KOMPAS.com – Kepala Dinas (Kadin) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Jawa Barat ( Jabar) Setiaji mengatakan, command center (CC) dapat menjadi inovasi untuk menyelesaikan masalah lokal dan nasional.
“Alhamdulillah kami dapat membuktikan Jabar Juara Lahir Batin dengan inovasi dan kolaborasi. Melalui command center mari berkolaborasi agar karya makin optimal," imbuh Setiaji seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menerima penghargaan Bhumandala Award dari keberhasilan Pemprov Jabar mengelola command center. Penghargaan ini diselenggarakan Badan Informasi Geospasial (BIG) di Grand Mercure Hotel Jakarta, Jumat (29/10/2021).
Untuk diketahui, command center atau pusat kendali dimanfaatkan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum guna memastikan program “Citarum Harum” berjalan sesuai harapan.
Baca juga: Gunakan Big Data, Seluruh Lini Bisnis Pertamina Bisa Dipantau Lewat Command Center
CC merupakan kerja sama antara Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Kominfo. Program ini diklaim dapat membantu kerja satgas di lapangan dengan menggunakan kamera pengawas yang didukung data lengkap atau big data.
Adapun Bhumandala Award atau Penghargaan Bhumandala dilaksanakan dalam rangka mengapresiasi pemerintah daerah (pemda) yang telah berhasil mengembangkan dan menerapkan inovasi pemanfaatan informasi geospasial.
Setelah melewati seleksi penjurian yang ketat, penghargaan akan diberikan kepada sepuluh pemprov, pemerintah kabupaten (pemkab), dan pemerintah kota (pemkot).
Utamanya, pada pemerintahan yang berhasil mengembangkan inovasi pemanfaatan informasi geospasial dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Baca juga: Badan Informasi Geospasial dan KLHK Kerja Sama Susun Peta Potensi Rawan Karhutla
Pemberian apresiasi dilakukan dalam tiga kategori, yaitu inovasi terbaik (emas), inovasi unggulan (perak), dan inovasi finalis (perunggu). Semuanya diberikan dalam bentuk trofi dan piagam penghargaan.
Selain Setiaji, Kadin Lingkungan Hidup (LH) Jabar Prima Mayaningtias juga telah menerima penghargaan Bhumandala Award.
"Alhamdulillah inovasi terbaik untuk command center Satgas Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Visi dan misi Jabar Juara Lahir Batin bisa terwujud melalui inovasi dan kolaborasi Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kominfo Jabar," katanya.
Melalui command center, sebut Prima, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (PPK) DAS Citarum bisa mendapatkan sumber data informasi mengenai perkembangan Citarum.
Baca juga: Pastikan Pekerja Migran Dilindungi Lewat Ketepatan Data, BP2MI Luncurkan Command Center
"Berpuluh tahun kami atasi Citarum di sepanjang 297 kilometer (km) sungai di 13 kabupaten kota. Sungai ini perlu terintegrasi di semua kegiatan untuk menyelesaikan pencemaran dan kerusakan dalam kurun waktu lima tahun," ujarnya.
Prima meyakini, melalui command center, PPK DAS Citarum dapat memanfaatkan data yang terintegrasi sebagai perencanaan kegiatan dan bahan evaluasi untuk mencapai tujuan dalam perbaikan pencemaran.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Regional Rudy Soeprihadi Prawiradinata mengatakan, Penghargaan Bhumandala merupakan bentuk apresiasi kepada pemprov, pemkab, dan pemkot yang telah memanfaatkan informasi geospasial.
Baca juga: Ada 23 Penanda Geospasial, Ibu Kota Pindah ke Kaltim?
Penghargaan Bhumandala, kata dia, turut melaksanakan kebijakan satu data, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data.
"Harapan kami bisa bersama-sama memanfaatkan informasi geospasial ini. Berdasarkan data dari Simpul Jaringan. Sebab, sebagian besar berstatus belum ada data. Kami mengucapkan selamat untuk para penerima emas, perak, maupun perunggu.
Rudy berharap, pemberian penghargaan Bhumandala dapat menambah semangat bagi pemprov, pemkab, dan pemkot.
Sementara itu, Ketua dewan juri Heri Sutanta mengatakan, terdapat 37 aplikasi yang dikumpulkan dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
Baca juga: Kemenko Perekonomian Gandeng Lapan untuk Sediakan Data Geospasial
Pada 2021 merupakan pertama kalinya provinsi diikutsertakan. Dengan begitu nantinya akan menghasilkan sepuluh finalis sebagai penerima penghargaan yang terdiri dari lima provinsi dan lima kabupaten dan kota.
"Dari tingkat kabupaten dan kota ada dari Kota Banjarmasin dan Bontang. Kalimantan ada dua perwakilan. Kami dari dewan juri mengucapkan selamat kepada sepuluh finalis. Mudah-mudahan inovasi ini dapat dipertahankan, kembangkan, dan diaplikasikan di tempat lain," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BIG, Moh Aris Marfai mengatakan, informasi geospasial merupakan unsur penting dalam pengambilan kebijakan.
"Perlu kami ketahui informasi geospasial mempunyai tugas untuk pelaksanaan proses yang berhubungan dengan geospasial dan informasi geospasial dasar. Malam ini, Jumat (29/10/2021), kami melaksanakan Bhumandala Award untuk memotivasi seluruh daerah,"ujarnya.
Baca juga: Ketidakselarasan Data Informasi Geospasial Hambat Pembangunan Nasional
Menurut Aris, geospasial membutuhkan upaya dan biaya besar. Akan tetapi, masih banyak daerah yang ternayat belum menggunakan geospasial.
"Kegiatan penghargaan ini merupakan suatu rangkaian memperingati Hari Geospasial. Pada 2021 ini dilaksanakan dari Juni. Hasilnya, kami menerima 37 proposal dan sepuluh pemenang," ujarnya.
Adapun tujuan lomba tersebut, lanjut Aris, dilaksanakan untuk mewujudkan pemerintahan yang akuntabel, transparan, dan berkualitas