KOMPAS.com – Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat ( Jabar) menggelar forum bisnis “West Java Talkshow: Creative Economic, Tourism, and Halal Industry” di Paviliun Indonesia pada ajang Dubai Expo 2020.
Pada kegiatan tersebut, Pemdaprov Jabar memamerkan berbagai produk kerajinan khas dari Tanah Pasundan.
Salah satu produk yang paling menarik perhatian pengunjung di forum tersebut adalah produk fesyen.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, keberadaan produk asli Jabar memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia.
“Jabar memiliki potensi besar. Kualitas produk-produk kami dapat bersaing di kancah internasional. Dubai Expo 2020 merupakan tempat strategis dan kami akan terus mendorong produk-produk Jabar agar dikenal di pasar global,” ujar Atalia dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (31/10/2021).
Atalia menambahkan, dengan jumlah populasi mencapai hampir 50 juta jiwa dan menjadi salah satu daerah percontohan untuk industri kreatif, Jabar tidak pernah berhenti memproduksi berbagai produk kerajinan.
Baca juga: Ini Produk UKM Indonesia yang Tampil di Dubai Expo 2020
Maka dari itu, katanya, perkembangan industri fesyen Jabar tidak lepas dari perkembangan industri kreatif yang semakin membaik.
Pada Dubai Expo 2020, terdapat beberapa produk kreatif Jabar yang dipamerkan di area rolling exhibition di Paviliun Indonesia, mulai dari batik hingga produk kerajinan, seperti jaket dan sepatu.
Untuk batik, terdapat beberapa jenis produk asli Jabar yang dipamerkan di event tersebut, seperti batik Megamendung, batik Garutan, batik Cianjur, dan batik Tasik yang menonjolkan penggunaan warna cerah.
Sementara, untuk produk fesyen kekinian, Jabar turut memamerkan hasil kerajinan, seperti jaket berbahan jeans dan sepatu kulit ramah lingkungan yang dibuat oleh salah satu produsen asal Jabar.
“Selama seminggu pameran, terdapat banyak pengunjung yang tertarik untuk mencoba semua produk tersebut. Tak hanya itu, produk dekorasi rumah, seperti wayang dan tempat makan berbahan dasar bambu, merupakan salah satu produk paling banyak diminati,” jelas Atalia.
Selain produk kerajinan, produk potensial lain yang turut ditampilkan pada Dubai Expo 2020 oleh Pemdaprov Jabar adalah produk halal hasil polesan program One Pesantren One Product (OPOP) yang merupakan program kemandirian ekonomi berbasis pesantren.
Untuk diketahui, OPOP bertujuan untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat, serta pondok pesantren agar mampu mandiri secara ekonomi dan sosial.
Selain itu, keberadaan OPOP juga berfungsi untuk memacu pengembangan keterampilan, teknologi produksi, distribusi, dan pemasaran melalui pendekatan inovatif dan strategis dari Pemdaprov Jabar bersama Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) Provinsi Jabar.
Sejak 2019, terdapat 1.574 pesantren dari 27 kota dan kabupaten di Jabar yang telah mengikuti program tersebut.
Baca juga: Bidik Pasar Ekspor dan Industri Halal, Kang Emil Promosikan Produk Unggulan Jabar di Dubai Expo 2021
Aneka bidang usaha yang terdapat pada program OPOP, mulai dari perikanan, pertanian, perdagangan, fesyen, konveksi, makanan dan minuman, serta jasa pelayanan.
Semua produk dari masing-masing bidang tersebut dikemas dengan menarik untuk kemudian dipasarkan melalui toko online.
Dampak inovasi dari program OPOP sendiri telah meningkatkan omzet unit usaha pesantren sebesar 133 persen.
Adapun transaksi penjualan dalam satu kali kegiatan temu bisnis juga meningkat hingga Rp 21 juta. Begitu juga dengan jumlah produk yang dihasilkan mengalami peningkatan dari 250 menjadi 500 produk.
Baca juga: 1.074 Pesantren di Jabar Terima Dana Rp 50 Miliar dari Program OPOP
Di sisi lain, rata-rata tenaga kerja yang terserap juga meningkat menjadi empat orang. Saat ini, terdapat minimal 20 pesantren yang terseleksi melaksanakan program pra-koperasi untuk pembentukan badan hukum koperasi tingkat provinsi.
Salah satu peserta program OPOP dari Pesantren Daarut Tauhid Ustaz Peri Risnandar mengatakan, program OPOP tak hanya mendorong pesantren punya kemandirian ekonomi, tetapi dapat membuka peluang lapangan kerja bagi masyarakat di lingkungan pesantren.
Sebagai informasi, selain memamerkan beragam produk potensial, Pemdaprov Jabar juga memamerkan berbagai destinasi wisata potensial kepada calon investor dari Uni Emirat Arab dan Qatar.
Beberapa destinasi wisata yang dipamerkan adalah Tangkuban Parahu dan wisata sawah berundak di Majalengka.