KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil berencana mempromosikan berbagai produk unggulan di wilayahnya dalam gelaran pameran dagang dan investasi Dubai Expo 2021 pada Selasa (2/10/2021) hingga Maret 2022.
Promosi tersebut dilakukan sebagai upaya membidik peluang pasar ekspor yang lebih luas dan pengembangan industri halal.
"Di ajang Dubai Expo 2021, kami akan promosikan produk-produk unggulan, mulai dari fashion, kriya, produk agrobisnis seperti teh dan kopi, hingga pariwisata dan kebudayaan," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (27/10/2021).
Tak hanya itu, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar juga akan mempromosikan produk kecantikan dan kesehatan, fashion daur ulang, makanan kemasan, serta produk halal.
Baca juga: Dukung Pembangunan Infrastruktur di Jabar, PT Jasa Sarana Gandeng IIF dan MMI Jadi Mitra Strategis
Produk-produk unggulan Jabar akan dihadirkan di Rolling Exhibition Paviliun Indonesia yang menempati lahan seluas 1.860 meter persegi (m2) dan luas bangunan sekitar 3.000 m2.
Perlu diketahui, Paviliun Indonesia terdiri dari tiga lantai dan terletak di zona Opportunity District dengan konsep Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut, Kang Emil mengaku, dirinya akan menghadiri ajang pameran tersebut. Lewat partisipasi ini, dia berharap akan lebih banyak investasi penunjang produk dagang di Jabar.
“Oleh karena itu, kami akan menghadirkan berbagai produk dan tawaran investasi yang berasal dari Pemprov Jabar, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar, ada juga partisipasi dari beberapa kabupaten dan kota di Dubai Expo,” katanya.
Baca juga: Capai Rp 72,46 Triliun, Realisasi Investasi Jabar per Januari-Juni 2021 Peringkat 1 Nasional
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Moh Arifin Soedjayana mengatakan, Dubai Expo 2021 adalah ajang yang tepat untuk mempromosikan dan membidik peluang ekspor ke Timur Tengah, khususnya ke wilayah Uni Emirat Arab (UEA).
Sebab, kata dia, hasil data periode Januari hingga Juli 2021 menunjukan bahwa ekspor Jabar ke UEA mengalami kenaikan yang signifikan.
”Angkanya naik 40,1 persen dibanding periode yang sama 2020 lalu. Artinya, kondisi perdagangan Jabar ke Uni Emirat Arab pulih selama masa pandemi Covid-19 ini,” ujar Arifin.
Tak hanya itu, ia juga mencatat kinerja ekspor nonmigas pada Agustus 2021 yang mengalami peningkatan sebesar 37.54 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2020.
Baca juga: Ridwan Kamil: Proyek Investasi Jabar Selatan Diperkirakan Rp 7,9 Triliun
Selain ekspor, Arifin mengatakan, Jabar juga bisa menjadi destinasi investasi industri halal.
Menurutnya Jabar mampu menjadi provinsi yang progresif dalam perkembangan industri halal. Hal ini didukung dengan adanya 6.000 industri kecil menengah (IKM) yang berhasil mengantongi sertifikasi halal pada 2019.
Selain itu, Provinsi Jabar telah memiliki beberapa lembaga pelatihan terakreditasi sebagai penyelenggara pelatihan industri halal.
Di sisi lain, peluang investor dari UEA untuk masuk ke Jabar juga terbuka karena pemerintah pusat sudah menetapkan pengembangan kawasan industri halal.
“Prospek industri halal di Jabar sangat tinggi, karena itu tepat jika ditawarkan di Dubai Expo,” kata Arifin.
Baca juga: Tingkatkan Industri Halal, Surveyor Indonesia Gandeng MUI