Terima Banyak Berita Duka, Ridwan Kamil: Kondisi RS Jabar Tidak Baik-baik Saja

Kompas.com - 14/07/2021, 15:58 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat doa bersama lintas agama virtual di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/7/2021).DOK. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil saat doa bersama lintas agama virtual di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/7/2021).

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil mengaku menerima banyak berita duka melalui handphone-nya.

“Sehari ada 5 sampai 10 berita duka di handphone saya. Saya juga meyakini bahwa di handphone masing-masing berseliweran notifikasi berita duka,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Rabu (14/7/2021).

Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil dalam sambutannya saat menghadiri acara Doa Bersama Lintas Agama yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jabar secara virtual dari Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (13/7/2021).

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jabar juga menyampaikan angka keterisian rumah sakit (RS) di Jabar yang sudah berada di atas batas yang diterapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

“Kondisi rumah sakit di Jabar hari ini sedang tidak baik-baik saja. Standar pengendalian menurut ilmu dalam konteks WHO adalah 60 persen. Pemerintah pusat menaikkan standar kedaruratan (menjadi) 70 persen, (saat ini) kita sudah 90 persen,” ungkapnya.

Baca juga: Ajak Penyintas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen, Pemprov Jabar Gelar “Aksi Nyata Gerakan Kemanusiaan”

Belum lagi, lanjut dia, jumlah masyarakat yang menjalani isolasi mandiri juga cukup banyak.

“Dari 90.000 jumlah kasus aktif di Jawa Barat, hanya 20.000 yang dirawat di rumah sakit sedangkan sisanya atau lebih dari 80 persen melakukan isolasi mandiri,” papar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil tersebut

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk mengirimkan doa kepada 70.000 pasien Covid-19 yang kini sedang merawat diri di rumah masing-masing.

“Kita aturkan doa kita menembus langit untuk menguatkan hati dan mental perawat, tenaga kesehatan, dan pahlawan-pahlawan yang hari ini, jam ini, menit ini, sedang bergerak untuk menyelamatkan nyawa manusia,” ucap Kang Emil.

Ia meyakini bahwa salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19 adalah menurunkan mobilitas.

Apalagi saat ini terdapat varian virus Covid-19 baru yang tingkat penyebarannya mencapai lima sampai sepuluh kali lipat lebih tinggi.

Baca juga: Hibur Nakes yang Bertugas, Ridwan Kamil Bagi-bagi Kue

Untuk itu, kata Kang Emil, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sangat diperlukan demi mengurangi potensi penularan dan jatuhnya korban jiwa.

“Kita tidak ingin melihat Jabar ada jenazah yang tidak terurus yang mungkin terlambat di parkiran, di jalanan, dan kita tidak ingin ada pasien mengatre jauh,” ujarnya.

Menyadari banyak masyarakat yang pekerjaannya terdampak kebijakan PPKM darurat, Kang Emil pun meminta maaf atas hal tersebut.

“Atas nama pemerintah, saya mewakili pemerintah pusat mengaturkan permohonan maaf atas ketidaknyaman bagi mereka-mereka yang tertahan pencaharian rezekinya atau kegiatan-kegiatan esensialnya. Semata-mata inilah ikhtiar yang menurut ilmu harus kita lakukan,” ucap Kang Emil.

Ia juga menjelaskan, Pemprov Jabar tengah berupaya membantu pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman) dengan menyediakan layanan tele konsultasi dan obat gratis.

Baca juga: Prihatin Kondisi Bangsa, UNS Gelar Doa Bersama Lintas Agama

“Kita juga sudah memulai mengendalikan kelangkaan oksigen di berbagai rumah sakit, dan puskesmas. Oksigen kita dapatkan dari Pulau Sumatera sampai Kalimantan dan dari Pulau Sulawesi sampai Singapura,” jelasnya.

Selain itu, kata Kang Emil, pemerintah masih terus menggencarkan vaksinasi kepada masyarakat.

Meskipun vaksinasi tidak membuat masyarakat kebal dari Covid-19, tetapi Kang Emil yakin vaksin bisa melindungi dari gejala-gejala berat.

“Kenapa sudah divaksin masih bisa terkena Covid-19? Karena vaksin ini pada dasarnya tidak bisa melindungi 100 persen tapi memaksimalkan perlindungan. Ibarat pakai payung masih kecipratan air hujan, tapi tidak basah kuyup,” jelasnya.

Menurut Kang Emil, sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal di Jabar adalah mereka yang terdata belum mendapatkan vaksin.

Dalam acara doa bersama lintas agama tersebut, Kang Emil turut mengajak para pemuka agama agar berlomba-lomba mengajak jemaahnya untuk mengikuti vaksinasi.

Terkini Lainnya
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
Pastikan ASN Miliki 3 Nilai Dasar, Kang Emil Apresiasi Penandatanganan MoU Pemprov Jabar dengan KASN
jawa barat
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
Pocari Sweat Run Indonesia 2023 Sukses Digelar, Kang Emil: Pecah Rekor Semuanya, Luar Biasa
jawa barat
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
Strategi Pemprov Jabar Kembangkan Desa Wisata, Rekrut 1.000 Kreator Konten hingga Latih 18 Desa
jawa barat
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
Jadi Sekda Provinsi dengan Kepemimpinan Digital Terbaik, Sekdaprov Jabar: Ini Jerih Payah Seluruh Perangkat Daerah
jawa barat
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
Konsorsium Jepang Bakal Garap Proyek TPPAS Legok Nangka
jawa barat
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
Program Desa Digital dan Startup eFishery Ubah Cara Pandang Masyarakat tentang Teknologi Digital
jawa barat
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
Di Era Ridwan Kamil, Transaksi Digitalisasi Pajak Jabar Capai Hampir Rp 700 Miliar pada 2022
jawa barat
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
Jabar Buka Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan Bermotor, Cek Ketentuannya
jawa barat
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
JQR Bangun Jembatan Baru di Pelosok Garut Selatan, Warga Tak Perlu Lagi Seberangi Jembatan Reyot
jawa barat
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
Pemprov Jabar Siap Hadapi Gugatan Pimpinan Pesantren Al-Zaytun
jawa barat
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
Hadiri PKN ll Angkatan XXVII: Wagub Uu: Kalau Kita Diam Tidak Tambah Ilmu, Kita Ketinggalan
jawa barat
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
Hadapi Ancaman Kekeringan, Dinas Sumber Daya Air Jabar Prioritaskan Antisipasi Gagal Panen
jawa barat
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
Ridwan Kamil Ajak Anak Muda Berinovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan 50 Juta Masyarakat Jabar
jawa barat
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
HealthHeroes Nutrihunt, Aplikasi Baru yang Bantu Pindai Kandungan Nutrisi Makanan
jawa barat
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
Lewat Kredit BJB Mesra, Kang Emil Bantu Tingkatkan Perekonomian 15.000 Orang di Jabar
jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke