KOMPAS.com – Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Barat ( Jabar) Dewi Sartika mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kecepatan vaksinasi untuk mencapai target 600.000 dosis per hari.
Dia mengatakan, kecepatan rata-rata vaksinasi Covid-19 di Jabar dalam tujuh hari, Sabtu-Jumat 22-28 Oktober 2021, mencapai 345.247 dosis per hari.
"Meski kecepatan itu yang tertinggi dibanding provinsi lain, kami harus terus meningkatkan kecepatan sampai sekitar 600.000 dosis per hari untuk mengejar herd immunity atau kekebalan komunal di akhir tahun ini," katanya di Kota Bandung, Jumat (29/10/2021).
Ia mengatakan, hingga kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar menyuntikkan 34.395.530 dosis vaksin Covid-19 kepada warga.
Baca juga: Kemenkominfo Sebut Keberhasilan Vaksinasi Membutuhkan Partisipasi Masyarakat
Jumlah masyarakat yang telah mendapatkan vaksin dosis pertama sebanyak 21.559.810 orang, sedangkan masyarakat yang mendapatkan dosis kedua sebanyak 12.799.720 orang.
Dewi juga menyebutkan, terdapat sejumlah kendala dalam meningkatkan kecepatan vaksinasi Covid-19. Salah satunya adalah ketersediaan vaksin dan sinkronisasi data.
"Yang kami harapkan sebenarnya, vaksin itu selalu tersedia dan ada kesinambungan. Jadi begitu stok menipis, segera ada pasokan lagi dari pusat. Ini agak terkendala,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Terkait hal tersebut, dia menyatakan, pihaknya terus berupaya memperbaiki masalah sinkronisasi data yang belum teroptimalisasi dengan baik.
Adapun, Pemprov Jabar hingga saat ini telah menerima 44.858.146 dosis dan hampir seluruhnya sudah terdistribusikan ke kabupaten dan kota.
Baca juga: Tren Covid-19 di Jabar Turun, RSHS Relokasi Nakes dan Fasilitas Jadi Non-Covid
Meski capaian vaksinasi sudah tinggi, Dewi tetap mengimbau kepada masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat beraktivitas.
"Meskipun secara keseluruhan trennya menurun, tetapi kita tetap bersiaga di antaranya dengan terus mengetatkan protokol kesehatan sesuai tingkat level kewaspadaan di daerah, vaksinasi, 3T (testing, tracing, dan treatment), termasuk kesiagaan rumah sakit. Alhamdulillah bed occupancy rate (BOR) kami saat ini sudah di bawah 3 persen," ucapnya.