KOMPAS.com – Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jawa Barat ( Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya berupaya mendorong percepatan vaksinasi, khususnya untuk kelompok lanjut usia ( lansia) melalui bantuan bidan desa.
Dengan kemudahan akses tersebut, kata dia, masyarakat Jabar terutama lansia tak perlu jauh-jauh datang ke sentra vaksinasi. Sebab, akses menjadi salah satu kendala lansia dalam mengikuti vaksinasi.
"Saya sampaikan ke tempat praktek bidan desa bahwa mereka akan menjadi salah satu solusi yang diambil untuk mengatasi percepatan vaksinasi lansia," kata Atalia saat ditemui di Sekolah Luar Biasa (SLB) Autisma Bunda Bening Selakshahati, Kabupaten Bandung, Kamis (14/10/2021).
Pendiri gerakan Jabar Bergerak ini menjelaskan, bidan desa di Jabar berjumlah 9.500 dan sudah terlatih secara profesional.
Baca juga: Bidan Desa di Lembata Turun ke Kebun Ajak Pengungsi Badai Seroja Ikut Vaksinasi Covid-19
Apabila para bidan desa berhasil memasuki wilayah-wilayah terjauh di daerah Jabar, maka akan ada banyak masyarakat bisa terfasilitasi program vaksinasi secara merata.
"Saya bayangkan dari 9.500 bidan desa yang sudah siap sekitar 6.000 hingga 9.000. Jumlah ini akan dapat membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dalam mengejar target vaksinasi,” ujar Atalia seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (15/10/2021).
Perlu diketahui, Pemprov Jabar terus mendorong program vaksinasi kepada masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk mengejar target vaksinasi dengan total 37 juta orang Jabar agar herd immunity bisa terbentuk pada akhir 2021.
Atalia mengaku, pihaknya masih menemui beberapa tantangan untuk mengejar target vaksinasi di Jabar. Salah satunya adalah kelompok lansia.
Baca juga: UPDATE: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 29,01 Persen
"Kami terus berupaya menggenjot pelaksanaan vaksinasi kepada lansia guna meningkatkan level penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jabar dari level tiga ke dua,” ujar istri Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Oleh karena itu, lanjut Atalia, pihaknya terus mendorong vaksinasi di daerah terutama yang masih rendah capaiannya.
Sebab, capaian rendah tersebut akan berpengaruh pada level PPKM. Apabila vaksinasi di wilayah aglomerasi terpenuhi, maka lima wilayah di Kabupaten Bandung dapat mencapai PPKM level dua (2) dalam waktu dekat.
"Jadi sekarang ada namanya aglomerasi. Kalau capaian vaksinasi kurang dari 60 persen, maka kami tidak akan pernah masuk ke PPKM level dua (2). Untuk itu, dibutuhkan kerja sama dan saling tolong menolong," imbuh Atalia.
Baca juga: Luhut: Sejak PPKM Ditetapkan, Masyarakat yang Divaksin Meningkat Signifikan