KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, Pemerintah Provinsi ( Pemprov) Jabar menyiagakan dan memperketat penjagaan di tempat-tempat yang berpotensi memunculkan keramaian menjelang libur Tahun Baru.
"Omicron sedang menunggu orang lemah. Maka dari itu, kami ( Pemprov Jabar) tengah menjaga ketat tempat-tempat viral pariwisata," kata dia, dikutip dari keterangan pers resmi, Jumat (31/12/2021).
Adapun sejumlah tempat viral pariwisata yang masuk ke dalam daftar pengetatan, antara lain Pangandaran, Lembang, hingga Puncak.
"(Pengetatan) dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 dan mewaspadai varian Omicron di Jabar. Terlebih, sampai saat ini belum ada laporan varian Omicron masuk ke Jabar," katanya,
Oleh karenanya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan memastikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat wisata.
Baca juga: Pengendalian Lalu Lintas Tahun Baru, Korlantas Fokus 3 Lokasi di Jabar
Kang Emil juga menyebutkan, seperti langkah pencegahan sebelumnya, Pemprov Jabar tetap menggencarkan testing, tracing, dan treatment (3T).
Pihaknya juga akan intens menyosialisasikan dan mengimbau masyarakat untuk memperkuat prokes mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M).
"Tidak ada hal baru dalam penanganan Covid-19. Mau apa pun namanya, treatment-nya sama saja. Pemerintah melakukan 3T, masyarakat melakukan 5M," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, Pemprov Jabar juga mulai menyiagakan infrastruktur penunjang, seperti menyiapkan tabung oksigen hingga kapasitas tempat tidur jika sewaktu-waktu ada peningkatan kasus Covid-19.
"Kedua, pola Jabar adalah menyiagakan semua infrastruktur tapi dengan tenang. Jadi tadi sedang menghitung oksigen kalau kasusnya meningkat kayak bulan Juli, sudah dihitung. Rumah sakit, jumlah bed, persentasenya, urutannya seperti apa sedang kita persiapkan," jelasnya.
Baca juga: Pemprov Jabar Gagas Program Kualifikasi Kepsek Berintegritas Pertama di Indonesia
Pada saat bersamaan, Pemprov Jabar terus mempercepat penyuntikan vaksin Covid-19. Pada akhir tahun nanti, masyarakat Jabar yang sudah disuntik dosis pertama vaksin Covid-19 diperkirakan mencapai 75 persen.
"Vaksin Jawa Barat saya laporkan saat ini sudah 73 persen. Insya Allah akhir tahun ini maksimal 75 persen. Itu benteng pertahanan yang sudah sangat baik," ucapnya.
Lebih lanjut, Kang Emil menambahkan, Jabar bersiap melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Jika satu rukun tetangga (RT) atau kelurahan telah dimasuki varian Omicron, Pemprov Jabar akan melakukan PPKM mikro di RT atau rukun warga (RW).
"Dalam praktiknya kita pernah melakukan PPKM Mikro, di RT ditutup, RW ditutup, tapi kotanya tidak. Ada satu masa kita melakukan PSBB seluruhnya menyamaratakan, kasusnya Hegarmanah itu PPKM Mikro. Jadi, belum ada laporan, Omicron di Jabar," ucapnya.
Baca juga: Lewat Teman Bus Trans Metro Pasundan, Wagub Jabar Ajak Masyarakat Naik Transportasi Umum
Ia pun meminta semua pihak untuk bersiap jika hasil dari 3T mengharuskan adanya PPKM mikro yang sebelumnya pernah dilakukan di Jabar.
"Bila terdeteksi di Hegarmanah, bukan Kota Bandung yang ditutup, melainkan hanya Kelurahan Hegarmanah," tuturnya.