KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil merespons positif kesepakatan kerja sama antara PT Agro Jabar dan PT Agro Serang Berkah.
Ia menilai, kesepakatan tersebut menjadi langkah awal dari rencana panjang untuk saling menguatkan dan menyejahterakan masyarakat melalui sektor pertanian dan pangan.
“Terlebih saat pandemi Covid-19, pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan. Karena masa depan kita, pangan berbasis teknologi," ujarnya gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/4/2021).
Kang Emil sendiri mengatakan itu saat memberikan sambutan dalam penyerahan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Agro Jabar dan PT Agro Serang Berkah di Kantor Pendopo Kabupaten Serang, Kamis (15/4/2021).
Penyerahan naskah MoU itu berisi tentang penanaman modal pangan jagung dan diserahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat (Jabar) PT Agro Jabar kepada PT Agro Serang Berkah.
Baca juga: Hari Pertama Kerja, Ridwan Kamil Segera Evaluasi Performa BUMD Jabar
Ia mengatakan, inovasi dan teknologi pertanian adalah hal penting yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, sektor pangan harus memiliki teknologi canggih.
"Jangan seperti dulu. Kembali ke desa hanya bisa dikampanyekan, kalau pemasukannya setara kota dan diberikan inovasi baru berupa aplikasi yang memudahkan pekerjaan,” ucapnya.
Kang Emil menjelaskan, dalam kerja sama tersebut, Agro Jabar akan membeli jagung di Serang.
Rencananya, jagung itu akan ditanam di lahan seluas 1.000 hektar (ha). Lahan tersebut akan dikelola bersama Agro Serang Berkah.
Baca juga: Dugaan Korupsi Benih Jagung hingga Rp 8 Miliar, 2 ASN Lampung Jadi Tersangka
“Nantinya akan ditanami jagung yang memang mayoritas untuk pakan. Saat ini kebutuhan pakan ternak sedang defisit. Maka, kami akan maksimalkan bersama. Target produksi jagung, satu hektar itu sekitar 4-6 ton. Jadi, kalau dikali seribu, sekitar 4.000 – 6.000 ton,” ujarnya.
Orang nomor satu se-Jabar ini mengatakan apabila sudah memiliki teknologi dan pembeli, pihaknya akan menawarkan kerja sama jadi win-win solution.
Dengan begitu, pemerintah Jabar dan petani di Kabupaten Serang akan mendapatkan keuntungan.
Untuk itu, Kang Emil berharap, kerja sama antara dua daerah tersebut, dapat saling memberikan dampak yang baik untuk masyarakat setempat dan menguntungkan.
Baca juga: Jabar Jadi Provinsi Terbaik Penerapan PPKM Mikro, Kang Emil: Ini Tanda Kerja Keras Kita Konkret
“Selama Covid-19 kami juga memperkuat kerja sama antar daerah. Jadi saling mengunjungi, membawa kebaikan dan kebermanfaatan,” katanya.
Upaya tersebut Kang Emil buktikan dengan membawa para pimpinan BUMD Jabar guna menjajaki peluang kerja sama dengan PT Krakatau Steel (KS) Tbk. Salah satunya dalam pengembangan aerocity Bandara Kertajati.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama (Dirut) PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Salahudin Rafi meyakini, ada tujuh peluang bisnis di wilayahnya yang akan berkembang seiring adanya pandemi Covid-19.
Tujuh peluang itu, dapat dimaksimalkan dalam era adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan menggerakan BUMD bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) . Hal ini guna menjadikan nilai ekonomi lebih demi kesejahteraan rakyat.
Baca juga: Mau Jadi Pemasok BUMN? Ini Cara Daftar PaDi UMKM dan Tahapan-tahapannya
“Pertama, eksodus perusahaan dari Tiongkok ke negara lain yang lebih aman dan jauh dari Covid-19. Kedua, kebangkitan etos kemandirian atau swasembada kebutuhan dalam negeri,” jelas Rafi.
Ketiga, lanjut dia, rebound dan adaptasi sektor pariwisata digabungkan dengan pelayanan kesehatan mencontoh Singapura atau Penang.
Peluang keempat, otomatisasi revolusi industri 4.0. Artinya, dunia usaha harus mampu memanfaatkan layanan digitalisasi dan optimalisasi karyawan.
“Kelima, peluang pengembangan usaha melalui pemanfaatan teknologi informasi (TI),” ujar Rafi.
Baca juga: Pengembangan Usaha: Pengertian, Jenis, Aspek, dan Strateginya
Keenam, sambung dia, bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti kendaraan listrik, energi terbarukan, atau tanpa energi fosil sama sekali.
Maksud tanpa energi fosil adalah sepeda yang sedang menjadi tren gaya hidup sehat seperti sekarang.
"Ketujuh, cara klasik yakni memaksimalkan potensi pariwisata dan wisatawan lokal di Jabar," ucap Rafi.