KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkoP UKM) Teten Masduki, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo telah meluncurkan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Jabar di Trans Convention Center, Kota Bandung, Sabtu (3/4/2021).
Gernas BBI Jabar 2021 mengusung tag line #UMKMJabarPaten dan menjadikan Ridwan Kamil sebagai brand abassador resmi.
Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil mengatakan, Gernas BBI Jabar yang diiringi dengan Pekan Kerajinan Jabar dan Karya Kreatif Jabar 2021 mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat dan Bank Indonesia.
"Jabar mendapat kehormatan selama bulan April. Dukungan untuk Jabar bertujuan membangkitkan usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM)," ujar Kang Emil melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (4/4/2021).
Dalam acara tersebut, terdapat 100 tempat yang akan diisi oleh 14.500 UMKM atau unggulan hasil kurasi di Jabar dalam memamerkan produknya. Diperkirakan, jumlah pengunjung atau pembeli dalan Gernas BBI kali ini mencapai 21 juta orang.
Kang Emil meminta masyarakat untuk memanfaatkan momen ini dengan membeli produk-produk UMKM, seperti produk fesyen, kuliner, kriya, dan teknologi. Menurutnya, di tengah pandemi seperti sekarang, belanja merupakan bentuk bela negara agar perekonomian bisa pulih lebih cepat.
"Agar ekonomi 2021 pulih, mari semua pihak untuk bela negara dengan belanja di 100 kegiatan. Mudah-mudahan dengan begini bisa kembali menggeliat dan pulih seiring dengan vaksinasi yang berhasil," jelas Kang Emil.
Tak hanya itu, mantan Walikota Bandung tersebut juga mengajak masyarakat agar mau membantu mempromosikan Gernas BBI.
"Tolong nanti di media sosial (medsos) diunggah setelah membeli produk UMKM, bisa kuliner, sepatu, baju dan lain-lain," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, kehadiran Kemenkop UKM di Gernas BBI untuk memastikan acara tersebut berjalan dengan baik.
Menurutnya, pada periode kali ini Gernas BBI fokus pada produk artisan sehingga masyarakat akan bangga membeli produk UMKM yang kualitasnya tak kalah dengan produk usaha besar.
"Saya percaya para UMKM artisan ini adalah local champion yang siap merajai pasar nasional bahkan kompetitif di level pasar global," ujar Teten.
Teten menambahkan, saat ini digitalisasi UMKM adalah target yang harus dipenuhi. Sejauh ini, UMKM digital telah tumbuh pesat yakni mencapai hingga 12 juta UMKM atau 19 persen dari total populasi yang ada.
Padahal, pada awal 2020, baru sekitar 8 juta pelaku atau 12 persen yang menjalankan usahanya secara digital.
Ia akan terus berusaha untuk mendorong digitalisasi UMKM demi mengejar target 30 juta UMKM agar terhubung ke ekosistem digital pada tahun 2023.
Oleh karena itu, diperlukan adanya literasi digital, pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM), dan peningkatan kualitas produksi bagi UMKM.
“Itulah sebabnya pada Gernas BBI Jabar ini, kami tidak hanya fokus pada aspek pemasaran, tapi juga SDM dan proses bisnis. Ini harus terus kami kawal," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, Jabar merupakan gudang kreativitas di Indonesia. Maka dari itu, Jabar selalu mampu menciptakan produk yang disukai masyarakat.
"Jabar itu gudang anak-anak muda kreatif. Karena itu, mari dukung dengan belanja produk unggulan UMKM Jabar yang penuh dengan kreasi dan inovasi dengan semangat pemulihan ekonomi," kata Luhut.
Tak hanya itu, Luhut turut mengapresiasi langkah Gubernur Jabar yang telah mendorong UMKM lokal untuk masuk ke ekosistem digital melalui kehadiran portal e-commerce borongdong.id
"Saya apresiasi peran dari Ridwan Kamil yang berpartisipasi memperkuat UMKM lokal masuk ekosistem digital," ucapnya.