KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil mengapresiasi profesional muda yang menyampaikan ide, gagasan, dan inovasi di sejumlah organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi (Premprov) Jabar.
Sebanyak 32 profesional muda terpilih mengikuti program Jabar Innovative Fellowship (JIF) angkatan kedua tahun 2021 yang resmi berakhir Kamis (23/12/2021).
"Saya kira ide dan temuan yang sangat berharga dan menjadi bahan pertimbangan kami," ujarnya, dikutip dari keterangan pers resmi, Jumat (31/12/2021).
Hal tersebut disampaikannya saat menerima buku yang berisi gagasan dan inovasi penyelenggaraan program strategis Jabar saat penutupan Jabar JIF di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (30/12/2021).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, Pemprov Jabar saat ini sedang menjalankan birokrasi 3.0 atau dinamis.
Birokrasi itu memungkinkan siapa pun yang mencintai Jabar terlibat langsung dalam proses pembangunan melalui konsep kolaborasi pentaheliks ABCGM, yakni akademisi, bisnis, community, government, dan media.
Baca juga: Cerita Ridwan Kamil soal Penanganan Pandemi Covid-19 Selama 2021
Hal tersebut juga sesuai dengan visi Jabar untuk juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi.
Oleh karenanya, Kang Emil menginisiasi JIF untuk memberikan ruang bagi mahasiswa hingga profesional muda cerdas dan inovatif yang ingin berkontribusi dan terlibat langsung dalam program pembangunan.
Kang Emil pun mengucapkan rasa terimakasihnya kepada 32 peserta JIF yang telah berkontribusi terhadap pembangunan Jabar.
"Terima kasih sudah jadi (bagian) penyempurnaan rumah pembangunan Jabar," ujarnya.
Kendati JIF angkatan kedua sudah berakhir, Kang Emil tetap mempersilakan mereka untuk menyampaikan gagasan dan inovasinya lewat forum yang akan segera dibuat.
Baca juga: Kasus Kekerasan atas Perempuan Marak, Ridwan Kamil: Pusat Segera Sahkan RUU PKS
"Tidak harus selalu dalam format JIF untuk berbagi tapi dari luar juga biasa. Silakan kirim idenya lewat koordinator, kita bikin seminar rutinnya," katanya.
Adapun, dari 1.135 pendaftar di JIF angkatan kedua, 32 orang di antaranya lulus dan ditempatkan di 18 perangkat daerah Pemprov Jabar mulai 8 September sampai 23 Desember 2021.
Salah satu peserta JIF bernama Yutika Sari yang ditempatkan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar mengaku dilibatkan dalam penyusunan dokumen kajian penanggulangan bencana.
Da juga membuat aplikasi mengenai data kejadian bencana, tanggap darurat, dan rekonstruksinya.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Hak dan Kewajiban BPD Belum Berjalan dengan Baik
Peserta lainnya, Devia, bertugas di Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dan menawarkan sistem aplikasi berbasis Android mengenai pelayanan terpadu standardisasi lembaga-lembaga perlindungan anak dan perempuan di Jabar.
"Saya juga diikutsertakan menjadi konselor di Pangalengan dengan keluarga yang terpapar radikalisme serta ikut sosialisasi Peraturan Daerah Perlindungan Anak," tuturnya.
Sementara itu, Yuda Pratama yang ditugaskan di Biro Hukum dan HAM Sekretaris Daerah Jabar membuat aplikasi Sistem Manajemen Informasi Permasalahan Hukum dan HAM Terintegrasi (Simaster).
Yuda menuturkan, aplikasi tersebut dapat memetakan permasalahan hukum dan penyelesaiannya.
"Di Jabar, selama 2021, ada 121 aduan dari masyarakat yang 60 persennya langsung kepada Gubernur. Simaster ini akan memudahkan Biro Hukum dan HAM memetakan permasalahan tersebut," ujarnya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Bangkitlah Anak Muda Sumedang, Jangan ke Bandung Saja