KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terus mengingatkan pentingnya persatuan pemuda dan pemudi di Jabar. Hal ini sebagai salah satu langkah untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.
Ridwan mengungkapkan rasa bangganya terhadap kerja keras dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jabar yang dinilai dapat mempererat tali persatuan.
“Tahun 2022 ini fokus pada kebangkitan kebersatuan pemuda dan pemudi Jabar. Saya sangat bangga pada KNPI Jabar yang Bersatu padu tidak ada perpecahan. Semua merapatkan barisan dan inilah wajah Jabar untuk Indonesia,” ucap Ridwan Kamil dalam keterangan pers yang diterim oleh Kompas.com, Rabu (27/4/2022).
Baca juga: Bumikan Jiwa Nasionalisme, Pemprov Jabar Bangun Sekolah Toleransi Pertama di Indonesia
Hal tersebut disampaikan oleh Ridwan Kamil saat menghadiri silaturahmi dengan KNPI Jabar di Hotel Grand Pasundan, Kota Bandung, Selasa (26/4/2022).
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengajak semua pihak untuk memiliki sifat silih asih, silih asuh, silih asah, dan silih wangi, serta tetap menjadikan Sila Keempat Pancasila sebagai solusi apabila ada perpecahan.
“Pemuda Jabar merupakan sumber daya manusia (SDM) yang akan menjadi tumpuan bangsa pada masa depan. Inilah investasi Jabar yang ada di pemuda dan pemudinya untuk kemajuan Jabar dan Indonesia ke depannya,” ungkap pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Baca juga: Pemprov Jabar Akan Berlakukan Jalan Tol Satu Arah pada 28-30 April 2022
Ia pun menambahkan lagi, generasi muda yang paripurna juga harus memiliki keseimbangan kemampuan yang tidak hanya intelektual saja, tetapi juga harus memiliki intelligence quotient, emotional quotient, spiritual quotience, dan physical quotient.
“Kalau mau Jabar menjadi juara lahir batin, saya titip pesan harus memiliki empat nilai sebagai manusia paripurna, yakni fisik yang kuat, otak yang cerdas, hati yang berakhlakul karimah, dan rajin beribadah. Insya Allah kalau itu terjadi oleh KNPI, maka kita akan memanen Generasi Emas 2045,” katanya.
Terakhir, ia juga mengimbau KNPI untuk membentuk manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain serta menghindari arogansi organisasi.
“Ingat manusia yang paling mulia adalah manusia yang bermanfaat, jangan bangga hanya karena pakai jas biru kalau tidak ada manfaat bagi masyarakat dan itulah semangatnya,” ujarnya.