandang sebelah mata. Oleh karena itu, berbagai upaya pengetatan masih tetap dilakukan.

Baca juga: Ridwan Kamil: Kalau Setelah Lebaran Tak Ada Lonjakan Kasus Covid-19 Berarti Sudah Endemi

"Kami harus melihat dampak jika terjadi gelombang berikutnya. Jadi lebih baik sedikit diperketat tapi aman. Soalnya kan diprediksi setelah libur Lebaran, Covid-19 akan naik lagi, kalau tidak coba kami kendalikan akan berbahaya," jelasnya.

Oleh karenanya, lanjut Benny, seluruh stakeholder berupaya memperketat pintu masuk destinasi wisata.

Terkini Lainnya
Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

jawa barat
Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

jawa barat
Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

jawa barat
Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

jawa barat
Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

jawa barat
Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

jawa barat
Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

jawa barat
Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

jawa barat
Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

jawa barat
BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

jawa barat
Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

jawa barat
Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

jawa barat
Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

jawa barat
Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

jawa barat
Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com