KOMPAS.com – Para panelis luar negeri di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia tentang perubahan iklim (COP26) memuji upaya Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dalam memulihkan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Apresiasi ini muncul saat Ridwan Kamil memaparkan kemajuan penanganan Sungai Citarum dan upaya penanganan sampah di Jabar dalam “Panel Dialogue: Scaling Up Governance and Collaborative Actions In Combinating Marine Plastic Litter Towards Climate Actions In Indonesia” di Paviliun Indonesia, Glasgow, Skotlandia, Selasa (2/11/2021).
Moderator Kristen Hughes yang juga Director of Global Plastic Action Partnership menilai Ridwan Kamil sebagai sosok pemimpin sangat ambisius dalam arti positif dan inspirator yang baik untuk Indonesia.
Dalam kegiatan yang merupakan rangkaian dari COP26 itu, Kristen mengatakan, sistem pentaheliks membuat progres Citarum sangat bagus.
“Ada investasi yang luar biasa di sana, banyak strategi yang bagus, dengan multistakeholders, yaitu pemerintah, society, komunitas, dan semua bekerja bersama untuk berfokus pada sungai untuk jangka waktu yang lama,” ujarnya.
Baca juga: Pemprov Jabar Siapkan Dana Rp 500 Miliar untuk Bencana 2021
Dia juga memuji karena program "Citarum Harum" juga berfokus pada jangka waktu pendek dan untuk 50 tahun ke depan.
Kristen mengatakan, dirinya memberikan tepuk tangan untuk Pemerintah Indonesia yang telah mengerjakan program tersebut dengan fanstastis.
“Masih banyak hal yang harus dikerjakan di Indonesia, namun tentu saja menjadi contoh yang baik dari Jawa Barat,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Dalam keberlanjutan program dan green development di Indonesia, Kristen mengapresiasi Presiden RI yang sudah menerbitkan peraturan presiden (perpres) dan peraturan lainnya.
Dia pun sangat antusias pada 2028 akan ada national plastic action partnership dan Indonesia menjadi negara pertama yang mengambil langkah maju.
Baca juga: Hadiri KTT COP26, Ridwan Kamil Sebut Citarum Bukan Lagi Sungai Terkotor di Dunia
“Kami sangat tertarik untuk melanjutkan kerja sama ini. Tak hanya hanya di Indonesia, Asia Tenggara, tapi juga di seluruh planet,” ungkapnya.
Kristen menegaskan, dirinya salut untuk Indonesia yang telah memberikan yang terbaik. Dia tidak sabar untuk melihat perkembangan Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Repons positif terhadap paparan Ridwan Kamil terhadap Sungai Citarum juga datang dari Member of Management Comittee KfW Development Bank Stephan Opitz.
Ia memandang paparan tersebut menunjukkan bahwa Ridwan Kamil adalah sosok kepemimpinan yang tepat. Ini karena Ridwan Kamil mampu menanggulangi kerusakan lingkungan seperti yang terjadi di DAS Citarum.
“Bagi saya apa yang Anda (Ridwan Kamil) lakukan di Jabar sangat mengesankan. Ini menunjukkan kemampuan kepemimpinan politik Anda bisa mengintegrasikan seluruh stakeholders yang berbeda lewat pendekatan pentaheliks,” ujarnya.
Stephan menyebutkan, penanganan kerusakan lingkungan dan kemajuan yang ditunjukkan Gubernur Jabar adalah persoalan yang tidak mudah dan kompleks.
Baca juga: Lewat Citarum Harum, Pemprov Jabar Harapkan Dapat Turunkan Emisi Gas CO2 di Indonesia
Untuk diketahui, KfW merupakan bank pembangunan Jerman yang menjadi bank donor pemberi bantuan finansial dalam menangani kerusakan lingkungna seperti di Sungai Citarum
Pada kesempatan itu, Ridwan Kamil memaparkan pengurangan sampah plastik di sungai dan caranya mencegah sampah mengalir sampai ke laut.
Komandan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum itu menyebutkan, dia menerima tantangan besar menjadikan Citarum dari sungai terkotor menjadi sungai terbersih dalam waktu tujuh tahun atau hingga 2025 mendatang.
Saat ini beragam masalah muncul di Citarum, mulai dari limbah domestik, limbah industri, dan alih fungsi lahan, serta minimnya kepemimpinan atau political will.
“Saya terima tantangan itu dan berkoordinasi serta berkolaborasi dengan semua stakeholders di Jabar. Setelah tiga tahun, sekarang kondisi sungai mengalami perubahan, di antaranya ikan-ikan kembali dapat berkembang lagi karena kualitas air yang membaik,” ujar Ridwan.
Baca juga: Jadi Sungai Terkotor di Dunia Tahun 2018, Citarum Kini Membaik dengan Status Cemar Ringan