KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) Jawa Barat ( Jabar) Deni Nurdiyana Hadimin mengatakan, pihaknya telah menetapkan strategi untuk menjalankan tiga bisnis inti pada 2022, yakni bidang kepariwisataan, properti, dan jasa.
“Pertama, strategi unit bisnis yang akan dilaksanakan aktivitas agen perjalanan meliputi penyelenggaraan tour dan jasa," imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (29/12/2021).
Penyelenggaraan tour dan jasa tersebut, lanjut dia, tidak terbatas pada destinasi wisata, industri pariwisata, dan pemasaran pariwisata semata.
Kedua, bisnis inti di bidang jasa berupa reparasi, perawatan mobil dan motor, serta jasa perbengkelan meliputi penjualan, perbaikan, perawatan dan suku cadang atau sparepart.
Baca juga: Reparasi Pelek Truk dan Bus biar Ekonomis, tapi Ada Syaratnya
Sementara itu, pada bidang properti, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar itu akan melaksanakan kegiatan pembangunan kawasan, pembangunan residensial dan pembangunan tanah dan bangunan.
Adapun rencana kerja pengembangan bisnis Jaswita pada 2022, meliputi pembangunan Pondok Seni Pangandaran, franchise café and resto di area Braga, dan pembangunan Jaswita Wisma Capsule di Jalan Ambon.
“Kemudian, renovasi dan pengelolaan Grand Hotel Preanger, pembangunan Pasar Kreatif Jabar, dan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Ciater,” ujar Deni.
Rencana kerja bisnis Jaswita, lanjut dia, juga mencakup pembangunan hotel bintang tiga di Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan hotel di Wastukencana, revitalisasi Eks-Palaguna, pengembangan Desa Wisata Selasari, serta renovasi dan pengelolaan Hejo Forest di Ciwidey.
Baca juga: Kendala Pengembangan Desa Wisata, Konflik hingga Penyediaan Toilet Standar
Selain itu, ada pula pengembangan dan pengelolaan Kapal Pinisi di Labuan Bajo dan pengembangan platform e-commerce Jaswita (Gurilaps) dengan total nilai investasi sekitar Rp 1,9 triliun.
Dalam kesempatan itu, Deni mengaku bahwa Jaswita Jabar mendulang banyak tantangan selama tahun 2021.
"Harus diakui, pandemi Covid-19 dan masih adanya berbagai kebijakan pembatasan dengan tujuan untuk pencegahan kasus menjadi salah satu kendala dalam upaya Jaswita Jabar untuk ngabret pada tahun 2021" kata Deni.
Kendati demikian, lanjut dia, berbagai tantangan tersebut tidak lantas membuat semangat Jaswita Jabar menurun.
Baca juga: Teken MoU dengan Tourism Malaysia, Jaswita Jabar: Kerja Sama Ini Menguntungkan
Semangat tersebut diwujudkan Jaswita melalui inovasi dan kolaborasi dengan banyak pihak pada 2021.
Inovasi dan kolaborasi itu bertujuan agar Jaswita Jabar tetap bertumbuh meski masih belum mencapai target yang diinginkan.
“Salah satu bukti tumbuhnya Jaswita dengan raihan 19 penghargaan selama 2021. Alhamdulillah, 19 penghargaan ini menjadi pemicu kami untuk tidak menyerah dengan keadaan,” ucap Deni.
Ia berharap, kondisi ke depan akan semakin membaik, iklim usaha kembali tumbuh. Dengan begitu, Jaswita Jabar bisa kembali menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah yang tertunda.
Baca juga: Wapres Minta Kepala Daerah Perbaiki Iklim Usaha
Sebelumnya, PT Jaswita Jabar juga sudah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) di Hotel Salak Bogor, Kamis (23/12/2021).
Kegiatan RUPS-LB tersebut dihadiri oleh jajaran direksi dan komisaris, para pimpinan divisi, dan departemen di lingkungan kantor pusat.
Kemudian, hadir pula direksi dan komisaris anak perusahaan, serta pemegang saham perseroan yang diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan Irfan Hadisiswanto.
Dengan terlaksananya RUPS-LB itu, Deni berharap penetapan tiga agenda utama Jaswita Jabar mampu mencapai target yang telah ditentukan.
Baca juga: Digitalisasi Jadi Angin Segar untuk Sektor Ekonomi Kreatif
“Serta dapat membangun hubungan lebih luas dengan mitra, dan mengembangkan bisnis yang ada sehingga pertumbuhan ekonomi kreatif semakin meningkat,” imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam RUPS-LB Jaswita telah ditetapkan tiga agenda utama, yaitu penetapan rencana bisnis perseroan 2022, penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2022, serta penetapan berakhirnya masa jabatan Sri Mulyono dari jabatan anggota Dewan Komisaris dan Agoes Darmadi dari jabatan Direktur Operasional.
Sebagai informasi, sebelum bergabung sebagai Dewan Komisaris Jaswita Jabar, Sri Mulyono adalah anggota Dewan Pengawas PD Jasa dan Wisata.
Setelah menjabat sebagai anggota dewan pengawas, ia dipercaya menjadi salah satu perancang untuk pembentukan PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) tahun 2017. Kemudian ditunjuk sebagai komisaris hingga berakhirnya masa jabatan sampai hari ini, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Pemulihan Kota Batu, Sandiaga Uno Bentuk Tim Manajemen Krisis Kepariwisataan
Sementara itu, Agoes Darmadi telah bekerja selama 26 tahun di Jaswita Jabar. Pada awalnya, ia menjabat sebagai staf bagian Satuan Pengawas Internal.
Kemudian, Agoes ditunjuk menjadi Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan dan Pimpinan Divisi. Setelah itu, ia dipercaya sebagai Direktur Operasional sejak November 2017.
Ia kembali ditunjuk sebagai Direktur Operasional pada RUPS Tahun 2019, hingga berakhirnya masa jabatan ini pada November 2021 bersama Komisaris Sri Mulyono.