Emil Respons Positif Kerja Sama PT Agro Jabar dengan PT Agro Serang

Kompas.com - 16/04/2021, 13:18 WIB
Dwinh,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Jawa Barat ( Jabar) Ridwan Kamil merespons positif kesepakatan kerja sama antara PT Agro Jabar dan PT Agro Serang Berkah.

Ia menilai, kesepakatan tersebut menjadi langkah awal dari rencana panjang untuk saling menguatkan dan menyejahterakan masyarakat melalui sektor pertanian dan pangan.

“Terlebih saat pandemi Covid-19, pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan. Karena masa depan kita, pangan berbasis teknologi," ujarnya gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (16/4/2021).

Kang Emil sendiri mengatakan itu saat memberikan sambutan dalam penyerahan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Agro Jabar dan PT Agro Serang Berkah di Kantor Pendopo Kabupaten Serang, Kamis (15/4/2021).

Penyerahan naskah MoU itu berisi tentang penanaman modal pangan jagung dan diserahkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat (Jabar) PT Agro Jabar kepada PT Agro Serang Berkah.

Baca juga: Hari Pertama Kerja, Ridwan Kamil Segera Evaluasi Performa BUMD Jabar

Ia mengatakan, inovasi dan teknologi pertanian adalah hal penting yang harus dikembangkan. Oleh karena itu, sektor pangan harus memiliki teknologi canggih.

"Jangan seperti dulu. Kembali ke desa hanya bisa dikampanyekan, kalau pemasukannya setara kota dan diberikan inovasi baru berupa aplikasi yang memudahkan pekerjaan,” ucapnya.

Kang Emil menjelaskan, dalam kerja sama tersebut, Agro Jabar akan membeli jagung di Serang.

Rencananya, jagung itu akan ditanam di lahan seluas 1.000 hektar (ha). Lahan tersebut akan dikelola bersama Agro Serang Berkah.

Baca juga: Dugaan Korupsi Benih Jagung hingga Rp 8 Miliar, 2 ASN Lampung Jadi Tersangka

“Nantinya akan ditanami jagung yang memang mayoritas untuk pakan. Saat ini kebutuhan pakan ternak sedang defisit. Maka, kami akan maksimalkan bersama. Target produksi jagung, satu hektar itu sekitar 4-6 ton. Jadi, kalau dikali seribu, sekitar 4.000 – 6.000 ton,” ujarnya.

Orang nomor satu se-Jabar ini mengatakan apabila sudah memiliki teknologi dan pembeli, pihaknya akan menawarkan kerja sama jadi win-win solution.

Dengan begitu, pemerintah Jabar dan petani di Kabupaten Serang akan mendapatkan keuntungan.

Untuk itu, Kang Emil berharap, kerja sama antara dua daerah tersebut, dapat saling memberikan dampak yang baik untuk masyarakat setempat dan menguntungkan.

Baca juga: Jabar Jadi Provinsi Terbaik Penerapan PPKM Mikro, Kang Emil: Ini Tanda Kerja Keras Kita Konkret

“Selama Covid-19 kami juga memperkuat kerja sama antar daerah. Jadi saling mengunjungi, membawa kebaikan dan kebermanfaatan,” katanya.

Upaya tersebut Kang Emil buktikan dengan membawa para pimpinan BUMD Jabar guna menjajaki peluang kerja sama dengan PT Krakatau Steel (KS) Tbk. Salah satunya dalam pengembangan aerocity Bandara Kertajati.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama (Dirut) PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Salahudin Rafi meyakini, ada tujuh peluang bisnis di wilayahnya yang akan berkembang seiring adanya pandemi Covid-19.

Tujuh peluang itu, dapat dimaksimalkan dalam era adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan menggerakan BUMD bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) . Hal ini guna menjadikan nilai ekonomi lebih demi kesejahteraan rakyat.

Baca juga: Mau Jadi Pemasok BUMN? Ini Cara Daftar PaDi UMKM dan Tahapan-tahapannya

“Pertama, eksodus perusahaan dari Tiongkok ke negara lain yang lebih aman dan jauh dari Covid-19. Kedua, kebangkitan etos kemandirian atau swasembada kebutuhan dalam negeri,” jelas Rafi.

Ketiga, lanjut dia, rebound dan adaptasi sektor pariwisata digabungkan dengan pelayanan kesehatan mencontoh Singapura atau Penang.

Peluang keempat, otomatisasi revolusi industri 4.0. Artinya, dunia usaha harus mampu memanfaatkan layanan digitalisasi dan optimalisasi karyawan.

“Kelima, peluang pengembangan usaha melalui pemanfaatan teknologi informasi (TI),” ujar Rafi.

Baca juga: Pengembangan Usaha: Pengertian, Jenis, Aspek, dan Strateginya

Keenam, sambung dia, bisnis ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti kendaraan listrik, energi terbarukan, atau tanpa energi fosil sama sekali.

Maksud tanpa energi fosil adalah sepeda yang sedang menjadi tren gaya hidup sehat seperti sekarang.

"Ketujuh, cara klasik yakni memaksimalkan potensi pariwisata dan wisatawan lokal di Jabar," ucap Rafi.

Terkini Lainnya
Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

Elektabilitas Capres Versi Survei Indikator: Prabowo Teratas, Dedi Mulyadi di Posisi Kedua

jawa barat
Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

Imbau Massa Tak Rusak Fasilitas Publik, Dedi Mulyadi: Pihak yang Rugi Rakyat Kecil

jawa barat
Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

Dedi Mulyadi Ingatkan Aksi Protes Tak Boleh Rugikan Warga

jawa barat
Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

Telepon Ibunda Affan Kurniawan, KDM Sampaikan Belasungkwa dan Tawarkan Bantuan

jawa barat
Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

Dedi Mulyadi Bantu Keluarga Korban Pembunuhan Oknum Polisi Rp 50 Juta

jawa barat
Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

Terbitkan Larangan Knalpot Brong di Jabar, Dedi Mulyadi: Mari Ciptakan Kenyamanan Berlalu Lintas 

jawa barat
Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

Anak-anak Jabar Seberangi Sungai demi Sekolah, KDM: Kita Bangun Banyak Jembatan Tahun Depan

jawa barat
Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

Bubarkan Pungutan di Jalan Bekasi, Dedi Mulyadi Janjikan Rp 50 Juta untuk Pembangunan Mushala

jawa barat
Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

Gempa Bekasi-Karawang, KDM Pastikan Pemprov Jabar Bantu Perbaikan Rumah dan Puskesmas

jawa barat
BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

BPS: Ekonomi Jabar Tumbuh 5,23 Persen di Triwulan II-2025, Penyumbang Terbesar dari Industri Pengolahan

jawa barat
Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

Dedi Mulyadi: Kemerdekaan Sejati adalah Rakyat Berdaulat atas Tanahnya

jawa barat
Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

Hari Jadi Jabar Ke-80, KDM: Momentum Bangun Jabar Istimewa, Lembur Diurus Kota Ditata

jawa barat
Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

Soal Kasus Balita Raya, Gubernur Dedi Mulyadi: Pemerintah Jangan Kalah Gesit dari Relawan Sosial

jawa barat
Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

Prihatin Kasus Balita Meninggal Dipenuhi Cacing, KDM: Kami Sudah Kirim Tim

jawa barat
Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

Lewat Penertiban Bangunan Liar, KDM Kembalikan Fungsi Lahan di Jabar

jawa barat
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com