KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, penyembelihan hewan kurban di Jabar berlangsung dalam waktu tiga hari, yaitu tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah 1442 Hijriah.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, kebijakan ini digulirkan untuk menghindari kerumunan di lokasi penyembelihan hewan kurban.
Dia menuturkan, penyembelihan hewan kurban sebaiknya dilaksanakan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminansia (RPH-R).
Namun, keterbatasan lokasi membuat pemotongan dapat dilakukan di luar RPH-R dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
"Satu petugas satu alat, jangan bergantian. Sementara pemilik hewan kurban tidak perlu hadir di lokasi, panitia bisa memfasilitasi dengan alat komunikasi, bisa zoom atau lainnya," ucapnya, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Jabar Berikan Obat Gratis untuk Pasien Isoman, Ridwan Kamil Banjir Pujian
Lebih lanjut, Kang Emil mengimbau masyarakat melaksanakan Idul Adha dengan mengoptimalkan hari tasyriq dan membeli hewan kurban dengan memanfaatkan teknologi dengan bertransaksi daring.
Ajakan yang sama juga disampaikan kepada para penjual. Dia mengatakan, jauh lebih baik jika penjualan hewan kurban dilakukan secara daring atau mengoordinasikan pembelian hewan kurban melalui Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) bersangkutan.
Tak hanya itu, dia juga meminta lokasi penjualan hewan kurban wajib menerapkan protokol kesehatan, menjaga lokasi berjualan, dan hewan kurban tetap bersih.
Terkait perayaan Idul Adha 1442 H, Kang Emil mengimbau masyarakat merayakannya dari rumah masing-masing guna menekan lonjakan kasus Covid-19.
Dia juga menyatakan, ia bersama keluarga akan menjalankan shalat Idul Adha dan kurban di Rumah Dinas Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Baca juga: Jabar Sambut Baik Hibah Kemenparekraf untuk 34 Juta Pelaku Usaha
Terlebih, lanjutnya, Idul Adha tahun ini diperingati bersamaan dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
“Mari kita melaksanakan ibadah Idul Adha di rumah saja dan melaksanakan ketaatan kita sesuai dengan para ulama dengan fatwa-fatwanya, dan ketaatan kepada arahan pemimpin,” ajaknya.
Kang Emil mengatakan, pandemi Covid-19 memaksa semua pihak beradaptasi dalam merayakan hari besar keagamaan, tidak terkecuali Idul Fitri dan Idul Adha.
"Kita dipaksa menunda tradisi-tradisi hari kemenangan karena yang terpenting saat ini adalah masyarakat harus memastikan kesehatan dirinya dan keluarga," pesannya.
Baca juga: Bersama Jokowi dan Para Menteri, Ridwan Kamil Hadiri #PrayFromHome