KOMPAS.com – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat ( Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pihaknya berupaya mendongkrak perekonomian Jabar di wilayah selatan melalui lima prioritas pembangunan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura.
Adapun lima prioritas pembangunan bidang pertanian tersebut bertujuan untuk mewujudkan pemerataan perekonomian di Jabar.
“Pertama, pengembangan pertanian berkelanjutan di Jabar yang bertumpu pada tiga pilar, yaitu ekonomi, sosial, dan ekologi,” imbuhnya seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (6/10/2021).
Kedua, lanjut dia, pengembangan smart agriculture dari hulu sampai hilir, yaitu dari sisi produksi sampai pemasaran.
Baca juga: Melihat dari Dekat Aplikasi Biofertilizer dan Electrifying Agriculture Petani Krisan Gerbosari
Ketiga, pengembangan korporasi pertanian. Keempat, pembentukan petani milenial.
“Terakhir adalah mengoptimalisasi lahan tidur untuk kegiatan pertanian, perkebunan serta peternakan,” imbuh Uu dalam rapat “Pembahasan Potensi Komoditas Jagung untuk Pengembangan Jabar Selatan” di Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar, Kota Bandung, Selasa (5/10/2021).
Menurutnya, pertanian adalah sebuah anugerah bagi masyarakat di wilayahnya. Pasalnya, curah hujan di Jabar cukup besar sehingga tanah secara otomatis subur. Terlebih sebut Uu, wilayah Jabar memiliki banyak orang pintar.
Kesuburan tanah, kata Uu, merupakan potensi yang kuat untuk mengembangkan sektor perkebunan dan pertanian.
Baca juga: Sektor Perkebunan Melemah, IHSG Ditutup Menguat Tipis
Kendati demikian, Uu mengungkapkan, permasalahan dari pembangunan pertanian di Jabar adalah belum tersedianya lokasi lahan dengan luas skala besar serta pengelolaan yang canggih.
"Kemudian kepemilikan lahan tanah masyarakat masih sedikit dan jarang dari mereka punya tanah ratusan hektar (ha)," imbuhnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, ia menyatakan, dibutuhkan inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi.
Selain pembangunan pertanian, Uu mengaku, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar saat ini terus berupaya mendongkrak sektor perikanan dan kelautan.
Baca juga: Triwulan II 2021, Menteri KP Berhasil Bawa Sektor Perikanan Tumbuh hingga 9,69 Persen
Tak hanya itu, sebut dia, sejumlah program pun terus diakselerasi di Jabar selatan.
“Mulai dari pembangunan Jalur Tengah Selatan (JTS), pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), hingga pengembangan desa-desa wisata,” ucap Uu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar Dadan Hidayat mengatakan, kemajuan sektor pembangunan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura membutuhkan 5 M.
Adapun 5 M yang dimaksud yaitu, men atau manusia, money atau modal, materials atau sarana, method atau cara, dan market atau pasar.
Baca juga: Upaya Strategis Kementan Tingkatkan Investasi Bidang Tanaman Pangan
"Terkait lahan, mudah-mudahan perwakilan dari PT Perkebunan Nusantara VIII bisa sedikit memberikan masukan seperti lahan-lahan yang kurang dimanfaatkan," kata Dadan.
Dari lahan tersebut, imbuh dia, dapat digunakan sebagai pengembangan budi daya jagung yang diinisiasi untuk pembangunan pertanian di Jabar bagian selatan.
Dalam kesempatan itu, Uu menjelaskan bahwa pihaknya berupaya memanfaatkan tiga skenario pemulihan ekonomi di Jabar.
Skenario pertama adalah penyelamatan. Berfokus pada tenaga kerja di berbagai sektor usaha dan menghidupkan kembali usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Skenario kedua yakni pemulihan. Skenario ini berfokus pada penyerapan tenaga kerja di berbagai sektor usaha, membuka bisnis, berinvestasi, dan membuka industri besar.
Baca juga: 4 Sektor Usaha Ini Berpotensi Jadi Penyumbang Shortfall Tahun 2021
Sementara itu, untuk skenario ketiga adalah penormalan pada kelanjutan program pemulihan dan sektor ekonomi. Ini termasuk pengembangan infrastruktur melalui kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan obligasi.
"Pak Gubernur Jabar Ridwan Kamil memiliki tiga langkah untuk pemulihan ekonomi di Jabar. Tiga langkah itu adalah penyelamatan, pemulihan, dan normalisasi," ucap Uu.