KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil berupaya terus mendukung usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) di wilayahnya.
Adapun upaya tersebut ia lakukan dengan membantu memasarkan produk UMKM Jabar lewat media sosial (medsos) pribadinya yang memiliki belasan juta pengikut.
"Saya ikut bantu menaikkan UMKM Jabar sebagai marketing. Saya posting produk mereka di Instagram pribadi yang memiliki 14 juta followers," imbuh pria yang akrab disapa Kang Emil itu seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (25/11/2021).
Tak hanya itu, orang nomor satu se-Jabar ini juga turut mendesain produk UMKM, seperti sepatu, celana jeans, helm, hingga jaket secara gratis.
Baca juga: Total Anggaran untuk Serap Produk UMKM Capai Rp 447 Triliun
Selain sebagai marketing, Kang Emil juga memberikan dukungan konkret untuk UMKM dari sisi anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar lewat program One Pesantren One Product (OPOP).
"Sudah hampir 2.000 pesantren sekarang memiliki usaha sendiri," ucapnya saat menghadiri acara Tepas Vol 11 di Anjungan Jabar Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Dalam acara Tepas Vol 11 itu, Kang Emil berkesempatan meresmikan gerai Dekranasda Jabar bernama Kerabat Store. Sebanyak 184 produk UMKM Jabar ikut mangkal di Kerabat Store dan dijual pula secara online.
"Semoga produk UMKM Jabar yang ada di Kerabat Store laku keras secara toko maupun digital," ujarnya.
Baca juga: Uniknya Green Product UMKM Jabar, Ada Kulit Kopi Jadi Kain...
Untuk diketahui, sebanyak 2,6 juta UMKM Jabar sudah terkoneksi digital. Jumlah ini adalah yang terbanyak se-Indonesia.
Bahkan, Bank Indonesia pada Rabu (24/11/2021), memberikan penghargaan untuk Jabar sebagai daerah dengan ekonomi digital terbaik
"UMKM terbanyak di Indonesia ada di Jabar sekitar 2,6 juta dalam setahun yang terdaftar. Artinya emak-emak di kampung pun suatu hari jualan tidak pakai cash tapi pakai Quick Response (QR) Code," kata Kang Emil.
Menurutnya, perekonomian Jabar bukan di kalangan ekonomi konglomerat melainkan di ekonomi UMKM dengan persentasenya mencapai 90 persen.
"Makanya setiap kegiatan UMKM saya selalu dukung lahir dan batin karena bisa menggerakan ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Guna mendukung ekonomi kerakyatan, Kang Emil mempersilakan namanya dipakai masyarakat untuk merek produk UMKM.
"Kalau menganggap nama saya bisa meningkatkan bisnis UMKM, maka silakan dipakai. Tidak ada royalti yang harus dibayarkan," ujarnya.
Meski demikian, Kang Emil mewajibkan dua syarat bagi UMKM yang akan menggunakan namanya.
Baca juga: Produk UMKM Jabar Bisa Naik Kelas Masuk Hotel Berbintang, Begini Caranya
Pertama, harus menginformasikan kepada dirinya terlebih dahulu. Kedua, bisnis UMKM yang di jalankan harus sesuai dengan etika syariah.
"Syaratnya cuma dua itu, kalau pakai nama saya harus laporan dulu dan bisnisnya harus sesuai etika syariah. Jangan sampai menggunakan nama saya untuk karaoke plus Ridwan Kamil," katanya.
Kang Emil mengklaim, sejauh ini sudah ada 25 UMKM yang telah melapor untuk menggunakan namanya.
Beberapa contoh UMKM yang menggunakan nama, seperti Keripik Pedas Kang Emil, Toko Galon Ridwan Kamil, Tukang Cukur Kang Emil Bandung Juara, Sate Tusuk Ridwan Kamil, Cimol Kang Emil.